4 Cairan Mobil yang Wajib Diganti Tiap 40.000 Km Selain Oli Mesin

Oli mobil untuk mesin adalah komponen yang wajib rutin diganti pada periode tertentu.

Pihak produsen otomotif atau bengkel, umumnya menyarankan oli mesin wajib diganti setiap 6 bulan sekali atau 10.000 kilometer, mana yang tercapai lebih dulu.

Penggantian pelumas secara berkala ini penting untuk menjaga kinerja antar komponen pada ruang mesin tetap optimal tanpa muncul gesekan yang berlebihan.

Jika oli yang ada di dalam mesin sudah terlalu kotor dan mengental, maka pergerakan komponen-komponen itu jadi terhambat, yang pada akhirnya akan menimbulkan friksi berlebihan dan bisa memicu kerusakan lebih parah.

Bukan cuma oli mesin yang wajib diganti

Namun sebenarnya, cairan penting yang ada disebuah kendaraan bermotor bukan cuma oli mesin.

Dikutip dari Auto2000, setidaknya ada empat cairan di mobil yang wajib diganti secara berkala.

Periode penggantian cairan-cairan ini pun minimal 40.000 km sekali.

Yang perlu diketahui, pelumas-pelumas ini wajib diganti bukan cuma untuk perawatan berkala.

Namun sebaiknya cairan tersebut juga diganti ketika kalian baru saja membeli mobil bekas.

Apa saja cairan yang wajoib di ganti selain oli mobil? Yuk kita bahas lebih detil.

Baca juga: Ganti Oli Mobil Tiap 10.000 Km Atau Sebaiknya Lebih Cepat?

1. Oli Transmisi

Jangan lupa ganti oli transmisi

Sesuai dengan namanya oli ini berfungsi melumasi bagian komponen dari transmisi (gearbox) mobil.

Oli ini akan melumasi bagian transmisi mobil seperti poros transmisi, gigi pemindah, dan juga gear agar komponen transmisi tersebut tetap bekerja dengan semestinya.

Sama seperti bagian dlaam mesin, pada sistem transmisi mobil juga terdapat beragam komponen yang saling bertautan.

Apabila sistem transmisi mobil bekerja tentu setiap komponen tersebut saling bergesekan.

Dengan adanya oli transmisi, maka permukaan komponen akan dilumuri dengan pelumas yang membuat permukaan komponen jadi lebih licin dan mengurangi gesekan antar komponen sehingga usia komponen lebih awet.

Selin itu, oli ini juga bisa mencegah komponen transmisi dari korosi dengan melindungi bagian-bagian transmisi tadi dari kontaminasi debu dan kotoran.

Oli transmisi juga dapat menurunkan suhu komponen transmisi ketika sistem transmisi bekerja demi mencegah keausan komponen akibat tingginya suhu yang dihasilkan pada saat sistem transmisi bekerja.

Interval penggantian oli matic bisa lebih panjang dari transmisi manual

Oli transmisi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu oli untuk transmisi manual dan oli buat transmisi matik.

Untuk manual, sebaiknya oli dilakukan penggantian tiap 20.000 km, 40.000 km dan kelipatan seterusnya.

Sementara untuk oli transmisi matik, jadwal penggantiannya juga bisa di 40.000 km atau maksimal 80.000 km.

Namun, jika pemakaian mobil terbilang intensif atau tarikan tuas transmisi mulai terasa berat, kalian wajib melakukan penggantian oli transmisi pada jarak tempuh yang pendek, misalnya pada jarak tempuh 15.000 km.

Oli transmisi juga perlu diganti apabila muncul tanda-tanda seperti getaran berlebihan ketika posisi stasioner atau idle, transmisi berdengung, dan oli berubah warna. 

2. Minyak Rem

Minyak rem juga wajib diganti berkala

Selain cakram (disk brake) dan kampas rem, minyak rem juga harus rajin dilakukan perawatan.

Minyak rem mobil adalah cairan khusus yang digunakan dalam sistem rem mobil untuk mentransmisikan tekanan hidrolik dari pedal rem ke komponen lain dalam sistem rem, seperti kaliper atau drum rem.

Fungsi utamanya adalah mentransmisikan tekanan hidrolik dari pedal rem ke komponen lain dalam sistem rem, seperti kaliper atau drum rem.

Hal ini membuat pengemudi jadi lebih mudah untuk mengendalikan kecepatan kendaraan dengan aman.

Minyak rem mobil memiliki kode unik yang umumnya mengandung inisial DOT (Department of Transportation), diikuti dengan angka yang memberikan informasi, misalnya DOT3, DOT4, hingga DOT5.

Deret angka tersebut mencerminkan kapabilitas minyak rem dalam menghadapi suhu maksimal saat rem diaktifkan.

Ketika sistem rem berubah dari energi gerak menjadi energi panas saat beroperasi, maka suhu pada komponen rem dapat mencapai 200 derajat Celcius.

Karena suhu yang sedemikian tinggi, dibutuhkan cairan khusus yang tahan panas, yaitu minyak rem.

Rekomendasi penggantian minyak rem adalah setiap 40.000 km, dan pada saat penggantian, pelumas yang lama wajib dikuras sampai bersih baru diisi ulang dengan yang baru.

Perlu diperhatikan, periode penggantian ini jangan sampai terlewat dari jadwal yang direkomendasikan. 

Dampak dari telat melakukan penggantian minyak rem, akan tejadi pengurangan kualitas minyak rem, dan kinerja rem jadi berkurang.

Apabila minyak rem sudah berkurang kualitasnya, atau mungkin malah habis, maka sistem rem dapat mengalami overheating dan menyebabkan performa pengereman menurun.

Pada mobil yang dilengkapi dengan sistem Anti-lock Braking System (ABS), kekurangan minyak rem dapat mempengaruhi kinerja sistem ABS, yang sebenarnya dirancang untuk mencegah terkunci roda saat pengereman mendadak.

Baca juga: Dampak Buruk yang Bakal Dialami Kalau Takaran Oli Mesin Kurang atau Kelebihan, Seberapa Berbahaya?

3. Oli Power Steering

Kalau power steering masih pakai oli, sebaiknya rutin dicek

Oli power steering mungkin adalah salah satu komponen paling sering diabaikan dalam perawatan kendaraan.

Namun, pentingnya oli ini tidak boleh diremehkan, karena memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dan keandalan sistem kemudi mobil kalian.

Oli power steering diperlukan dalam mobil yang sistem kemudinya masih pakai mekanisme hidrolik.

Power steering mobil bisa bekerja secara efektif jika didukung oleh oli power steering yang cocok.

Oli power steering menjadi elemen krusial dalam sistem ini karena berperan sebagai penghantar tekanan hidrolik yang memungkinkan pengemudi menggerakkan kemudi dengan mudah.

Oli ini juga berfungsi sebagai pelumas untuk komponen-komponen dalam sistem, membantu mencegah gesekan berlebihan dan potensi keausan.

Karenanya oli power steering juga perlu diganti secara berkalatiap 40.000 km, atau 2 tahun sekali kalau mobil sangat jarang digunakan.

Oli juga perlu diganti ketika ada keluhan setir berat pada kendaraan, atau kalau ada kebocoran oli pada power steering yang mengakibatkan kuantitas oli berkurang.

4. Oli Differential (Gardan)

Oli gardan buat mobil penggerak roda belakang (RWD)

Banyak yang salah kaprah dengan menyamakan oli gardan dengan oli transmisi, padahal keduanya punya fungsi yang berbeda.

Oli gardan bertugas untuk melumasi komponen mesin bagian gardan seperti side gear, ring gear, driver pionin, dan lain sebagainya agar komponen tersebut bekerja dengan baik dan tidak mudah aus. 

Pelumas ini bekerja dengan menjaga stabilitas mobil saat berjalan, menyalurkan putaran roda dari porosnya serta mengatur kecepatan roda ketika berbelok.

Maka dari itu oli gardan membuat seluruh komponen kerja mobil menjadi lebih baik dan menjaga agar mobil dapat melaju dengan stabil.

Oli ini umumnya diberikan untuk mobil dengan sistem penggerak roda belakang.

Interval penggantiannya sama dengan oli transmisi yaitu setiap 40.000 km, tapi kalau kapasitas oli tranmsmisi bisanay 1 liter, maka untuk oli gardan 2 liter.

Kalian juga bisa langsung melakukan penggantian oli gardan jika merasa mobil bergetar walaupun kalian melaju di jalanan yang lurus.

Ciri-ciri lain oli gardan perlu segera diganti yaitu tercium aroma terbakar yang berasal dari bagian gardan mobil akibat oli yang sudah kotor ataupun habis.

Terakhir, kalau kalian merasa mobil sulit untuk dikendalikan, bisa jadi karena oli gardan yang sudah habis atau kotor akan mempengaruhi kecepatan perputaran roda mobil.

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Prasetyo

Editor

Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Toyota Kijang Innova

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Mudik saat Hari Raya Idul Fitri masih menjadi tradisi yang dilakukan mayoritas masyarakat Indonesia. Bersilaturahmi dengan orang tua, kakek, nenek dan keluarga besar membuat budaya mudik Lebaran paling dinanti. Ada banyak moda transportasi yang digunakan, namun kendaraan pribadi seperti mobil masih menjadi favorit. Tahun 2024 ini diperkirakan puncak arus mudik Lebaran akan terjadi pada tanggal 5 April dan arus balik pada 14 April. Kementerian Perhubungan memprediksi pemudik dengan mobil pribadi
Sejumlah jalan tol di Indonesia mendapatkan potongan harga alias diskon tarif tol mulai dari 10 sampai 20 persen saat musim mudik Lebaran 2024. Tentu ini menjadi kabar baik, karena akan meringankan pemudik untuk mengeluarkan budget ketika hendak berhari raya di kampung halaman. Nah, salah satu jalan tol yang mengalami diskon tarif tol yaitu ruas jalan tol milik Astra Infra selaku operator jalan tol di Indonesia. Baca juga: Pemerintah Malaysia Gratiskan Tarif Tol Jelang Lebaran, di Indonesia Mala
Mobil listrik Neta buatan Indonesia dikabarkan akan rilis pada Juni tahun ini, lantas apakah model yang diproduksi lokal merupakan Neta V facelift? Seperti yang diinformasikan sebelumnya PT Neta Auto Indonesia (NETA) selaku agen pemegang merek mobil Neta di Tanah Air akan memulai perakitan mobil listriknya secara CKD (Completely Knocked Down) pada Mei 2024, yang berkerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM). Sebagai informasi, kapasitas produksi Neta di PT HIM sendiri sanggup memproduksi
Pamor mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) kini semakin meningkat, tak terkecuali Wuling Air ev dan BinguoEV di pasar otomotif nasional. Ya, di tengah penjualan mobil secara Nasional yang mengalami penurunan, dua mobil listrik dari Wuling tersebut justru tetap menggairahkan. Bahkan berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berkat Wuling Air ev dan BinguoEV, keduanya memimpin market share kendaraan listrik di awal tahun 2024. Lihat
Harga Suzuki Jimny 5 pintu masih menjadi perbincangan hangat, khususnya bagi pecinta otomotif di Indonesia. Salah satu yang menarik perhatian dari Suzuki Jimny 5 pintu yaitu karena mobil ini didatangkan dari India secara utuh dan jumlah sangat terbatas, alhasil indennya jadi mengular dan lama. Kondisi ini kemudian menjadi kesempatan bagi sejumlah oknum tenaga penjual dealer resmi Suzuki untuk melakukan markup harga Suzuki Jimny 5 pintu. Banderol SUV offroad tersebut bisa lebih mahal puluhan juta

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Toyota

Toyota Calya

Rp 161,50 - 181,10 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
MG

MG VS HEV

Rp 389,00 Juta

Lihat Mobil
Mitsubishi

Mitsubishi L100 EV

Rp 320,00 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Tiggo 5X 2024

Rp 269,00 - 299,00 Juta

Lihat Mobil
Mendatang
Vinfast

VinFast e34

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Mendatang
MG

MG Maxus 9

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Mendatang
MG

MG ES

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Jimny 5-door 2024

Rp 462,00 - 475,60 Juta

Lihat Mobil
Mendatang
Vinfast

VF5

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda E5

Rp 488,80 Juta

Lihat Mobil