Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus meerangkak naik, kini jadi isu yang cukup sensitif bagi para pengguna kendaraan bermotor. Bagaimana tidak, jika mungkin sebelumnya ketika mengisi BBM dengan dana Rp200 ribu sudah bisa full tank, maka setelah harga BBM naik, kuantitasnya hanya separuh dari biasanya.
Beberapa pemilik mobil mensiasati kondisi tersebut dengan melakukan degradasi level oktan BBM. Misalnya jika tadinya pakai BBM jenis Pertamax dari Pertamina, kemudian harus diturunkan ke Pertalite lantaran harga Pertamax terus melesat naik.
Padahal ada beberapa spesifikasi mesin mobil yang tidak diperkenankan memakai BBM dengan nilai oktan atau cetane number kecil loh. Misalnya mobil-mobil yang mesinnya sudah dilengkapi teknologi turbo, menuntut penggunaan BBM yang juga berkualitas.
Baca juga : Harga BBM Terbaru Juli 2022, Shell Super Nyaris Rp19.000 per Liter
Setiap pabrikan kendaraan bermotor yang memproduksi mobil bermesin bakar internal, pastinya sudah memberikan informasi kepada calon pemiliknya tentang spesifikasi kendaraan tersebut. Termasuk juga soal jenis BBM seperti apa yang minimal digunakan pada mobil itu.
Biasanya informasi ini tercetak dengan jelas di Buku Pedoman Pemilik Kendaraan bermotor. Disitu akan tertulis apakah mobil masih bisa menggunakan BBM dengan RON 90 seperti Pertalite, atau wajib minimal RON 92 misalnya Pertamax.
Mobil-mobil dengan teknologi modern umumnya membutuhkan bahan bakar yang sesuai dengan karakter mesin tersebut. Hal ini agar bisa menghadirkan ledakan yang sesuai dengan timing kerja mesin dan akhirnya membuat performa kendaraan menjadi maksimal.
Penggunaan bensin yang tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh pabrikan akan membuat performa mesin tidak bisa keluar secara maksimal. Selain itu, ada sejumlah efek samping lain yang bisa ditimbulkan.
"Saat pembakaran di ruang bakar tidak sempurna bisa kita ketahui dengan suara menggelitik yang dihasilkan dari mesin. Lama kelamaan juga bisa menimbulkan kerusakan di dalam mesin, sehingga biaya perbaikan yang ditimbulkan akan sangat besar sekali" ungkap Achmad Rofiqi Marketing Head PT Sokonindo Automobile melalui keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut Rofiqi menjelaskan, sebagai produsen mobil DFSK di Indonesia, PT Sokonindo Automobile juga memberikan rekomendasi jenis BBM ke setiap konsumennya. Dan karena hampir semua kendaraan penumpang DFSK menggunakan mesin berteknologi turbocharge, maka disarankan pengguna memilih BBM minimal RON 92.
Misalnya pada DFSK Glory i-Auto yang menggunakan mesin 1.5L dengan tenaga 150 PS @5.600 rpm dan torsinya 230 Nm @1800-4000 rpm. Tenaga ini disalurkan melalui transmisi CVT yang halus serta efisien. Selain menggunakan bensin yang sesuai dengan spesifikasi, konsumen juga wajib menjaga kondisi mesin dengan melakukan servis berkala secara teratur sesuai panduan di buku servis kendaraan.
Baca juga : Harga BBM Makin Mahal, Masyarakat Mulai Beralih ke Mobil Hybrid
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta