Pajak 0% yang diajukan Kementrian Perindustrian untuk mobil baru memang belum direspon oleh Kementerian Keuangan, hasilnya para konsumen yang ingin membeli mobil baru maupun bekas masih bertahan demi menunggu kepastian. Hal ini tentu membuat industri otomotif kembali melambat.
“Wacana persetujauan atas pajak 0% yang terlalu lama dapat menunda pembelian kendaraan penumpang. Jadi jika terlalu berlarut-larut dalam keputusan yang akan dikeluarkan, tentu dapat menyulitkan jika produsen seperti kami,” ungkap Donny Saputra – Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales.
Memang dapat dipastikan, penundaan atas keputusan pajak 0% dapat merugikan banyak pihak yang berkecimpung dalam industri otomotif. Dampak besar dirasakan sehingga keputusan akan disetujui atau tidaknya oleh Kementrian keuangan yang dipimpin oleh Menteri Sri Mulyani sangat ditunggu oleh berbagai pihak.
Pihak Suzuki melalui Donny Saputra mengatakan yang dapat mempengaruhi kontraksi market sejauh ini adalah kondisi ekonomi dan saat ini memiliki kecenderungan negatif. “Selain kondisi ekonomi, stimulus produk yang merupakan kewajiban produsen harus dilakukan. Dan yang tidak kalah penting adalah stimulus dari pemerintah, jadi jika ada stimulus hingga akhir Desember tentu akan ada tren positif.”
Berbeda dengan Negara tetangga yang telah menerapkan pajak 0% dalam pembelian mobil baru. Saat ini, pembeli di Malaysia sedang menikmati pembebasan pajak 100 persen untuk model rakitan lokal dan 50 persen pada tipe yang sepenuhnya di impor.
Dengan pembebasan pajak di Malaysia yang telah dimulai sejak 15 Juni 2020 hingga 31 Desember 2020, pihak Asosiasi Otomotif Malaysia (MMA) mencatatkan peningkatan penjualan pada Agustus sebanyak tiga persen secara tahunan.
Keberhasilan pemerintah Malaysia dalam membebaskan pajak tentu membuat perekomian yang sedang melambat, mulai dapat bergerak perlahan. Hasilnya seluruh aspek yang terkait dengan industri otomotif di Malaysia turut berputar seiring daya beli masyarakat.
Berbeda dengan di Indonesia, relaksasi pajak yang seharusnya dapat berlangsung sejak awal Oktober 2020, ternyata hingga berita ini diturunkan masih belum ada keputusan dari pihak kementrian keuangan.
Menyikapi tentang pandemic Covid-19, pihak Suzuki Indonesia membagi tiga periode. Periode awal pandemi atau periode adaptasi, periode transisi dan periode recovery. “Memang pada periode adaptasi mengalami kondsi penurunan, tetapi mulai membaik pada periode selanjutnya dan semoga semakin membaik pada periode ketiga,” pungkas Donny Saputra saat Ngovid bareng Forwot.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta