Mobil keluaran tahun 2000-an ke atas pada umumnya sudah menggunakan teknologi komputer sebagai sistem kelistrikannya. Ciri mengetahui mobil dengan sistem kombusi injeksi yang diatur menggunakan Electronic Control Unit (ECU) ialah muncul simbol mesin yang menyala saat kontak dihidupkan.
Perlu diketahui, dalam kondisi kelistrikan mobil normal, simbol berupa mesin yang menyala tadi akan padam setelah beberapa detik mesin dinyalakan. Apabila menemui kasus berupa indikator simbol check engine terus menyala setelah mesin dihidupkan, tentu terdapat permasalahan. Dan berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan check engine terus menyala setelah mesin dihidupkan.
Hal yang bisa menyebabkan lampu indikator check engine terus menyala saat mesin dihidupkan yakni adanya kerusakan pada sensor oksigen. Sebagaimana fungsinya, sensor ini berguna untuk memantau oksigen pada sistem knalpot mobil dan juga menentukan seberapa banyak bahan bakar yang terpakai.
Untuk itu apabila kalian mengganti header, sebaiknya sensor oksigen juga tetap terpasang dan bekerja secara normal. Apabila sensor oksigen ini rusak dan tidak terpasang, bukan cuma lampu check engine menyala tapi juga bisa mengakibatkan performa mesin serta dapat merusak komponen catalytic converter.
Oh iya, sensor oksigen ini juga bisa rusak apabila tertutupi oli dari sisa-sisa pembakaran yang tidak sempurna.
Baca juga: Mirip Mobil Listrik, Ada Mode B di Transmisi Daihatsu Sirion 2022, Apa Fungsinya?
Kerusakan sensor oksigen yang menyebabkan indikator check engine menyala bisa berbuntut panjang ke catalytic converter. Jika sensor oksigen sudah diganti dengan yang baru namun simbol mesin tetap menyala, maka diprediksi kuat catalytic converter juga ikut rusak.
Catalytic converter yang rusak berakibat pada konsumsi bahan bakar yang cenderung terasa lebih boros serta menurunnya performa mesin. Rusaknya catalytic converter ini juga dapat menghasilkan zat berbahaya seperti karbon monoksida tidak bisa dikonversi menjadi senyawa yang ramah lingkungan.
Sebagaimana fungsinya, filter udara berguna untuk menyaring debu yang terbawa bersama udara menuju ruang mesin untuk melakukan pembakaran. Filter udara yang kotor sendiri dapat menghambat udara masuk dan mengganggu cara kerja sensor Mass Air Flow (MAF), yang memiliki fungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang harus digunakan berdasarkan suplai udara yang masuk ke dalam mesin mobil.
Jika suplai udara yang masuk ke ruang bahan bakar menurun, maka akan menyebabkan kerusakan pada sensor MAF. Kerusakan MAF sendiri dapat menimbulkan gejala lampu indikator check engine yang terus menyala saat mesin hidup. Hal terparah selain check engine menyala, sensor MAF yang eror tidak bisa membaca volume udara yang masuk menuju mesin sehingga mengakibatkan idle mobil menjadi brebet.
Baca juga: Waspadai Overheat, Kenali Penyebab Temperatur Mobil Naik Secara Tiba-Tiba
Aki yang bermasalah juga dapat mengakibatkan lampu indikator check engine menyala. Ini terjadi di mobil yang tidak terdapat indikator aki di dashboard. Saat indikator check engine menyala, guna mengetahui aki yang bermasalah kalian bisa melepas salah satu kutub dan memasangnya kembali.
Beberapa mobil saat ini memiliki sinyal yang akan mengirim ke pusat control kendaraan untuk mendeteksi tutup tangki bahan bakar yang menutup kurang kencang. Sinyal tersebut berupa indikator check engine yang menyala secara terus menerus.
Untuk memastikan check engine menyala akibat tutup tangki bahan bakar yang tidak tertutup rapat, kalian bisa meminggirkan kendaraan di tempat yang aman lalu menutupnya secara rapat.
Baca juga: Jangan Abaikan Knalpot Mobil Keluar Asap Putih, Kalau Kelamaan Bisa Turun Mesin
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta