Ngeri, Cipali Jadi Jalan Tol dengan Kasus Kecelakaan Paling Tinggi di Dunia
Herdi · 5 Feb, 2024 13:01
0
0
Berita mengenai kecelakaan Tol Cipali mungkin sudah begitu sering Anda terima, baik dari media-media Nasional seperti website atau televisi, dan juga dari berbagai jaringan sosial media.
Terlebih lagi ketika musim libur tiba dimana mobilisasi masyarakat dari berbagai daerah khususnya dari Jakarta menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur dan sebaliknya melonjak tinggi, maka angka kecelakaan di Jalan Tol Cipali juga seakan ikut merangkak naik.
Kecelakaan jalan tol memang selalu menjadi masalah serius yang mendapat perhatian dari banyak pihak, apalagi ada data yang menunjukkan jika jalan tol menyumbang angka kematian terbesar di Indonesia.
Digenjotnya pembangunan jalan tol atau jalan bebas hambatan lintas daerah, disatu sisi memang menjadi solusi untuk sejumlah orang yang bepergian menggunakan jalur darat agar lebih cepat sampai tujuan.
Namun begitu, jalan tol ternyata masih jadi lokasi kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi.
Bahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno mengatakan, sebaiknya pengguna jalan tol tidak hanya sekedar menikmati pertumbuhan infrastruktur jalan tol, tapi juga ikut mematuhi aturan lalu lintas, agar setiap yang menggunakannya dapat tetap aman, nyaman dan selamat sampai tujuan.
"Jangan sampai jalan tol jadi tempat membunuh orang. Tapi faktanya yang terjadi masih ada kecelakaan,” ungkap Hendro saat mengisi Rapat Kerja Bidang Perhubungan Darat Tahun 2022, di Solo, Jawa Tengah.
"Jalan tol Cipali adalah jalan tol yang nomor satu di dunia dengan fatalitas kecelakaan paling tinggi," ujar Hendro.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, kecelakaan di jalan Tol Cipali merupakan jalan tol dengan fatalitas tertinggi rata-rata 1 korban jiwa per km.
Sekadar informasi soal tol Cipali, jalan bebas hambatan yang membentang sepanjang 116 km ini dianggap mampu mempersingkat waktu masyarakat dari arah Jakarta dan sekitar menuju wilayah timur Pulau Jawa atau sebaliknya.
Kendati demikian, jalan tol yang diresmikan pada Juni 2015 ini dianggap mampu mempersingkat waktu tempuh sampai dua jam jika dibandingkan melewati jalur Pantai Utara (Pantura).
Angka Kecelakaan di Tol Indonesia Tiap Tahun Meningkat
Adapun sejak 2019-2021, total kecelakaan jalan tol yang mengalami peningkatan pada dasarnya tidak hanya di Cipali, namun juga beberapa tol lainnya.
Dimana pada tahun 2019, total kecelakaan di ruas jalan bebas hambatan ini mencapai 2.626 insiden, lalu pada 2020 meningkat jadi 3.907 insiden, dan pada 2021 naik lagi menjadi 3.988 insiden.
Serba Serbi Fakta Jalan Tol Cipali
Cipali merupakan singkatan dari Cikopo - Palimanan yang kini menjadi salah satu jalur utama untuk mobilisasi orang dan barang di Pulau Jawa melalui jalan darat.
Keberadaan Tol Cipali telah membawa dampak signifikan dalam mempercepat mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah barat Jawa.
Tol ini juga menjadi tulang punggung bagi perjalanan yang lebih efisien dan nyaman bagi para pengguna jalan.
Mari kita eksplorasi beberapa fakta Tol Cipali yang telah mengubah lanskap transportasi di Jawa Barat.
1. Tol Cipali Beroperasi Sejak 13 Juni 2015
Tol Cipali resmi beroperasi pada 13 Juni 2015, menghadirkan alternatif perjalanan yang lebih modern dan efisien bagi pengguna jalan.
Sejak itu, tol ini telah menjadi salah satu jalur tol paling vital di wilayah Jawa Barat.
2. Perjalanan ke Jawa Tengah Lebih Ringkas
Dibandingkan dengan rute alternatif melalui jalur Pantura (Pantai Utara), Tol Cipali menawarkan perjalanan yang lebih ringkas.
Dengan memotong jarak sebanyak 40 kilometer, pengguna jalan dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan efisien.
3. Memiliki 6 Gerbang Tol
Tol Cipali dilengkapi dengan 6 gerbang tol strategis, yaitu Gerbang Tol Kalijati, Subang, Cikedung, Kertajati, Sumberjaya, dan Palimanan.
Keberadaan gerbang-gerbang ini memfasilitasi pengguna jalan untuk melakukan pembayaran tol dengan mudah dan lancar.
4. Tol Terpanjang di Pulau Jawa
Dengan panjang mencapai 116,75 kilometer, Tol Cipali menjadi jalur tol terpanjang di Pulau Jawa.
Panjangnya yang mencolok ini menunjukkan skala dan signifikansi proyek infrastruktur yang menghubungkan beberapa kabupaten di wilayah barat Jawa.
5. Melewati 5 Kabupaten
Tol Cipali melewati wilayah 5 kabupaten, yakni Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan berakhir di Kabupaten Cirebon.
Hal ini menunjukkan bahwa tol ini memiliki peran penting dalam menghubungkan dan mengintegrasikan ekonomi regional di wilayah barat Jawa.
Tarif Tol Cipali Terbaru
Jika Anda hendak melakukan perjalanan ke daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Jawa Timur, tentunya bisa menggunakan Tol Cipali.
Sebab jalan bebas hambatan ini bisa menghubungkan daerah Merak, Banten, Jakarta, Jawa Tegah, sampai dengan Banyuwangi, Jawa Timur.
Di sepanjng tol ini juga terdapat setidaknya 8 Rest Area yang bisa digunakan untuk beristirahat, makan atau minum, beribadah (sholat), buang air kecil atau besar, serta mengisi bahan bakar, tekanan angin, air radiator, sampai charging station untuk para pengguna mobil listrik.
Sedangkan untuk besaran tarif Tol Cipali sangat bervariasi tergantung tujuan dan di Gerbang Tol (GT) mana Anda keluar.
Misalnya Anda berangkat dari GT Cikampek Utama 1 menuju Kalijati, maka tarif yang diberlakukan adalah tarif termurah.
Sementara kalau keluar di GT Palimanan, tentunya tarif yang dibebankan lebih mahal lagi.
Berikut daftar tarif Tol Cipali terbaru per Februari 2024:
Gerbang Tol Cikampek:
Cikampek Utama 1 – Kalijati: Rp27.500
Cikampek Utama 1 – Subang: Rp39.000
Cikampek Utama 1 – Cikedung: Rp68.000
Cikampek Utama 1 – Kertajati: Rp87.000
Cikampek Utama 1 – Sumberjaya: Rp104.000
Cikampek Utama 1 – Palimanan: Rp119.000
Gerbang Tol Kalijati:
Kalijati – Cikampek Utama 1: Rp27.000
Kalijati – Cikampek: Rp27.500
Kalijati – Subang: Rp11.500
Kalijati – Cikedung: Rp40.500
Kalijati – Kertajati: Rp60.000
Kalijati – Sumberjaya: Rp76.500
Kalijati – Palimanan: Rp91.500
Gerbang Tol Subang:
Subang – Cikampek Utama 1: Rp39.000
Subang – Cikampek: Rp39.000
Subang – Kalijati: Rp11.500
Subang – Cikedung: Rp29.000
Subang – Kertajati: Rp48.500
Subang – Sumberjaya: Rp65.000
Subang – Palimanan: Rp80.000
Gerbang Tol Cikedung:
Cikedung – Cikampek Utama 1: Rp68.000
Cikedung – Cikampek: Rp68.000
Cikedung – Kalijati: Rp40.500
Cikedung – Subang: Rp29.000
Cikedung – Kertajati: Rp19.500
Cikedung – Sumberjaya: Rp35.500
Cikedung – Palimanan: Rp50.500
Gerbang Tol Kertajati:
Kertajati – Cikampek Utama 1: Rp87.500
Kertajati – Cikampek: Rp87.500
Kertajati – Kalijati: Rp60.000
Kertajati – Subang: Rp48.500
Kertajati – Cikedung: Rp19.500
Kertajati – Sumberjaya: Rp16.500
Kertajati – Palimanan: Rp31.500
Gerbang Tol Sumberjaya:
Sumberjaya – Cikampek Utama 1: Rp104.000
Sumberjaya – Cikampek: Rp104.000
Sumberjaya – Kalijati: Rp76.500
Sumberjaya – Subang: Rp65.000
Sumberjaya – Cikedung: Rp35.500
Sumberjaya – Kertajati: Rp16.500
Sumberjaya – Palimanan: Rp15.000
Gerbang Tol Palimanan:
Palimanan – Cikampek Utama 1: Rp119.000
Palimanan – Cikampek: Rp119.000
Palimanan – Kalijati: Rp91.500
Palimanan – Subang: Rp80.000
Palimanan – Cikedung: Rp50.500
Palimanan – Kertajati: Rp31.500
Palimanan – Sumberjaya: Rp15.000
Kesimpulan
Tol Cipali tidak hanya menjadi jalur transportasi yang penting untuk mobilitas di wilayah barat Jawa, tetapi juga menjadi simbol kemajuan infrastruktur di Indonesia.
Dengan memperpendek jarak perjalanan, memudahkan aksesibilitas, dan menghubungkan wilayah-wilayah penting, Tol Cipali terus menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Namun sayangnya, akibat kontur jalan yang didominasi lurus, kecelakaan Tol Cipali jadi begitu tinggi yang sebagian besar disebabkan faktor pengemudi, baik itu mengantuk maupun berkendara melebihi batsa kecepatan maksimum.