Saat kalian memutuskan ganti ban motor, tentu harus tahu ukuran yang tepat. Jangan sampai ban yang sudah dibeli tidak nyaman dipakai akibat kekecilan atau tapaknya terlalu lebar. Pada dinding ban motor terdapat kode yang menjadi patokan ukuran, jadi kita perlu paham artinya.
Kalian perlu tahu ukuran standar ban motor yang kalian miliki dan seberapa kenaikannya. Bila ingin penampilannya lebih kekar, kita bisa mengganti ban motor dengan ukuran yang lebih besar. Untuk itu kalian semua perlu paham bagaimana cara mengartikan kode ukuran ban motor di bagian dindingnya.
Kalian pasti pernah melihat angka, misalnya 120/70-17 di bagian dinding ban motor. Nah, kode ini adalah ukuran ban. Angka paling depan (120) menunjukkan ukuran lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Jadi, lebar tapak ban tersebut ialah 120 mm.
Untuk mengetahui tinggi ban, kita bisa menghitungnya dari angka setelah garis miring. Jika ban tersebut berukuran 120/70 maka tinggi ban adalah 70 persen dari 120 mm atau 84 mm.
Cara menghitungnya dimulai dari permukaan ban yang menyentuh tanah sampai bagian yang terkena velg. Jadi, ukuran ban 120/70 dengan 120/80 jelas beda tinggi bannya.
Ada 2 jenis pengkodean pada ban motor yaitu Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric, Namun kebanyakan ban motor sekarang itu pakai yang metric.
Contoh kode ban imperial yaitu 4.60-H-18 4PR. Penjelasan kode ban imperial :
Contoh kode ban metric misalnya 120/70-16 67H. Penjelasan kode ban metric :
Angka terakhir di kode ban motor merujuk pada diameter velg. Ban dengan ukuran 120/70-17 maka memakai pelek diameter 17 inci.
Ukuran ini berbeda-beda, ada yang 17 inci, 18 inci, 14 inci, atau bahkan 10 inci tergantung jenis motornya. Untuk itu jangan sampai salah pilih ban untuk motor sport, ada yang berukuran 17 atau 18 inci. Atau skutik ada yang pakai ban 16 inci jangan tertukar dengan ban 17 inci.
Masih ada lagi kode lainnya yaitu kode produksi ban. Ini ditandai empat angka berurutan, yang merupakan tanggal produksi ban.
ini ditandai dengan kode berupa empat angka. Untuk bagian yang satu ini cukup penting, karena kita bisa tahu apakah ban itu baru diproduksi atau stok lama di toko. Cara membacanya yaitu dua angka di depan adalah pekan dan dua angka selanjutnya tahun ban itu diproduksi.
Jadi misalnya kamu melihat angka 0920, artinya ban tersebut diproduksi pada pekan ke-9 di tahun 2020. Artinya, ban tersebut masih tergolong baru bila dibandingkan dengan tulisan 0318 yang diproduksi pekan ke-3 tahun 2018. Nah, ban baru ini dikatogorikan aman dipakai apabila usianya maksimal dua tahun setelah diproduksi.
Seringkali, kita jumpai toko ban motor mengobral ban stok lama. Nah, kalian boleh saja membeli ban ini asalkan usianya tidak lebih dari dua tahun dari kode produksi. Bila lebih dari itu, kondisi kekenyalan ban sudah banyak berubah.
Pabrikan sebenarnya memperbolehkan kita untuk mengganti ukuran ban, misalnya naik atau turun size. Penggantian ukuran ban ini dilakukan agar penampilan atau pengendalian motor sedikit membaik.
Namun, penggantian itu ada batasnya yaitu cuma naik atau turun satu tahap dari bawaan standar. Tujuannya, supaya aspek kenyamanan dan keselamatan berkendara tidak banyak berubah.
Penggantian ini tentunya menyesuaikan kebutuhan kalian, tapi sebaiknya tidak mengorbankan sisi keselamatan. Nah, sekarang jangan sampai salah ukuran ya waktu beli ban.