Keberadaan jalan tol memang sangat membantu dalam memperlancar mobilitas dan aksesbilitas orang maupun barang. Tol juga memberikan kesempatan di berbagai daerah jadi berkembang.
Ya, itulah beberapa manfaat dari sebuah jalan tol dan saat ini terus digarap pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Namun tahukah Anda, pembangunan dan perkembangan jalan tol di Indonesia saat ini dituntut dapat melakukan berbagai inovasi dan terobosan dengan mengacu pada teknologi Toll Road 4.0 sesuai dengan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM).
Alhasil, dimasa depan, infrastruktur jalan bebas hambatan itu diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, dan menjadi bagian penting dari strategi peningkatan keselamatan jalan serta user experience para pengendara.
Baca juga: 5 Perilaku Menjengkelkan yang Terjadi di Jalan Tol, Pernah Mengalami?
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, dalam sistem pengoperasiaan jalan tol, aspek keselamatan menjadi kinerja utama dan fokus pada upaya mengurangi fatalitas, melalui inovasi keselamatan di jalan.
"Komitmen untuk menempatkan keselamatan para pengendara sebagai aspek terpenting, zero fatality atau seminimal mungkin ditargetkan tidak adanya korban jiwa," ujar Danang saat acara Seminar Road Safety Rangers 2022 "Service Excellent In Toll Road With Safety Driving" di Jakarta.
Adapun untuk mengurangi resiko buruk di jalan, maka beragam inovasi teknologi keselamatan telah diterapkan, diantaranya:
Baca juga: Ngeri, Cipali Jadi Jalan Tol dengan Kasus Kecelakaan Paling Tinggi di Dunia
Bersama Korlantas Polri, tol telah menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang sudah resmi diberlakukan penindakan hukumnya, dalam rangka mendukung penindakan kendaraan yang melakukan pelanggaran Overload dan Over Speed (ODOL).
Dengan adanya ETLE, hal ini membuat pekerjaan petugas BPJT lebih mudah, karena bentuk pelanggaran atau kecelakaan akan langsung dipantau dari kantor pengawasan.
Untuk melakukan pengawasan, pelarangan, serta penindakan hukum kendaraan ODOL yang melanggar baik, saat ini beberapa ruas tol dilengkapi teknologi Weigh in Motion (WIM) Bridge atau sensor pengukuran beban kendaraan bergerak yang dipasang di jembatan serta menggunakan mesin WIM yang terpasang di Bakauheni Selatan Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar.
Tol kini juga telah dilengkapi dengan penyelamatan khusus kecelakaan di jalan tol dengan menggunakan rescue udara berupa helikopter yang dilakukan oleh PT Jasa Marga (Persero) bersama BASARNAS.
Selain itu juga telah dilakukan uji emisi kendaraan CO2 untuk roda empat atau lebih secara gratis bagi kendaraan yang akan memasuki tol seperti yang pernah dilakukan di Gerbang Tol Tanjung Priok Jalan Tol Cawang - Tanjung Priuk.
Untuk mengetahui kondisi jembatan dilakukan inspeksi secara rutin (maintenance) dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal yang dilakukan oleh inspektor lapangan secara visual serta pemeriksaan non-destructive test, pengujian vibrasi, dan pengambilan data 3D jembatan menggunakan metode Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau Drone.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kondisi jembatan dengan performa yang menurun, maka segera dilakukan perbaikan untuk mempertahankan Level of Service jembatan tersebut.
BPJT, Kementerian PUPR, bersama BUJT dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan inovasi teknologi Artificial Intelligence berupa teknologi pemantauan kualitas Jalan yang diterapkan pada beberapa jalan tol secara bertahap, agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat selaku pengguna tol.
Sehingga saat musim hujan seperti, teknologi Artificial Intelligence sangat dibutuhkan guna memantau kualitas jalan agar segera dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Sampai tahun 2021 telah terpasang Wire Rope di 158 lokasi di jalan tol yang merupakan pembatas jalan di tol terbuat dari baja dan salah satunya dipasang di Jalan Tol Cipali.
Jalan tol juga telah dipasang teknologi Rumble Dot pada 179 lokasi, Chevron Speed Reduction dan Dragon Teeth juga terpasang pada 12 lokasi seperti yang ada di Tol Cipali.
Pemasangan alat tersebut diharapkan mampu memberikan peringatan dini kepada pengguna jalan sehingga dapat mengurangi kecelakaan disebabkan faktor lelah atau mengantuk.
Tol juga dipasang Crash Cushion, dimana teknologi ini dipasang pada ujung pagar pengaman, yang dapat meredam tumbuk benturan mengurangi fatalitas ketika terjadi kecelakaan.
Keberadaan Crash Cushion sangat efektif dipasang karena banyak kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tingkat risiko kecelakaan tabrak pembatas yang besar.
BPJT, Kementerian PUPR, juga memiliki aplikasi "BPJT INFO" berbasis mobile smartphone yang memiliki bermacam fitur pendukung teman perjalanan berkendara. Pada aplikasi yang dapat diunduh oleh pengguna Android (Play Store) maupun iOS (App Store) tersedia informasi seputar estimasi tarif tol dari asal perjalanan hingga ke tujuan.
Aplikasi BPJT INFO mencakup informasi seputar rest area dan layanannya, informasi CCTV untuk memantau lalu lintas secara real time, update informasi dan pemberitaan seputar tol, layanan call center 24 jam, dan juga terkoneksi dengan aplikasi info tol.
Rencananya, tol di Indonesia akan dilengkapi inovasi penerapan teknologi transaksi nirsentuh tanpa kartu atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Nantinya layanan transaksi tersebut akan dilakukan secara otomatis melalui aplikasi di smartphone bernama Cantas menggunakan sistem server based dengan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan data kendaraan dikenali menggunakan satelit.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta