Kisah 'Mobil Nasional' Bikinan Indonesia, Mulai Morina Sampai Esemka

Mobil nasional menjadi suatu proyek prestisius yang coba terus dibangun oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Meskipun banyak manufaktur yang berdiri dan berproduksi di negeri Pertiwi, namun seluruhnya bukan milik anak negeri. Bicara mobil merek lokal, Indonesia ini sebenarnya punya banyak inovasi mulai dulu ada Morina sampai terakhir muncul Esemka yang disebut mobil nasional walaupun kenyataannya tidak.

Kiprah mobil nasional ini patut kita simak, terlepas dari campur tangan politik yang mengiringi perjalanannya. Sebagian mobil nasional alias mobnas diantaranya cukupsukses, namun tak sedikit yang kandas akibat ragam regulasi dan harganya yang kurang merakyat. Jauh sebelum Esemka, kita sudah memulai riset dan pengembangan industri mobil nasional sejak 1970-an.

Pengembangan mobil nasional juga tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 1996 (Inpres No.2/1996) tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional. Bila ditelusuri lebih jauh, mobil nasional ini tak lepas dari alih teknologi melalui pabrikan mobil besar dunia.

Jadi, jangan pesimistis kita sulit membangun mobil nasional apabila memang pabrikan otomotif dunia bersedia alih teknologi. Pabrikan lokal dengan pengalamannya menghadapi selera masyarakat kita, semestinya bisa merancang mobil yang sesuai minat pasar.

Lantas, apa saja mobil dengan merek lokal tersebut? Mari kita ulas setiap modelnya.

Morina, Pick-Up Serba Guna Setipe Kijang Buaya

Pada dekade 1970-an, Indonesia sedang memasuki periode pembangunan infrastruktur yang cukup pesat. Dibutuhkan kendaraan angkutan barang yang sederhana namun perkasa. Tak cuma Kijang Buaya bikinan Toyota, ada Morina yang kependekan dari Mobil Rakyat Indonesia. 

Mobil pick up ini adalah hasil produksi PT Garmak Motor dan juga sempat dipamerkan di PRJ. Sejumlah komponen Morina seperti bodi, sasis, aki, dan ban sudah dibuat dalam negeri. Morina saat itu menggunakan suspensi per keong, sehingga cukup empuk untuk mobil angkutan serbaguna. 

Menurut kabar, lenyapnya Morina lantaran mesinnya tidak cocok untuk pekerjaan berat, cuaca tropis, dan cuaca panas. Ini diperparah karena layanan purna jual dari PT Garmak Motor yang buruk, sehingga kalah bertarung dengan saingannya dan akhirnya kandas di pasaran.

Sedan Maleo, Mobil Rancangannya B.J Habibie dan IPTN

Era 90-an ini menandai perkembangan mobil nasional, karena mulai banyak produk hasil pengembangan anak bangsa, salah satunya yakni Maleo. Mobil garapan B.J Habibie ini statusnya gagal diproduksi, walaupun prototipenya sudah jadi berupa mobil utuh. 

Saat itu IPTN pun ditunjuk untuk mewujudkannya yang bekerja sama dengan Rover, Inggris, dan Millard Design Australia. B.J Habibie yang kala itu menjabat Menristek sukses membuat 11 rancangan mobil hingga tahun 1997. Sayangnya, proyek ini terbengkalai saat era Soeharto tumbang.

Mesin mobilnya berkapasitas 1.200 cc 3-silinder, yang menggabungkan teknologi mesin 2-tak dengan sistem injeksi. Secara konsep, Maleo bakal dilego tak lebih dari Rp30 juta, agar dapat terjangkau oleh masyarakat. Komponen Maleo direncanakan memiliki tinkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) di atas 80 persen. 

Mazda MR90, Cikal Bakal 'LCGC' yang Terlupakan

Mazda sebelum bertransformasi sebagai merek premium, adalah merek yang harga produknya cukup bersahabat dengan fitur oke. Di bawah kendali Indomobil selaku agen pemegang merek, Mazda membuat proyek nasionalisasi kendaraan dengan nama MR90.

MR 90 atau kependekan dari Mobil Rakyat 90-an, mengambil basis dari varian Mazda 323 Hatchback. Ide membuat Mobil nasional terbentuk ketika Subronto Laras yang pada saat itu menjabat sebagai Komisaris Indomobil.

Soebronto menggandeng Mazda agar mau menjadi pelopor membuat sedan di Indonesia. Rupanya, rencana MR90 untuk menjadi Mobil Nasional juga tidak sesuai harapan, dan bisa disebut gagal walaupun sudah melalui fase produksi dan penjualan akibat penjualan yang jauh dari target. 

Secara spesifikasi, MR90 ini cukup familiar karena bermesin 1.300 cc serupa dengan Mazda 323 Familia sebagai basisnya. Namun demikian, kiprah MR90 harus terhenti karena menurut peraturan saat itu pemerintah tidak membebaskan pajak mobil mewah atau PPnBM (pajak Penjualan atas Barang Mewah). 

