Ban Tubeless Sepeda Motor Sering Kempis? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Dulu ban sepeda motor banyak yang menggunakan jenis tube type alias masih pakai ban dalam. Saat ini justru ban jenis tubeless yang menjadi favorit. Meski pada jenis motor tertentu, masih ada yang menggunakan ban tube type.

Salah satu keunggulan ban tubeless adalah dibuat dengan struktur yang lebih kuat sehingga lebih tahan benturan. Ban tubeless juga dirancang untuk mampu menjaga angin di dalamnya, lebih lama dibandingkan ban dalam.

Umumnya ban tubeless ini lebih banyak digunakan untuk motor yang sudah menggunakan pelek casting, atau bisa disebut juga pelek racing. Karena bagian dalam bibir peleknya lebih menggigit dan mampu mencegah udara di dalam ban keluar.

Menggunakan ban tubeless juga relatif minim perawatan, memeriksa tekanan ban tak perlu dilakukan sering-sering. Dan usia pakai ban tubeless ini rata-rata bisa mencapai 1,5 tahun untuk penggunaan normal.

Ban tubeless motor bisa tiba-tiba kempis.

Sebab Ban Tubeless Sering Kempis

Meski begitu ada kalanya ban tubeless tiba-tiba kempis. Dengan kondisi ban yang kurang angin pastinya motor jadi tak nyaman dikendarai dan bisa membahayakan penggunannya.

PT Wahana Makmur Sejati, main dealer sepeda motor Honda Jakarta-Tangerang mengungkapkan beberapa penyebab ban tubeless yang tiba-tiba kempis. Apakah Anda pernah mengalaminya juga? Ternyata ini penyebabnya.

Baca juga : Sudah Pakai LED tapi Masih Redup, Bisa Jadi Ini Sumber Masalah pada Skutik Modern Ini

1. Kondisi Pentil Ban

Selain kerapatan antara bibir dalam pelek dan ban tubeless yang digunakan, komponen lain yang berfungsi untuk mencegah keluarnya angin dari dalam ban adalah pentil ban. Seperti diketahui, pentil ban tubeless berbeda dengan pentil ban tube type.

Pentil ban tubeless.

Pentil ban tubeless independen, dan terpasang pada pelek. Pentil ini terbuat dari karet yang pastinya memiliki masa pakai. Baiknya pilih pentil ban tubeless berkualitas bagus dan elastis.

Pentil yang yang kendur juga bisa menyebabkan angin perlahan-lahan keluar. Untuk memeriksanya, bisa teteskan air pada ujung pentil ban tubeless, jika ada gelembung air maka katup pentil tubeless tadi kendur.

Umumnya pentil ban tubeless bawaan dari pabrikan memiliki masa pakai yang sangat lama. Ini lantaran kualitas karet yang digunakan sangat elastis dan juga awet. Jadi jangan asal ganti pentil ban tubeless ya.

Baca juga : Perlukah Honda ADV 150 Hingga Yamaha Aerox 155 Connected Pakai Oli Spesifikasi Khusus?

Periksa ban motor dari benda asing.

2. Bocor Halus

Yang namanya berkendara di jalanan, kita tak tahu benda kecil apa yang ada di permukaan jalan. Bisa ada paku, besi kecil, peniti sampai kerikil tajam yang bisa melukai ban.

Benda-benda tersebut bisa melukai tapak ban, dan menimbulkan lubang kecil tak kasat mata. Ada kalanya besi kecil seperti staples menancap dalam dan perlahan-lahan membuat tekanan angin ban berkurang.

Baca juga : Konsumsi Bensin Honda Scoopy Tiba-Tiba Boros? Coba Cek Businya

Kondisi bocor halus biasanya terasa setelah satu atau dua hari penggunaan sepeda motor. Pengendaranya perlahan akan merasa ban motor kempes setelah digunakan untuk berkendara, meski telah mengisi ulang angin ban.

Baiknya periksa kondisi tapak ban seminggu sekali untuk memastikan tak ada benda asing yang menancap pada ban. Tentu akan repot jika sedang terburu-buru, namun kondisi ban motor ternyata kempis.

Debu dan pasir bisa bikin ban tubeless kempis.

3. Debu dan Pasir

Debu dan pasir yang menempel juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab ban tubeless kempis. Butiran pasir atau debu ini biasanya akan mengisi ruang antara ban dan pelek, sehingga menimbulkan celah kecil.

Biasanya terjadi saat tekanan angin ban kurang dari standar atau setelah melintasi permukaan jalan yang berpasir. Efeknya kempisnya memang tidak akan langsung berasa, karena udara akan keluar perlahan-lahan dari dalam ban.

Baca juga : Intip Ragam Aksesoris Resmi Yamaha Nmax 155 2021, Cocok Untuk Berkendara Jarak Jauh

Contoh pelek motor peyang.

4. Kondisi Pelek

Kondisi pelek bibir pelek yang tak lagi mulus juga bisa jadi penyebab ban tubeless sering kempis. Pada bagian dalam bibir pelek ternyata ada lecet atau goresan yang menimbulkan celah antara pelek dan ban yang dipakai.

Kerusakan pelek ini biasanya terjadi saat proses bongkar-pasang ban, menggunakan alat sederhana seperti pencungkil ban. Ada kemungkinan ujung alat pencungkil menggores sisi dalam bibir pelek.

Jika sudah waktunya ban motor kesayangan diganti, baiknya mencari bengkel yang memiliki alat khusus untuk proses bongkar pasang. Selain lebih cepat, pelek motor juga tidak akan rusak.

Baca juga : Kenali Gejala Rem ABS Bermasalah, Pemilik Yamaha Nmax dan Honda PCX Wajib Tahu

Selain itu, ada pula kebocoran karena kondisi pelek yang sudah tak lagi bulat sempurna karena sudah peyang. Biasanya pelek peyang karena terbentur lubang dengan keras, biasanya bibir pelek akan sedikit 'ngangkat' dan menimbulkan celah.

Ragam ban tubeless untuk motor.

Kesimpulan

Dengan ban tubeless yang tanpa ban dalam, praktis akan lebih kuat dan tahan terhadap kebocoran. Biaya untuk melakukan perawatan seperti mengganti ban dalam dan mengisi ulang angin akan lebih jarang dilakukan.

Namun hal sepele yang disebutkan di atas bisa jadi penyebab ban tubeless tiba-tiba kekurangan tekanan angin. Maka tak ada solusi lain selain memeriksa kondisi ban secara rutin, dan melakukan penggantian ban tubeless motor di bengkel yang punya peralatan memadai.

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Harry

Senior Reporter

Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberi...

Berita Terbaru

Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Pelumas multifungsi bisa untuk beragam keperluan. Contact cleaner bisa mencegah konsleting. Riding jarak jauh alias touring pakai motor memang menyenangkan, kegiatan ini ampuh melepas penat karena kegiatan di kantor. Sebelum bepergian tentu ada baiknya mempersiapkan kuda besi kesayangan, untuk meminimalisir kejadian yang tak mengenakkan. Mulai dari melakukan servis rutin, mengganti oli mesin, memeriksa kondisi ban, CVT, rantai sampai tekanan ban. Dan untuk mengantisipasi kejadian di jalan yang t

Honda Pamer CBR Rp 1 Miliar di GIIAS 2023, Tampangnya Agresif Banget!

Banderol Honda CBR1000RR-R lebih dari Rp 1 miliar. Hanya ada satu opsi warna dan tipe. PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya menghadirkan motor-motor produksi lokal di GIIAS 2023. Sejumlah motor besar atau moge dan produk CBU juga ditampilkan. Salah satunya Honda CBR1000RR-R. Sosok Honda CBR1000RR-R bisa Anda temui di booth Pre Function Hall 10 di ICE BSD, lokasi GIIAS 2023 berlangsung. Tampilan agresif dan sporty Honda CBR1000RR-R menyolok mata saat disandingkan bersama display lainnya. Dianta

Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Kecelakaan di Mandalika Meninggal Dunia

Haruki Noguchi turun di kelas ASB1000 ARRC 2023. Sempat finish ke-4 di race pertama. Pekan ini kabar duka hadir dari dunia balap internasional. Pasalnya setelah beberapa hari dirawat setelah insiden di Mandalika pada Minggu (13/8/2023), Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Noguchi diumumkan di akun Instagram Asia Road Racing Championship (ARRC) pada Kamis (17/8/2023). Sesuai permintaan keluarga, informasi tersebut disebar sehari setelah Noguchi dinyatakan meninggal. Pemb

Ragam Kegiatan Maxi Yamaha di Awal Agustus, Dari Camping Sampai Touring

Maxi Yamaha Day berlanjut di Kalimantan. Pengguna XMax touring ke Bukit Tinggi. Ratusan bikers ramaikan kedua acara tersebut. Pengguna Maxi Yamaha menggelar beragam aktivitas belum lama ini, ada yang camping, ada pula yang touring. Untuk yang camping, mereka mengikuti rangkaian Maxi Yamaha Day 2023 yang berlangsung di Pantai Panrita Lopi Beach, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Giat yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 itu jadi acara kedua, setelah sebelumnya di

Awas Bocor, Ini Efek Negatif Radiator Motor Diisi Pakai Air Kran

Air kran bisa timbulkan karat. Pendinginan mesin bisa terganggu. Untuk darurat pakai air AC atau aki. Sistem pendinginan motor kini sudah banyak yang menggunakan radiator, tapi bagaimana jika cairan yang dipakai adalah air kran? Meski kini sudah banyak tersedia radiator coolant, namun tetap ada saja yang mengisi radiatornya dengan air biasa. Bisa jadi karena darurat atau memang malas untuk membeli radiator coolant, sehingga mengisinya dengan air kran biasa. Untuk sesaat mungkin tak masalah, tapi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor