3 Hal yang Harus Dihindari Pengguna Mobil Matic Saat Musim Hujan

Memasuki penghujung tahun, Indonesia kembali memasuki musim penghujan. Saat hujan kerap turun, tak jarang menimbulkan genangan air hingga banjir. Kalau sudah begini, ada beberapa hal yang harus dihindari oleh pengguna mobil matic saat musim hujan melanda. 

Dengan segala kecanggihan yang dimiliki, pemilik mobil matic harus lebih hati-hati memperlakukan kendaraan mereka. Pasalnya, kini sistem transmisi otomatis umumnya bekerja secara digital yang diatur melalui komputer. Kalau transmisi terkena cipratan air hujan, masalah pun bakal datang. 

"Baiknya jangan berspekulasi, tunggu surut baru jalan atau cari jalan yg lain yg lebih aman. Dikhawatirkan terjadi korsleting di elektrikal transmisi matic tersebut dan terjadi gangguan sistem kerja," ucap Hermas Efendi Prabowo, Pemilik Bengkel Worner Matic melalui videonya di akun YouTube Worner Matic. 

Lantas, apa saja tiga hal yang perlu dihindari oleh pemilik mobil matic saat musim hujan tiba? Berikut ini rinciannya. 

Hal yang Harus Dihindari Mobil Matic, Jangan Nekat Terobos Banjir

Perlu kamu ketahui, mobil matic sistem transmisinya dilengkapi dengan full electrical dan terkomputerisasi. Artinya, perpindahan gigi diatur secara digital sehingga membuat laju kendaraan semakin halus dan responsif. 

Hermas dalam videonya menjelaskan, shifting dikendalikan oleh control module. Artinya komputer yang bertugas mengendalikan transmisi. Dalam kerjanya, komunikasi antar komponen di transmisi matic menggunakan kabel, terhubung dengan konektor. 

Kalau kita nekat menerjang genangan yang cukup tinggi, dikhawatirkan cipratannya mengenai soket atau lebih parahnya lagi terkena control module. 

"Ketika musim hujan dan banjir saya sarankan jangan nekat, walaupun kadang ground clearance mobil ini cukup tinggi juga tetap berisiko. Biayanya bisa sampai belasan atau puluhan juta kalau kena control modulnya," ucap Hermas. 

Mobil Matic Jangan Ngebut Kalau Ketemu Genangan

Hal berikutnya yang perlu diwaspadai oleh pengendara mobil matic ialah genangan air di jalan sekalipun tidak terlalu tinggi. Hermas menyarankan agar menghindari genangan tersebut. Kalaupun harus melewatinya, kurangi laju kendaraan agar cipratannya tak terlalu tinggi di dalam engine bay. 

"Kalau kita terobos dalam kecepatan tinggi dikhawatirkan mengenai elektrikal matic. Mungkin efeknya tidak langsung, tapi bisa beberapa hari setelahnya. Jadi kesadaran ini penting karena kalau kita nekat seperti mobil manual maka risiko akan kita tanggung sendiri," tuturnya. 

Hal yang Harus Dihindari Pengguna Mobil Matic, Jangan Flushing Setelah Mobil Terendam Banjir

Hal terakhir yang harus dihindari ialah tidak melakukan flushing untuk membuang sisa air yang masuk ke gearbox matic. Biasanya kalau mobil kebanjiran, maka air ada masuk ke gearbox kemudian tercampur dg oli transmisi matic. Hermas sebagai ahlinya transmisi matic menyebut kalau flushing ini tak efektif menghilangkan air yang sudah bercampur oli transmisi. 

"Saat transmisi matic terendam dan air masuk ke gearbox matic, kemudian tercampur dengan oli transmisi matic, sebaiknya jangan dikuras. Proses flushing itu memungkinkan pencampuran air dan oli dalam transmisi, dan itu akan menyulitkan nantinya. Seolah setelah di flushing mobilnya jalan enak tapi belum tentu demikian," beber Hermas. 

Ia menyebut walaupun sudah melakukan flushing hingga menghabiskan oli sampai 60 liter belum tentu sisa air benar-benar bersih. Alasannya, karena memisahkan air dan oli di gearbox matic itu susah. Ia menyarankan untuk melakukan overhoul supaya transmisi matic mendapat penanganan semestinya. 

Dengan overhoul, kita juga tidak perlu buang semakin banyak uang beli oli transmisi untuk flushing. Perbaikan total menjamin transmisi matic kembali normal. 

"Baiknya lakukan pemeriksaan atau overhoul di bengkel matic supaya mendapat penanganan semestinya dan tidak miss diagnosa," sebut Hermas. 

Kesimpulan

Dengan segala kecanggihan yang dimiliki, kita sebagai pemilik mobil matic tetap harus waspada terhadap potensi kerusakan yang ditimbulkan saat musim hujan. Memang, pabrikan sudah merancang sistem elektrikal kendaraan supaya lebih tahan air. Namun seiring usia dan kondisi pemakaian, tak jarang kabel ada yang terkelupas sehingga rentan korsleting

Lebih riskan lagi kalau salah penanganan, karena akan menghabiskan biaya yang cukup besar untuk biaya perbaikannya. Kan rugi kalau sudah keluar biaya besar, tapi transmisi matic tetap bermasalah.