Buntut Kasus Tesla Model Y Tiba-tiba Ngebut dan Tabrakan, Pengemudi Malah Diancam Penjara 7 Tahun

Masih ingat kasus Tesla Model Y yang tiba-tiba berakselerasi ketika hendak berhenti di pinggir jalan? Kejadian ini pernah kami beritakan November 2022.

Dikutip dari Autohome, lokasinya ada di Chaozhou, Guangdong, Cina. Saat itu satu unit Model Y awalnya terlihat seperti hendak berhenti di pinggir jalan. Kedua lampu rem belakang juga sudah menyala.

Namun entah mengapa mobil sesaat kemudian malah berubah jadi berakselerasi. Tesla ini pun menabrak sebuah sepeda motor roda tiga, beberapa pesepeda, dan sepeda motor.

Baca juga: Mau Berhenti, Tesla Model Y Ini Tiba-tiba Malah Berakselerasi dan Terjadi Kecelakaan Mengerikan!

Tesla Model Y Terbukti Berakselerasi Hingga 164 km/jam

Setelah beberapa bulan penyelidikan, kasus akselerasi mendadak Tesla Model Y di Chaozhou, ini telah dirilis. Menurut data yang diambil dari EDR (Event Data Recorder) pada Model Y tersebut, pihak Tesla menyimpulkan bahwa saat kejadian pedal akselerator di tekan 100 persen.

Akibatnya Model Y itu meluncur hingga kecepatan tertinggi 164 km/jam. Temuan ini seakan bertentangan dengan rekaman CCTV di sekitar lokasi. Padahal ketika kejadian mengerikan Sabtu pagi tersebut, sempat terlihat kedua lampu rem belakang mobil ini menyala.

Baca juga: Biar Laku, Harga Mobil Tesla di Cina Kena Diskon Besar-besaran

Pengemudi Bisa Diancam Penjara 7 Tahun

Sementara itu dari sisi pengemudi memberikan kesaksian, kalau saat itu kondisi rem kendaraannya teras anaeh. Dia mengatakan pedal rem terasa kaku dan tak mau diinjak serta mobil tak bereaksi apa-apa. Ketika di pinggir jalan, ia mencoba menginjak pedal rem untuk mengehntikan kendaraannya, tapi tidak berhasil.

Akhirnya dia coba memindahkan posisi transmisi ke P dengan harapan mobil berhenti. Ternyata disitulah kejadian mengerikan berawal. Pengemudi Tesla ini juga bersikeras kalau kaki kanannya menginjak pedal rem. Mencoba menghentikan laju kendaraan yang semakin liar. Tapi mobil listrik itu terus meluncur dengan kecepatan tinggi.

Pemilik mobil tersebut juga menolak untuk menerima temuan Tesla. Ia ingin ada evaluasi ulang oleh pihak ketiga yang dianggap bisa lebih netral.

Tapi jika pemilik dinyatakan bersalah, dia diancam pidana penjara 3-7 tahun. Di sisi lain, jika Tesla terbukti bersalah dalam kasus ini, perusahaan yang berbasis di Texas itu akan dimintai pertanggungjawaban.

Waduh jadi siapa yang salah ya...