Power steering merupakan komponen yang dapat membantu pengemudi meringankan puataran setir saat memutar roda kemudi. Salah satu bagian terpenting yang ada pada mobil ini selain memudahkan pengemudi ketika melakukan manuver, juga dapat meningkatkan kenyamanan selama berkendara.
Namun tahukah kalian, mobil yang terparkir dalam kondisi roda berbelok bisa menyebabkan power steering rusak. Dikutip dari Deltatube, parkir dalam keadaan ban tidak lurus memang bisa merusak komponen power steering.
Hal ini bisa terjadi pada mobil yang masih menggunakan power steering model hidrolik. Karenanya power steering hidrolik bekerja menggunakan oli yang memberi tekanan pada rack steer. Tekanan tersebut lah yang meringankan beban kerja pengemudi ketika memutar setir.
Baca juga: Bisa Bikin Keuangan Jebol, Mobil Bermesin Turbo Jangan Nekat Pakai Pertalite!
Ketika kemudi dibelokkan ke satu sisi, maka tumpuan beban tekananan oli power steering akan berada di salah satu bagian. Maka pada saat kondisi mesin mati oli akan terus menekan dan tidak bersirkulasi.
Apabila kebiasaan memarkirkan kendaraan dalam kondisi ban berbelok secara terus menerus, seal dan jalur oli tidak mampu menahan beban akibat tekanan yang berlebih. Jika hal tersebut terjadi, bisa menyebabkan jebol dan pelumas akan bocor sehingga power steering tidak bisa bekerja secara optimal.
Baca juga: Penyebab Lampu ABS Terus Menyala, Jangan Abai Kalau Nggak Mau Bahaya
Melihat cara kerjanya, power steering hidrolik mengandalkan fluida bertekanan untuk menjalankan tugasnya. Untuk menggerakan pompa, power steering hidrolik mendapat pasokan tenaga dari putaran mesin yang diteruskan dengan menggunakan komponen V belt ke vane pump.
Selanjutnya, putaran mesin akan melalui bagian pulley yang kemudian tenaga tersebut diteruskan sehingga mendorong fluida ke piston yang ada di dalam power steering.
Mendapatkan pasokan tenaga, ketika setir diputar maka fluida akan mendorong piston agar kemudi terasa lebih ringan. Sebagai catatan, jika mobil sedang dikemudikan dalam kecepatan tinggi, maka cara kerja power steering juga akan semakin bertekanan tinggi. Dengan kondisi seperti itu tentu akan berbahaya bagi penumpang.
Guna menghindari hal tersebut, dibuatlah relief valve yang bisa melindungi tekanan kecepatan. Relief valve sendiri akan menciptakan tekanan rendah pada bagian power steering saat mobil dikemudikan dengan kecepatan tinggi. Tekanan tersebut nantinya akan mendorong pegas, sehingga efek roda kemudi akan terasa berat saat mobil dipacu kecepatan tinggi.
Selain vane pump, komponen utama yang ada dalam power steering hidrolik yakni pegas torsi yang terletak pada bagian steering gearbox. Komponen pegas torsi bekerja sebagai pemberi arah dari tekanan bagian fluida vane pump sebelum ditranslasi ke piston rack.
Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Transmisi CVT di Mobil Modern, Teknologi Lawas Dari Gergaji Kayu
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta