Mobil Listrik Makin Banyak di Masa Depan, Bagaimana Nasib SPBU?

Seluruh dunia tengah bersiap menyongsong era kendaraan elektrifikasi. Bahkan Norwegia pada 2025 nanti hanya akan menjual mobil listrik, sekaligus menjadi negara pertama yang berkomitmen penuh atas penggunaan kendaraan tanpa emisi. 

Indonesia juga tak ketinggalan. Sejumlah peta jalan mengenai popularisasi kendaraan ramah lingkungan juga telah dicanangkan. Semuanya menginduk dari Peraturan Presiden 55 Tahun 2019, tentang percepatan kendaraan bermotor berbasis baterai untuk transportasi jalan. 

Baca Juga: Listrik Rumah Cuma 2.200 VA Apakah Bisa Ngecas Mobil Listrik?

Kemudian targetnya pada 2030, Indonesia mampu memproduksi sedikitnya 600 ribu mobil listrik serta lebih dari 2,45 juta unit motor listrik. Rencana jangka panjangnya, mengacu keterangan resmi Kementerian ESDM, pemerintah bakal menghentikan penjualan mobil bensin pada 2050. 

Ini tentunya semakin menguatkan komitmen Indonesia untuk turut serta menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan. Tapi masalahnya sejalan dengan penggunaan kendaraan tanpa emisi yang nantinya bakal semakin banyak, nasib pom bensin atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bakal seperti apa? 

Sebab karena tak lagi menggunakan bahan bakar, mobil listrik bakal meninggalkannya. Berdasarkan laporan ABC News, seiring dengan banyaknya komitmen berbagai negara yang bakal memfokuskan pada kendaraan listrik, diprediksi bisnis pom bensin akan mengalami penyusutan yang mendalam. 

SPBU Akan Merugi di 2025

Riset yang dilakukan perusahaan konsultan Boston Consulting Group (BCG) membeberkan bahwa, apabila semua mobil nantinya bertenaga listrik, maka pom bensin tidak akan bisa lagi mendapat keuntungan dari jualan bahan bakar minyak (BBM). 

Skenario terburuknya pada 2025, sekitar 60-80 persen SPBU tak lagi mendulang untung apabila tidak segera mengubah model bisnisnya untuk melayani mobil listrik. "Ini adalah perubahan besar dan saya kira semua SPBU harus berpikir dengan hati-hari dan bersiap diri. Namun ini juga jadi kesempatan besar," terang Direktur Pelaksana BCG, Anita Oh. 

Terlebih uji coba yang dilakukan di Australia itu juga menemukan fakta bahwa 80 persen masyarakat mengisi baterai kendaraan listriknya di rumah. Kalau pun tidak di rumah, bisa dilakukan di parkiran pusat perbelanjaan, di mana sudah banyak fasilitas charging tersedia di sana. Sambil berbelanja, baterai sudah terisi penuh. 

Anita juga mengemukakan, para pemilik SPBU sejatinya telah menyadari adanya pergeseran ini sejak 2015. Namun keberadaan mobil listrik saat itu masih terbatas, sehingga mereka tak begitu mengkhawatirkannya. Ada beberapa hal yang mendasari sikap tersebut.

SPBU Berubah Jadi Community Hub

Pertama, SPBU apabila tidak beradaptasi alias hanya menjual bahan bakar, tentu akan mati. Tapi tidak bagi mereka yang sudah mulai berkembang, tak cuma menyediakan bahan bakar, melainkan juga mampu menyuplai energi. 

Sebab di masa datang, yang diperlukan mobil listrik bukannya pom bensin, tetap stasiun penyedia energi. Di Indonesia istilah ini disebut SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. Pada akhirnya SPBU konvensional akan berubah menjadi community hub. 

SPBU lama yang kemudian berubah menjadi penyedia energi, akan menjadi tempat orang bekerja, mengadakan pertemuan, atau gudang bagi toko online. Kenapa demikian? Sebab pengisian baterai ke kendaraan listrik tidak secepat isi bensin, paling tidak ada waktu tunggu sekitar 40 menit untuk mengisi baterai sampai 80 persen. 

Maka dari itu SPBU selain menjual energi, juga harus menyediakan tempat yang mumpuni untuk para pengguna bernaung sementara waktu, menunggu baterai mobil listrik yang dimiliki terisi penuh. Hal yang dilakukan tentunya bekerja, meeting, juga tidur selama beberapa jam. 

Baca Juga: Masuk Era Elektrifikasi, Sebaiknya Pilih Mobil Hybrid atau Sekalian Mobil Listrik?

Pertamina dan Ampol Jadi Stasiun Penyedia Listrik

Sejauh ini Pertamina sebagai perusahaan milik negara yang menjual bahan bakar melalui SPBU telah coba menyesuaikan perubahan ini. Beberapa SPBU telah berubah menjadi Green Energy Station. Bentuknya masih SPBU seperti yang ada sekarang, namun atapnya menggunakan panel surya yang kemudian bisa memanen daya listrik. 

Nah listrik tersebut kemudian menjadi sumber daya dari charging station yang ada di Green Energy Station Pertamina. Setelah terkumpul bisa untuk mengecas mobil listrik, juga sebagai operasional SPBU untuk menyalakan lampu dan penunjang aktivitas kantor. 

Lain halnya Ampol, perusahaan bahan bakar di Australia ini telah berbenah dari SPBU menjadi stasiun penyedia listrik. Sekitar 2.000 outlet yang ada di sana akan diubah menjadi tempat yang bakal diperlukan banyak pengguna kendaraan listrik. 

"Jelas sekali bahan bakar akan semakin kurang diperlukan. Kami ingin memposisikan bisnis kami untuk berperan dalam mengubah aset, sehingga bisa tetap mendistribusikan energi ke pelanggan di masa depan. sejak pertengahan tahun lalu, kami mulai serius memfokuskan pada masalah kehadiran mobil listrik," ujar Direktur Eksekutif Ampol, Matthew Halliday. 

Tak cuma menjadi distributor energi, Ampol juga akan menjual bahan bakar hidrogen, menjual barang keperluan harian, cafe, restoran, hingga mendistribusikan produk yang tersedia secara online. 

Sementara di Norwegia, perwakilan Asosiasi Industri Mobil Listrik, Snorre Sleetvold menjelaskan SPBU di negaranya belum ditutup sama sekali. Ini karena kebanyakan kendaraan di sana belum sepenuhnya mobil listrik. Jadi masih banyak yang menggunakan bensin atau solar. 

Dalam artian perubahan kendaraan elektrifikasi belum sepenuhnya dirasakan. Namun begitu SPBU di sana juga telah mempersiapkan diri. Mereka akan bertransformasi menjadi stasiun pengisian energi, sekaligus dilengkapi working space. 

Rencananya stasiun energi di sana akan menyediakan suplai daya untuk mobil listrik dengan teknologi ultra fast charging, yang mana untuk mengisi daya dari 20 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu selama 40 menit. 

Baca Juga: Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik

    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Beli mobil lebih murah, jual mobil lebih cepat

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Toyota Raize

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5

Rp 192,00 Juta
Rp 3,91 Juta/bln

5.727 km

1,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2019 Toyota CALYA G 1.2

Rp 130,00 Juta
Rp 2,65 Juta/bln

16.171 km

4 tahun

Jawa Barat

Cek Tawaran Juli

2020 Honda BRIO RS 1.2

Rp 189,00 Juta
Rp 3,85 Juta/bln

18.587 km

3 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4

Rp 164,00 Juta
Rp 3,34 Juta/bln

17.724 km

5,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2019 Toyota CALYA G 1.2

Rp 130,00 Juta
Rp 2,65 Juta/bln

12.488 km

3,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli
Lihat Lebih

Berita Terbaru

Hyundai Stargazer Essential Resmi Diluncurkan dengan Harga Menarik, Ini yang Berubah

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan Hyundai Stargazer Essential yang menjadi varian baru dari Stargazer, Senin (17/7/2023). Kehadiran Hyundai Stargazer Essential ini ternyata menggantikan tipe Trend. Alhasil, varian Stargazer saat ini untuk urutan termurah sampai termahal adalah Active, Essential, Style dan Prime. Baca juga: Hyundai Stargazer Essential Segera Diluncurkan, Fiturnya Lebih Lengkap Menurut President Director PT Hyundai Motors Indonesia, Woojune Cham kehadiran Stargazer E

Terungkap, MG Cyberster 2023 Bisa Sprint Lebih Cepat dari Ferrari dan Lamborghini

Mobil listrik pertama MG berjeniskan roadster soft top, MG Cyberster 2023 diperkenalkan pertama kali pada April lalu. Pabrikan China berdarah Inggris, MG, hadirkan Cyberster 2023 bukan cuma membawa desain yang agresif sekaligus atraktif, namun juga dengan performa tinggi. Baru-baru ini diungkapkan bahwa mobil listrik ini bahkan lebih cepat dan lebih bertenaga daripada banyak supercar terkemuka dunia. Wang Jian, director of electric propulsion development SAIC Motor, mengatakan Cyberster merupaka

6 Catatan Penting Wuling Air ev Selama di Indonesia

Tepat 11 Agustus 2022, mobil listrik Wuling Air ev memasuki satu tahun kehadirannya di pasar otomotif Indonesia. Nah, bersamaan dengan kehadiran Wuling Motors di Indonesia sejak Juli 2017, merek mobil asal China ini menggelar acara Green Drive Festival dengan mengundang konsumen Air ev serta komunitas Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI). Dalam acara tersebut, Wuling Motors menghadirkan berbagai aktivitas seru serta penampilan dari stand up comedian, Mongol, dan hingga mendatangkan penyanyi

Review Pemilik: Honda City Hatchback RS 2021, Cocok Buat Dimodif

**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik Honda City Hatchback RS 2021 Honda City Hatchback RS dihadirkan sebagai penerus Jazz GK5 di Tanah Air. Mewarisi berbagai keunggulan yang menjadi ikonik hatchback Honda, City Hatchback RS terlihat stylish, sporty, canggih, serta memiliki performa besar, yang mempunyai karakter 11-12 dengan Jazz. Pada review pemilik kali ini, kami akan mengulas City Hatchback RS manual lansiran April 2021. Menurut cerita dari pemilik, ia membeli mobil ini dalam

Top 5 Artikel Pekan Ini, Harga Bekas Innova Reborn Diesel yang Stabil Sampai Carry Bagong Pakai Turbo

Kepopuleran Toyota Innova Reborn diesel rupanya belum luntur oleh waktu. Bahkan kemunculan Innova Zenix dengan teknologi hybrid tidak menghapus kecintaan masyarakat Indonesia akan MPV bermesin diesel tersebut. Tak heran harga jual Toyota Innova Reborn diesel saat ini masih sangat bertahan dan masih banyak peminatnya. Hal itu pula yang menjadikan artikel Autofun khususnya mengenai Toyota Innova Reborn Diesel masih tinggi pembacanya. Berikut 5 artikel paling populer di Autofun periode 10 - 15 Apri

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaru
Hot
Toyota

Toyota Raize

Rp 229,80 - 299,20 Juta

Lihat Mobil
Hot
Daihatsu

Daihatsu Rocky

Rp 214,20 - 265,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Brio

Rp 156,90 - 227,10 Juta

Lihat Mobil
Tidak Dijual
Honda

Honda Jazz

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Hot
Hyundai

Hyundai Palisade

Rp 842,00 - 1,11 Milyar

Lihat Mobil
Hot
Wuling

Wuling Almaz

Rp 279,50 - 470,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda City Hatchback

Rp 333,60 - 362,60 Juta

Lihat Mobil
Hot
Kia

Kia Sonet

Rp 193,00 - 296,00 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX

Rp 849,50 - 949,50 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX Wagon

Rp 975,50 - 1,03 Milyar

Lihat Mobil
Wuling

Wuling Alvez

Rp 209,00 - 295,00 Juta

Lihat Mobil
Daihatsu

Daihatsu Ayla

Rp 103,30 - 161,05 Juta

Lihat Mobil
Varian Baru
Toyota

Toyota Agya

Rp 175,40 - 253,50 Milyar

Lihat Mobil
Land Rover

Land Rover Range Rover Sport

Rp 4,52 Milyar

Lihat Mobil