Kabar duka hadir lagi dari kejadin di jalan raya Tanah Air. Dan lagi-lagi truk menjadi penyebab kecelakaan maut yang berujung pada banyaknya korban jiwa. Kali ini lokasinya ada di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tragedi ini pun mendapat banyak simpati. Meski demikian, ditilik dari sisi safety driving, kejadian kecelakaan yang melibatkan truk di turunan tersebut seolah kerap berulang.
Kecelakaan serupa sebelumnya sempat terjadi juga di Tol Cipularang yang terjadi di tahun 2019 silam. Saat itu sebuah dump truck meluncur dan menghantam mobil-mobil yang macet di depannya. Lalu banyak juga kejadian serupa. Alasan klasiknya sama, rem blong.
Hal ini ditanggapi oleh Jusri Pulubuhu, Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC). Menurutnya kejadian yang berulang ini disebabkan banyak faktor.
Baca juga : Kecelakaan Vanessa Angel Ingatkan Pentingnya Penumpang Belakang Selalu Pakai Sabuk Keselamatan
Ada faktor kontributor yang menjadi penyebab kecelakaan hal di luar manusia. Diantaranya aspek kendaraan, kondisi jalanan atau sistem rem pada kendaraan. Selain itu, adalah faktor utama penyebab kecelakaan lebih sering ditemui karena perilaku manusia.
"Sering saya temui dari hasil investigasi yang dilakukan bersama perusahaan logistik di Indonesia. Ini klasik dan selalu berulang," katanya pada Autofun.co.id.
Menurutnya, pengemudi truk kebanyakan hanya sekadar bisa mengendarai karena pengalaman. Bukan skill dari hasil edukasi. Sehingga kompetensi dan empati di jalan raya pun kecil.
Berkaca dari rekaman CCTV kecelakaan tersebut, ada hal yang harusnya dilakukan pengemudi truk. Yaitu mencoba untuk meminimalisir jumlah korbannya.
Caranya dengan mengarahkan truk ke bagian yang lebih kosong. Bukan dengan cara menghantam ke arah depan di mana banyak orang tengah menunggu lampu merah di tengah jalan. Bisa dilihat juga jika pengemudi tak bisa mengendalikan kendaraannya selepas turunan curam.
Namun ada hal fatal lain yang harusnya dilakukan sebelum terjadi kejadian tersebut. Yaitu absennya pengemudi melakukan pengecekan mengenai kelayakan kendaraannya. Hal tersebut yang membuat tak terdeteksinya kondisi rem truk yang blong di turunan.
Baca juga : Berpotensi Bikin Kecelakaan, Jangan Putar 5 Lagu Ini Ya Saat Menyetir Mobil
Kecelakaan seperti kejadian di Balikpapan tentu bukan hal yang bisa diprediksi oleh para korban. Meski demikian, dilansir tips dari Auto2000, antisipasi di jalan saat berjalan di sekitar truk atau kendaraan besar lain tetap perlu dilakukan.
Diantaranya dengan menjaga jarak aman. Jangan mengikuti truk terlalu dekat karena mobil kecil tidak terlihat oleh pengemudinya. Selain itu, karena terlalu dekat membuat idak memiliki ruang cukup untuk mengintip jalur dari arah berlawanan akibat tertutup bodi truk.
Kemudian berikan tanda saat ingin mendahului truk, bisa dengan lampu dim atau klakson. Dengan begitu, pengemudi truk dapat menyadari keberadaan mobil Anda dan menjaga kewaspadaannya.
Selain itu, patut dipahami dari truk adalah daya pengereman yang terbatas. Pengereman tersebut dipersulit saat truk dijejali beban penuh sehingga butuh jarak lebih jauh untuk berhenti.
Oleh karena itu, jangan paksakan mobil berada terlalu dekat dengan truk dan berikan ruang yang cukup untuk manuver.
Baca juga : Catat! Ini Adalah Posisi Duduk Paling Aman Saat Terjadi Kecelakaan
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta