Kenali Gejala dan Ciri Per CVT Motor Matic Rusak, Biar Gak Merembet Kemana-Mana!

• Bisa disebabkan kerusakan komponen lain.
• Gejalanya bersuara dengung.

Salah satu komponen di motor matic yang tak kasat mata dari luar adalah per CVT. Peranti ini terdapat di bagian dalam blok CVT sehingga kerap tak terlihat kondisinya.

Fungsi per CVT sendiri adalah untuk mengatur reduksi atau perbandingan gigi. Lebih detail, per CVT ini yang mengatur tingkat kerenggangan dari sliding sheave atau puli belakang. 

Puli di bagian belakang dapat meregang seiring dengan bertambahnya putaran mesin. Di motor biasa seperti bebek, fungsinya mirip pada final gear atau sprocket.

Karena fungsinya yang penting, jika didiamkan saat rusak bukan hanya berpengaruh pada kenyamanan berkendara. Tapi bisa merambat ke komponen lain yang bakal bikin biaya perbaikan melonjak.

Dan hal-hal berikut bisa jadi cara deteksi dan penyebab kerusakan pada per CVT.

Baca Juga: Cek Per Kampas Kopling Motor Matic, Bisa Hindari Deretan Kerusakan Ini

Akselerasi Motor Tersendat

Saat motor matic berjalan terasa tersendat secara tiba-tiba, bisa jadi ini awal gejala kerusakan pada per CVT. Kondisi ini juga bisa dirasakan ketika motor berada di putaran mesin rendah.

Biasanya jika gejala ini dirasakan, seringkali kerusakan per CVT sudah merambat ke mangkuk kopling centrifugal (clutch housing). Kondisi tersendat disebabkan daya cengkram kopling sentrifugal tidak optimal. Solusinya mengganti komponen baru.

Baca Juga: Motor Matic Habis Terobos Banjir, Langsung Cek Bagian Ini!

Mendiamkan Roller Peyang

Masalah klasik pengguna motor matic adalah mendiamkan roller yang sudah peyang, bahkan pecah. Padahal usia pakai komponen ini 20.000-24.000 km. 

Penyebab yang paling sering terjadi rusaknya per CVT justru karena tidak mengganti roller. Fungsi utama dari roller adalah memberikan tekanan pada rumah roller atau puli. Tekanan inilah yang membuat puli dapat bergerak. 

Terdengar Suara Dengung Keras 

Gejala lainnya dari kerusakan per CVT adalah munculnya suara berdengung yang cukup keras dari boks CVT. Hal tersebut terjadi karena gigi transmisi saling beradu. 

Bearing ratio yang sudah oblak atau goyang karena usia pemakaian juga bisa jadi penyebabnya. Pengguna yang jarang mengganti oli transmisi atau terjadi kebocoran sehingga oli berkurang juga harus diwaspadai. 

Apabila tanda ini sudah mulai ditemukan pada motor matic jangan tunda untuk langsung ke bengkel. Per CVT yang mengalami kerusakan namun dibiarkan begitu saja bisa merusak berbagai komponen.