5 Pola Pikir Lama yang Mulai Dilupakan Pemilik Mobil, Inreyen dan Panasin Mesin Apakah Sudah Tidak Diperlukan?

Seiring perkembangan teknologi di jagat otomotif, membuat kita harus beradaptasi terhadap banyak fitur baru di mobil. Hal ini juga kadang membuat beberapa kebiasaan lama mulai terlupakan. Misalnya saja panasin mesin mobil selama beberapa menit, kini apakah masih diperlukan?

Teknologi mesin telah mengalami evolusi tidak hanya dalam hal performa dan efisiensi bahan bakar, tetapi juga dalam hal daya tahan.  Akibatnya, ilmu yang tadinya masuk akal dengan mesin konvensional kini tidak lagi valid, dan dalam beberapa kasus bisa jadi tidak relevan.

Lantas, apa saja fakta dan kebiasaan yang memang perlu dilupakan dari para pengemudi mobil baru? Mari kita bahas satu persatu. 

Mobil Berkapasitas Besar Ditinggalkan, Apakah Bisa Tetap Irit BBM? 

Tren yang muncul beberapa tahun terakhir yaitu mobil kecil ramah lingkungan seperti LCGC semakin banyak penggunanya, terutama di kota besar. MPV pun kapasitas mesinnya dibuat 'ngepas' antara 1.300-1.500 cc. Tujuannya supaya bisa berkendara dengan hemat BBM. 

Efisiensi bahan bakar yang bagus di jalan raya, bukan cuma disebabkan karena performa mesin yang memang irit. Tingkat efisiensi bergantung pada cara Anda mengemudi dan kondisi lalu lintas. 

Efisiensi bahan bakar bahkan bisa sekitar 20% lebih baik di jalan bebas hambatan daripada di jalan biasa. Hal ini tentu jadi benefit laea pemilik mobil yang kapasitasnya di atas 2.000 cc sekalipun.

Tingkat efisiensi bahan bakar mesin tidak berarti lebih baik pada rentang kecepatan tinggi daripada kecepatan rendah hingga sedang.  Perlu kamu ketahui, efisiensi bahan bakar mesin itu sendiri paling baik pada kecepatan konstan kendaraan sekitar 70km/jam, dan konsumsi bahan bakar cenderung boros saat kita memacu mobil dengan kecepatan di atas atau dibawahnya.

Rendahnya tingkat konsumsi bahan bakar di jalan bebas hambatan bisa cukup bagus karena kita hanya sedikit melakukan akselerasi dan deselerasi. Kendaraan berjalan pada kecepatan hampir konstan dan tidak berhenti. 

Kondisi Stop and Go Bisa Sama-sama Boros

Saat berkendara di jalan biasa, kita akan menemulan kemacetan lalu lintas dan ada lampu lalu lintas. Jadi situasi berkendara stop-and-go memaksa kita lakukan akselerasi dan deselerasi berulang-ulang.  Lebih banyak energi diperlukan saat memulai dan berakselerasi, menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih buruk.

Bisa kita ambil kesimpulan kalau situasi berkendara yang konstan di jalan tol ini cukup bersahabat bagi banyak jenis kendaraan, tak cuma mobil yang kapasitas mesinnya kecil. Dalam situasi berkendara jarak jauh melewati jalan tol, mesin besar di atas 2.000 cc bahkan nyaris bisa menyamai iritnya mesin 1.500 cc.

Desain Pipa Knalpot Lurus Terbukti Tambah Performa?

Saluran pembuangan atau knalpot ini fungsinya tak cuma menyalurkan emisi gas buang dari mesin tapi bisa meningkatkan performa. Banyak pengguna mobil beranggapan desain knalpot bawaan mobil yang berliku malah menghambat performa. Mereka menilai kalau pipa berliku membuat pembuangan jadi tersendat.

Kalangan awam terutama pengguna mobil lawas pun menganggap kalau desain pipa knalpot yang lurus minim lekukan jadi lebih baik. Ini karena gas buang bisa mengalir lebih lancar tanpa hambatan. Padahal pabrikan mobil merancang pipa knalpot ini banyak lekukan tentu ada maksudnya.

Desain berliku dibuat supaya gas buang memberi efek tendangan balik ke mesin. Bahasa gampangnya, kalau knalpot dibikin lurus maka tenaga jadi ngempos. Tarikan memang terasa enteng pada putaran tertentu namun mobil larinya kurang bertenaga. 

Dengan menggunakan desain pipa knalpot yang lurus, hasilnya cuma meningkatkan tenaga di kecepatan tinggi, tetapi torsi pada kecepatan rendah dan menengah agak berkurang. Jadi kita tidak perlu mengikuti asumsi ini karena insinyur perancang mobil punya pertimbangan yang matang. Para produsen knalpot aftermarket kenamaan juga telah merancang produknya sesuai kebutuhan tertentu. 

