Harga Bekasnya Cuma Rp200 Jutaan, Ini Kelebihan dan Kelemahan Hyundai Santa Fe Generasi Ketiga di Indonesia

Sosok Hyundai Santa Fe selama ini kerap di bawah radar pada segmen SUV medium. Padahal secara spesifikasi, Santa Fe ini tak kalah dengan SUV sejenis seperti Honda CR-V, Nissan X-Trail, Mazda CX-5, hingga yang terbaru ada Wuling Almaz. Harga jual bekas Santa Fe 2013 pun relatif terjangkau, mulai dari Rp200 jutaan.

Santa Fe generasi ketiga atau dikenal dengan Seri DM ini diluncurkan di Indonesia kali pertama pada 2013. Dalam perkembangannya terdapat mid lifetime facelift di tahun 2015 akhir, dan kemudian hadir versi teranyar di GIIAS 2018. Hal menarik dari Santa Fe yang jarang dimiliki SUV medium lain ialah opsi mesin diesel.

Untuk ukuran SUV bekas, harga Santa Fe keluaran 2013-2015 ini cukup miring. Bagaimana tidak, range harganya antara Rp205-245 juta tergantung kondisi dan tahun pembelian. Dengan harga segitu, kita dapat pilihan SUV dengan fitur yang cukup lengkap, bahkan ada sunroof lho.

Nah itu tadi sekilas kelebihan Hyundai Santa Fe generasi ketiga. Berikut ini ulasan mendalam soal kelebihan dan kelemahan Hyundai Santa Fe bekas. 

Kelebihan Hyundai Santa Fe Generasi Ketiga, Mesin Canggih dan Fitur Komplit

Bicara dari tampang saja, penampilan Santa Fe DM ini lumayan ganteng dengan desain tampil beda dari SUV medium kebanyakan. Pada sisi fascia, terdapat DRL seperti alis tambahan, dan lampu belakang dengan desain LED yang cantik, keduanya mencuri perhatian siapa saja yang melihat. Bagian lain yang membuat Santa Fe tampil beda adalah velg besar berdiameter 19 inch warna gunmetal.

Penempatan aksen krom di eksterior juga serba pas, tidak berlebihan dan norak. Aksen krom paling mencolok terdapat pada sisi grill. Aksen krom di sisi belakang dan samping sifatnya minimalis, hanya mengelilingi jendela dengan garis tipis. 

Interior juga cukup mengesankan dengan built quality cukup baik. Terdapat lapisan soft padded di dashboard, dan aksen karbon jadi pemanis trim berbahan plastik.  

Fitur yang diberikan Santa Fe juga cukup banyak, sebut saja lampu HID standard, panoramic sunroof, jok kulit, dual channel climate control, MID lebih lengkap, kaca spion tengah autochromatic, cruise control, dan driving mode yang bekerja. Panoramic roofnya berukuran besar, lebar, memiliki full sunshade solid, dan bisa terbuka ke atas.

Performa Mesin Diesel Hyundai Santa Fe Generasi Ketiga, Cukup Jumawa

Santa fe punya versi mesin Diesel tipe R dengan VGT Turbo, menurut saya hingga saat ini adalah yang paling kuat di kelasnya. Mesin 4 silinder CRDi berkapasitas 2.2 liter, 16 katup, yang memproduksi tenaga 197 PS pada 3800 rpm, dengan torsi maksimum 436 Nm pada 1800-2500 rpm.

Distribus tenaga ke roda melalui transmisi otomatis 6 percepatan dengan pilihan mode manual. Pengendaraannya nyaman karena suspensi independen dan body monokok. Dengan kapasitas 2200 cc, tenaganya melebihi Fortuner dari mesin 2500ccnya hanya menghasilkan 144 dk atau Pajero Sport Dakkar yang cuma menelurkan 178 dk. Mesin diesel ini pun masih tetap dipertahankan pada Santa Fe generasi keempat yang kini dijual di Indonesia.

Perhatian, mesin dieselnya hanya boleh menenggak Pertamina DEX dan bahan bakar diesel sejenisnya. Kalau memakai jenis bahan bakar diesel di bawah itu maka membuat kinerja maupun sistem suplai bahan bakarnya bakal terganggu.

Kelemahan Hyundai Santa Fe, Layout Interior Kurang Nyaman dengan Fitur Nanggung

Hyundai seakan bersikeras bahwa desain dashboard generasi ketiga Santa Fe harus mengikuti jejak pendahulunya sebagai ciri khas. Niatnya mungkin bagus, tapi realisasinya tak nyaman dari sisi visibilitas. 

Desain dashboard Santa Fe terdiri dari 3 tingkat; lower dash, middle soft padded, dan upper dash flat. Hal ini mengakibatkan dashboard menjadi terlalu tinggi untuk medapatkan visibilitas yang baik. Belum lagi ditambah desain setir berdiameter besar, hasilnya terlalu banyak blind spot nggak penting.

Dikutip dari forum Seraya Motor, posisi duduk nggak special, seperti peralihan antara SUV dan sedan. Hyundai juga terkesan asal-asalan dalam bidang desain dan posisi berkendara dengan tombol di konsol tengah. Jok driver posisinya pasti lebih tinggi dari pada penumpang jok depan. 

Desainnya seperti dirancang posisinya harus lebih tinggi dari jok penumpang depan untuk meminimalisir error yang disebabkan oleh desain dashboard berundak tinggi menghalangi pandangan. 

Akan tetapi, efek menaikkan posisi jok driver dan setir yang terlalu besar diameternya mengakibatkan masalah lain apabila kalian memiliki badan yang gemuk. Posisi setir harus dinaikkan maksimal agar paha tidak terkena setir atau tangan tidak menyenggol paha sangat memutar setir 360 derajat. 

Dampak lain menaikkan posisi duduk akan mengakibatkan tangan kiri driver semakin sulit meraih fitur-fitur yang ada di konsol tengah. Peletakan tuas transmisi yang tepat di tengah simetris dengan posisi rendah menyebabkan secara tidak sadar driver akan sedikit miring ke kiri duduknya untuk meraih tombol.

Santa Fe ini berkonfigurasi 7 seater dengan bangku baris ketiga bisa dilipat rata lantai bagasi. Bangkunya sempit walau akomodatif untuk orang dengan tinggi 170cm. Kelemahan lainnya yaitu akses masuk agak kurang praktis.

Fitur Oke Tapi Serba Nanggung

Untuk ukuran harga bekas yang sekarang, fitur yang dimiliki oleh Santa Fe generasi ketiga cukup lengkap dan canggih. Beda cerita bila kita bandingkan dengan harga barunya di 2013 lalu. Untuk SUV seharga Rp456 juta, Santa Fe dulu fiturnya nanggung karena tidak memiliki traction control, limited slip differential, hill-assist, airbag cuma 2, kemudian fitur hiburan dan audio cuma CD player dengan layar monokrom.