Memasuki tahun 70’an, Vespa terus melahirkan sejumlah produk yang semakin dikenal kalangan muda baik Italia sendiri maupun di berbagai belahan di dunia.
Ya, di sekitar era tersebut Vespa melakukan ekspansi dengan cara melakukan ekspor ke sejumlah negara. Bahkan salah satu pabrik perakitan Vespa ternyata pernah dilakukan di Indonesia, tepatnya di kawasan Pulo Gadung, Jakarta, pada tahun 1972.
Adalah Danmotor Vespa Indonesia (DMVI), perusahaan patungan yang berbasis di Denmark ini, pada tahun 1976 disebut telah memproduksi sekitar 40.000 unit skuter Vespa. Bahkan mereka juga mengekspornya ke negara tetangga Thailand.
Tak lupa, berbagai penyegaran pada model terbaru Vespa semakin membuat pamor skuter tersebut dengan desain yang terinspirasi dari lebar itu semakin diminati.
Baca juga: Ragam Koleksi Vespa Era 60-70an, Cocok Jadi Buruan Kolektor (Part 1)
Nah, AutoFun Indonesia akan kembali mengulas sejumlah model Vespa di era 70’an. Mau tahu kelanjutannya dari artikel sebelumnya.lihat ulasannya di bawah ini.
Untuk dapat dipasarkan di Prancis, Vespa 50 mengalami transformasi guna mengikuti regulasi. Maka dari itu, Piaggio memasangkan pedal, karena menurut aturan Prancis semua kendaraan roda dua harus memiliki pedal.
Disebutkan, fitur pedal tersebut tentunya menarik rasa ingin tahu publik, dan akhirnya membuat model ini unik untuk menjadi barang koleksi.
Baca juga: Wujud Vespa Legendaris Medio 1946-1959, dari Model Perang Sampai Balapan (Part 1)
Dipasarkan sejak tahun 1969, Vespa 50 Special kembali hadir pada tahun 1973, dimana varian ini ditujukan untuk kaum muda dengan perubahan kosmetik pada setang, lampu depan, dan lampu belakang.
Dari tahun 1969-1973, Piaggio meluncurkan kampanye yang paling populer: "Who 'Vespas' eats apples",Baca juga: Wujud Vespa Legendaris Medio 1946-1959, dari Model Perang Sampai Balapan (Part 2) yang mengacu kepada kesuksesan Vespa 50 Special.
Pada tahun 1976, Vespa memproduksi model 125 ET3 yang ditujukan untuk pasar ekspor. Model Vespa ET3 125 memiliki fitur yang sama dengan Italian ET3, termasuk juga kursi, penutup kipas dan varian warnanya.
Karena pasar yang lebih besar, membuat model Vespa yang satu ini mengalami popularitas, termasuk di Jepang, Vespa 125 ET3 masih dijual sampai pertengahan tahun 90’an.
Pada tahun 1976, Vespa menghadirkan model baru Vespa Primavera ET3 , dimana varian ini ditujukan untuk kesuksesan tersendiri lantara produksinya mencapai 144.000 unit.
Vespa Primavera ET3 memiliki body kecil, mirip dengan Vespa 50cc, membuat model ini dapat bermanuver dengan lincah dan dikendarai dengan nyaman. Vespa Primavera ET3 dikembangkan pada tahun 70an untuk menggaet pasar anak muda, yakni dengan memberikan detail unik seperti sadel dari bahan denim/jeans.
Setelah sukses besar dengan Vespa 180, Piaggio untuk pertama kalinya mengembangkan model baru dengan mesin 200cc di tahun 1972. Respon terhadap produk baru ini sangat mengagumkan, bahkan banyak orang yang menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan Vespa tersebut.
Dari segi estetika, Vespa Rally 200 sangat mudah dikenali dari garis putih pada sasisnya. Pada saat itu, Vespa Rally 200 memiliki mesin paling bertenaga dengan starter elektrik. Lebih 41.700 unit Vespa Rally 200 diproduksi dari tahun 1972-1979.
Giant Vespa merupakan perwakilan dari PX Vespa dan dibangun untuk menunjukan "New Line" di Paris pada tahun 1977, namun beberapa tahun kemudian diubah kembali untuk peluncuran Vespa T5.
Vespa raksasa tersebut didekorasi oleh seniman bernama Stefano Tonelli dengan teknik urban graffiti; foto-fotonya kini dipajang di museum Piaggio bersama dengan Giant Vespa yang kini telah dikembalikan ke warna merah aslinya.
Berasal dari Vespa 90, model Vespa 100 Sport dibuat untuk kebutuhan skuter pasar Amerika Serikat. Lampu belakang, secara khusus dibuat lebih besar. Kapasitasnya juga yang lebih besar, dari 90cc menjadi 100cc yang dibuat dengan membesarkan lubang silinder.
Dipamerkan pertama kali di Milan Show pada tahun 1977 sebagai Vespa PX 125 terbaru, model ini langsung menjadi daya tarik sendiri bagi kaum remaja. Dengan garis kotak-kotak dan sasis yang lebih besar, model PX ini menjadi mudah dikenali.
Terdapat pula speedometer pada setang yang didesain ulang. Model ini juga termasuk model yang inovatif dengan suspensi depannya yang telah diperbaharui, dan dengan kemampuan redam kejut teleskopik.