Pemerintah dulu juga belum memiliki peraturan soal mobil nasional atau mobil yang mayoritas komponennya berasal dari produksi lokal. Mazda MR90 meskipun tanpa buntut, tetap masuk kategori jenis sedan. Alhasil, harga jualnya menjadi lebih mahal dari Toyota Kijang sehingga layu sebelum berkembang. 

Bila dibandingkan, harga Toyota Kijang dulu Rp18 juta sedangkan Mazda MR90 Rp22 juta. Apabila tidak kena PPNBM, mungkin harga MR 90 cuma sekitar Rp12 juta. 

Timor dan Bimantara, 'Mobil Nasional' yang Cukup Laris

Peraturan soal mobil nasional terbit di tahun 1996, melalui Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 1996 (Inpres No.2/1996) tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional. Setelah terbitnya aturan tersebut, muncul merek Timor dan Bimantara, yang keduanya adalah putra Presiden Soeharto.

Timor merupakan singkatan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat dan berada di bawah naungan PT Timor Putra Nasional, perusahaan milik Tommy Soeharto. Karena berstatus mobnas, maka Timor dibebaskan dari pajak-pajak dan bea lainnya yang biasa dikenakan pada mobil yang dijual di Indonesia. Sementara itu Bimantara dicetuskan oleh Bambang Trihatmodjo di bawah bendera PT Citramobil Nasional. 

Kedua merek ini mengawali upaya proyek mobil nasional dengan rebadge merek asal Korea Selatan, dimana Timor rebadge ke Kia dan Bimantara adalah rebadge dari Hyundai. Timor hadir di pasaran dengan seri Timor S515 yang berbasis pada model mobil bikinan Korea Selatan, Kia Sephia 1995. 

Sementara untuk brand Bimantara membawa model Bimantara Cakra merupakan mobil rebadge dari Hyndai Accent (X3) dan Bimantara Cakra merupakan mobil rebadge dari Hyndai Accent (X3).

Sayangnya, strategi mobil nasional ini tak dijalankan semestinya, karena Timor dan Bimantara terus melakukan rebadge tanpa melakukan produksi lokal. Ini membuat pada tahun 1998 Dispute Settlement Body WTO memutuskan bahwa mobnas Indonesia melanggar aturan perdagangan bebas dunia.

Texmaco Perkasa, Calon 'Mobil Nasional' Untuk Bus dan Truk

Upaya proyek nasionalisasi industri otomotif juga mencakup produksi kendaraan niaga termasuk truk dan bus. Di bawah naungan PT Texmaco, perusahaan tekstil raksasa ini melakukan diversifikasi usaha ke ranah otomotif dengan mendirikan merek Perkasa, dalam manajemen PT Wahana Perkasa Auto Jaya (WPAJ) yang merupakan anak perusahaan grup Texmaco. 

Perkasa ini hadir dalam wujud truk medium duty dan sasis bus, yang kandungan lokalnya konon mencapai 90 persen. Mesin diesel yang digunakan adalah lisensi dari Cummisn America, perseneling ZF dari Jerman, gardan dari Eston Amerika, serta bodi dari lisensi dari British Leyland (Inggris).

Hingga 2009, truk Perkasa masih diproduksi dan juga dipesan untuk kebutuhan operasional TNI sebanyak 1.000 unit. Agak disayangkan karena kiprah Perkasa harus berhenti, padahal perusahaan ini melakukan upaya semestinya dalam membangun mobil nasional. 

Salah satu merosotnya penjualan Perkasa disebabkan oleh situasi pasar yang belum pulih pasca dihantam resesi ekonomi 1998, bertepatan berdirinya peruaajaa yang tersebut. Daya beli menurun dan ditambah perusahaan faktor perusahaan Perkasa dan Texmaco terbelit persoalan finansial.

Mobil Esemka, Perusahaan Lokal yang Dianggap Sebagai Mobil nasional

Esemka sering disebut sebagai  mobil nasional alias mobnas padahal sebenarnya adalah mobil merek nasional alias produk lokal. Ekspektasi ini yang dulu membuat Esemka sempat digadang-gadang menjadi mobil nasional.

Hal ini juga telah ditegaskan oleh Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Eddy Wirajaya menolak disebut sebagai mobil nasional. "Kami bukan mobil nasional yang dipahami orang selama ini, Esemka mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri," katanya, dikutp dari Liputan6.com.

Esemka diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 6 September 2019. Pada saat peresmian, pabrik Esemka disebutkan memiliki kapasitas produksi 12.000 unit/tahun dengan TKDN yang mencapai 90 persen. Perusahaan mengumumkan bahwa sebagian komponen merupakan kongsi dari PT INKA dan Pertamina.

Kini, Esemka berfokus pada produk pick up yang dijual pada usaha kecil melalui kredit koperasi atau BPR. Produk pick up Esemka ini populasinya cukup banyak berada di wilayah Lampung. 

    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Au...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Daihatsu Terios

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5

Rp 192,00 Juta
Rp 3,91 Juta/bln

5.727 km

1,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2019 Toyota CALYA G 1.2

Rp 130,00 Juta
Rp 2,65 Juta/bln

16.171 km

4 tahun

Jawa Barat

Cek Tawaran Juli

2020 Honda BRIO RS 1.2

Rp 189,00 Juta
Rp 3,85 Juta/bln

18.587 km

3 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4

Rp 164,00 Juta
Rp 3,34 Juta/bln

17.724 km

5,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2019 Toyota CALYA G 1.2

Rp 130,00 Juta
Rp 2,65 Juta/bln

12.488 km

3,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli
Lihat Lebih

Berita Terbaru

Hyundai Stargazer Essential Resmi Diluncurkan dengan Harga Menarik, Ini yang Berubah

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan Hyundai Stargazer Essential yang menjadi varian baru dari Stargazer, Senin (17/7/2023). Kehadiran Hyundai Stargazer Essential ini ternyata menggantikan tipe Trend. Alhasil, varian Stargazer saat ini untuk urutan termurah sampai termahal adalah Active, Essential, Style dan Prime. Baca juga: Hyundai Stargazer Essential Segera Diluncurkan, Fiturnya Lebih Lengkap Menurut President Director PT Hyundai Motors Indonesia, Woojune Cham kehadiran Stargazer E

Terungkap, MG Cyberster 2023 Bisa Sprint Lebih Cepat dari Ferrari dan Lamborghini

Mobil listrik pertama MG berjeniskan roadster soft top, MG Cyberster 2023 diperkenalkan pertama kali pada April lalu. Pabrikan China berdarah Inggris, MG, hadirkan Cyberster 2023 bukan cuma membawa desain yang agresif sekaligus atraktif, namun juga dengan performa tinggi. Baru-baru ini diungkapkan bahwa mobil listrik ini bahkan lebih cepat dan lebih bertenaga daripada banyak supercar terkemuka dunia. Wang Jian, director of electric propulsion development SAIC Motor, mengatakan Cyberster merupaka

6 Catatan Penting Wuling Air ev Selama di Indonesia

Tepat 11 Agustus 2022, mobil listrik Wuling Air ev memasuki satu tahun kehadirannya di pasar otomotif Indonesia. Nah, bersamaan dengan kehadiran Wuling Motors di Indonesia sejak Juli 2017, merek mobil asal China ini menggelar acara Green Drive Festival dengan mengundang konsumen Air ev serta komunitas Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI). Dalam acara tersebut, Wuling Motors menghadirkan berbagai aktivitas seru serta penampilan dari stand up comedian, Mongol, dan hingga mendatangkan penyanyi

Review Pemilik: Honda City Hatchback RS 2021, Cocok Buat Dimodif

**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik Honda City Hatchback RS 2021 Honda City Hatchback RS dihadirkan sebagai penerus Jazz GK5 di Tanah Air. Mewarisi berbagai keunggulan yang menjadi ikonik hatchback Honda, City Hatchback RS terlihat stylish, sporty, canggih, serta memiliki performa besar, yang mempunyai karakter 11-12 dengan Jazz. Pada review pemilik kali ini, kami akan mengulas City Hatchback RS manual lansiran April 2021. Menurut cerita dari pemilik, ia membeli mobil ini dalam

Top 5 Artikel Pekan Ini, Harga Bekas Innova Reborn Diesel yang Stabil Sampai Carry Bagong Pakai Turbo

Kepopuleran Toyota Innova Reborn diesel rupanya belum luntur oleh waktu. Bahkan kemunculan Innova Zenix dengan teknologi hybrid tidak menghapus kecintaan masyarakat Indonesia akan MPV bermesin diesel tersebut. Tak heran harga jual Toyota Innova Reborn diesel saat ini masih sangat bertahan dan masih banyak peminatnya. Hal itu pula yang menjadikan artikel Autofun khususnya mengenai Toyota Innova Reborn Diesel masih tinggi pembacanya. Berikut 5 artikel paling populer di Autofun periode 10 - 15 Apri

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaru
Hot
Toyota

Toyota Raize

Rp 229,80 - 299,20 Juta

Lihat Mobil
Hot
Daihatsu

Daihatsu Rocky

Rp 214,20 - 265,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Brio

Rp 156,90 - 227,10 Juta

Lihat Mobil
Tidak Dijual
Honda

Honda Jazz

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Hot
Hyundai

Hyundai Palisade

Rp 842,00 - 1,11 Milyar

Lihat Mobil
Hot
Wuling

Wuling Almaz

Rp 279,50 - 470,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda City Hatchback

Rp 333,60 - 362,60 Juta

Lihat Mobil
Hot
Kia

Kia Sonet

Rp 193,00 - 296,00 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX

Rp 849,50 - 949,50 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX Wagon

Rp 975,50 - 1,03 Milyar

Lihat Mobil
Wuling

Wuling Alvez

Rp 209,00 - 295,00 Juta

Lihat Mobil
Daihatsu

Daihatsu Ayla

Rp 103,30 - 161,05 Juta

Lihat Mobil
Varian Baru
Toyota

Toyota Agya

Rp 175,40 - 253,50 Milyar

Lihat Mobil
Land Rover

Land Rover Range Rover Sport

Rp 4,52 Milyar

Lihat Mobil