Oplos Oktan Untuk Dopping Tenaga, Tapi Sebenarnya Berisiko

Hal yang cukup lumrah dilakukan banyak orang untuk menaikkan oktan bahan bakar tapi sambil berhemat yaitu dengan oplos bensin. Rumusnya dengan perbandingan 1:1, misalnya beli Pertalite 10 liter dan Pertamax Turbo 10 liter. Perhitungan kasarnya untuk nilai oktan yaitu (90-98):2=94. 

Sementara itu untuk harganya bisa lebih murah dari Pertamax, dimana harga rata-rata campuran Pertalite dengan Pertamax Turbo yaitu (Rp7.650+Rp9.850):2=Rp8.750. Hasilnya bisa lebih murah dari Pertamax tapi dengan angka oktan yang lebih tinggi. 

Namun ternyata hal tersebut tidak dianjurkan untuk dilakukan setiap waktu. Ini karena adanya perbedaan struktur molekul, konstruksi mineral dan chemical hingga kandungan octane booster yang bisa saja berbeda. Kondisinya makin parah kalau kita mencampur berbeda merek. 

Cara oplos oktan ini kadang dilakukan sebagai 'dopping' dengan tujuan supaya tarikan mobil lebih bertenaga. Namun sebenarnya, bisa 'mengacaukan' sistem ECU dalam mengatur kombinasi bensin dan udara. Nah, cara ini memang perlu dilupakan oleh pemilik mobil karena risiko jangka panjangnya. 

Kondisi ini bisa menjadikan mobil knocking, hingga merusak ruang bakar dan piston. Ecu jadi berpikir lebih sulit untuk menyesuaikan kombinasi bensin dan udara sebagai efek bahan bakar oplosan ini.

Panasin Mobil Cuma Pemborosan Bahan Bakar?

Mobil zaman dahulu perlu dipanasi dengan tujuan supaya oli bersirkulasi dalam mesin. Seiring kemajuan teknologi, oli bisa lebih mudah bersirkulasi walaupun kondisi mesin yang masih dingin. Ini membuat banyak orang berpikiran kalau memanaskan mesin jadi hal yang mubazir, karena buang-buang bahan bakar. 

Padahal panasin mobil setiap akan digunakan itu tetaplah perlu. Sambil manasin mobil, kita bisa menyalakan ac supaya kabin lekas sejuk saat kita mulai berkendara. Selain itu saat mesin menyala idle, kita bisa sambip mengecek kondisi mesin apakah ada suara aneh dan tak lazim. 

Apabila muncul suara aneh yang mencurigakan, kita bisa mengecek asal penyebabnya. Bila kondisinya ternyata cukup parah, kita bisa urung memakai mobil ketimbang nanti tiba-tiba mengalami mogok di jalan. Jadi, manasin mobil tujuannya lebih ke persiapan dan pengecekan singkat sebelum berkendara. 

Mobil Baru Tidak Butuh Inreyen, Apa Iya?

Kemajuan manufaktur otomotif membuat pabrikan mobil bisa memproduksi mesin dengan tingkat presisi tinggi. Hasilnya, mobil yang masih baru bisa langsung digunakan tanpa ada kendala. Sebaliknya, mobil jaman dulu butuh yang namanya inreyen alias break in yang bertujuan supaya kinerja mesin dan beberapa komponen bisa kian optimal. 

Lantas, apakah inreyen di mobil baru ini perlu? Jawabannya iya, karena ada beberapa komponen yang butuh adaptasi terlebih dahulu supaya bisa mencapai kondisi kerja optimal. Inreyen ini tetaplah perlu dilakukan supaya menyesuaikan friksi atau gesekan dalam mesin. 

Jadi, mesin tidak kaget akibat langsung digeber yang membuat usianya jadi kurang awet. Inreyen ini pada mobil keluaran baru juga lebih mudah karena mesin yang kian presisi. Caranya yaitu hanya menjaga putaran mesin tak lebih dari 4.000 rpm dan atur kecepatan jangan sampai berkendara dalam kecepatan tinggi. 

Apabila kita sudah melakukan inreyen, kinerja mesin dan banyak komponen semakin optimal. Hasilnya pun bisa membuat konsumsi BBM bisa lebih efisien 2-3 persen, sehingga akan menguntungkan bagi pemakaian jangka panjang. 

 

    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Au...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Mitsubishi Xpander

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5

Rp 192,00 Juta
Rp 3,91 Juta/bln

5.727 km

1,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2019 Toyota CALYA G 1.2

Rp 130,00 Juta
Rp 2,65 Juta/bln

16.171 km

4 tahun

Jawa Barat

Cek Tawaran Juli

2020 Honda BRIO RS 1.2

Rp 189,00 Juta
Rp 3,85 Juta/bln

18.587 km

3 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4

Rp 164,00 Juta
Rp 3,34 Juta/bln

17.724 km

5,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2019 Toyota CALYA G 1.2

Rp 130,00 Juta
Rp 2,65 Juta/bln

12.488 km

3,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli
Lihat Lebih

Berita Terbaru

Hyundai Stargazer Essential Resmi Diluncurkan dengan Harga Menarik, Ini yang Berubah

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan Hyundai Stargazer Essential yang menjadi varian baru dari Stargazer, Senin (17/7/2023). Kehadiran Hyundai Stargazer Essential ini ternyata menggantikan tipe Trend. Alhasil, varian Stargazer saat ini untuk urutan termurah sampai termahal adalah Active, Essential, Style dan Prime. Baca juga: Hyundai Stargazer Essential Segera Diluncurkan, Fiturnya Lebih Lengkap Menurut President Director PT Hyundai Motors Indonesia, Woojune Cham kehadiran Stargazer E

Terungkap, MG Cyberster 2023 Bisa Sprint Lebih Cepat dari Ferrari dan Lamborghini

Mobil listrik pertama MG berjeniskan roadster soft top, MG Cyberster 2023 diperkenalkan pertama kali pada April lalu. Pabrikan China berdarah Inggris, MG, hadirkan Cyberster 2023 bukan cuma membawa desain yang agresif sekaligus atraktif, namun juga dengan performa tinggi. Baru-baru ini diungkapkan bahwa mobil listrik ini bahkan lebih cepat dan lebih bertenaga daripada banyak supercar terkemuka dunia. Wang Jian, director of electric propulsion development SAIC Motor, mengatakan Cyberster merupaka

6 Catatan Penting Wuling Air ev Selama di Indonesia

Tepat 11 Agustus 2022, mobil listrik Wuling Air ev memasuki satu tahun kehadirannya di pasar otomotif Indonesia. Nah, bersamaan dengan kehadiran Wuling Motors di Indonesia sejak Juli 2017, merek mobil asal China ini menggelar acara Green Drive Festival dengan mengundang konsumen Air ev serta komunitas Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI). Dalam acara tersebut, Wuling Motors menghadirkan berbagai aktivitas seru serta penampilan dari stand up comedian, Mongol, dan hingga mendatangkan penyanyi

Review Pemilik: Honda City Hatchback RS 2021, Cocok Buat Dimodif

**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik Honda City Hatchback RS 2021 Honda City Hatchback RS dihadirkan sebagai penerus Jazz GK5 di Tanah Air. Mewarisi berbagai keunggulan yang menjadi ikonik hatchback Honda, City Hatchback RS terlihat stylish, sporty, canggih, serta memiliki performa besar, yang mempunyai karakter 11-12 dengan Jazz. Pada review pemilik kali ini, kami akan mengulas City Hatchback RS manual lansiran April 2021. Menurut cerita dari pemilik, ia membeli mobil ini dalam

Top 5 Artikel Pekan Ini, Harga Bekas Innova Reborn Diesel yang Stabil Sampai Carry Bagong Pakai Turbo

Kepopuleran Toyota Innova Reborn diesel rupanya belum luntur oleh waktu. Bahkan kemunculan Innova Zenix dengan teknologi hybrid tidak menghapus kecintaan masyarakat Indonesia akan MPV bermesin diesel tersebut. Tak heran harga jual Toyota Innova Reborn diesel saat ini masih sangat bertahan dan masih banyak peminatnya. Hal itu pula yang menjadikan artikel Autofun khususnya mengenai Toyota Innova Reborn Diesel masih tinggi pembacanya. Berikut 5 artikel paling populer di Autofun periode 10 - 15 Apri

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaru
Hot
Toyota

Toyota Raize

Rp 229,80 - 299,20 Juta

Lihat Mobil
Hot
Daihatsu

Daihatsu Rocky

Rp 214,20 - 265,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Brio

Rp 156,90 - 227,10 Juta

Lihat Mobil
Tidak Dijual
Honda

Honda Jazz

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Hot
Hyundai

Hyundai Palisade

Rp 842,00 - 1,11 Milyar

Lihat Mobil
Hot
Wuling

Wuling Almaz

Rp 279,50 - 470,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda City Hatchback

Rp 333,60 - 362,60 Juta

Lihat Mobil
Hot
Kia

Kia Sonet

Rp 193,00 - 296,00 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX

Rp 849,50 - 949,50 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX Wagon

Rp 975,50 - 1,03 Milyar

Lihat Mobil
Wuling

Wuling Alvez

Rp 209,00 - 295,00 Juta

Lihat Mobil
Daihatsu

Daihatsu Ayla

Rp 103,30 - 161,05 Juta

Lihat Mobil
Varian Baru
Toyota

Toyota Agya

Rp 175,40 - 253,50 Milyar

Lihat Mobil
Land Rover

Land Rover Range Rover Sport

Rp 4,52 Milyar

Lihat Mobil