Ngegas Aprilia Tuono 660 di Mandalika, Handling dan Torsinya Top!

Aprilia Tuono 660.
  • Satu basic dengan Aprilia RS 660.
  • Bobot isi 183 kg.
  • Torsi terasa sejak putaran rendah.

Mendapatkan kesempatan menjajal langsung Aprilia Tuono 660 (Spesifikasi | Berita) langsung di sirkuit Pertamina Mandalika di Lombok, tentu sayang untuk dilewatkan. Apalagi bisa mencoba langsung di sirkuit internasional.

Kesempatan ini kami dapatkan kala mengikuti kegiatan Aprilia Track Day yang diadakan PT Piaggio Indonesia bersama RC Motogarage, yang diikuti puluhan pengguna motor besar pada Sabtu (20/5/2023) lalu.

Selain Aprilia Tuono 660, ada pula Aprilia RS 660 (Spesifikasi | Berita) yang memang lebih tepat dipakai untuk dicoba di sirkuit. Tapi entah kenapa, sosok naked bike satu ini justru lebih mengundang rasa penasaran.

Karena motor ini bergenre naked bike, tapi seolah full fairing, karena bodi depan yang terhitung besar dan cover mesin yang sampai merambat naik.

Baca juga : Mencicipi Aprilia Tuono 660, Si Naked Bike yang Tak Lazim

Ya setidaknya perlu mencerna dulu apa genre motor ini ketika pertama melihatnya. Full fairing tapi kok setangnyat fatbar, naked tapi kok seperti pakai fairing.

Namun secara keseluruhan, motor ini memang punya desain yang unik dan tak ada kompetitor sekelas yang punya penapilan seperti ini. Lalu seperti apa impresinya menjajal motor ini di sirkuit?

Fitur Aprilia Tuono 660 Lebih Sederhana

Salah satunya karena kelengkapannya dalam hal ini fitur, tak sebanyak versi full fairing-nya tadi. Motor ini minus Cornering ABS dan Quick Shifter yang sangat berguna dipakai di sirkuit.

Kemudian meski suspensinya pakai jenis yang sama dengan Aprilia RS 660 yakni upside down di depan dan monosok di belakang, namun beda setelannya.

Untuk suspensi depan, hanya ada setelan preload dan rebound, sementara belakang monosok dengan setelan preload dan rebound. Vendornya sendiri dari Kayaba.

Suspensi depan upside down.

Namun untuk paket elektronik yang disematkan terhitung lengkap, yang semuanya tergabung dalam paket APRC (Aprilia Performance Ride Control).

Aprilia traction control (ATC), Aprilia wheelie control (AWC), Aprilia cruise control (ACC), Aprilia engine brake (AEB) dan Aprilia engine map (AEM).

Terdapat lima opsi riding mode yang bisa mempengaruhi setelan dari fitur-fitur tadi, dan salah satunya bisa diatur secara manual sesuai keinginan rider.

Panel meter full digital TFT.

Kelengkapan lainnya masih relatif sama dengan Aprilia RS 660, misalnya lampu-lampu sudah full LED, panel meter digital TFT yang keren, rem cakram pada seluruh roda.

Handling Ringan dan Memudahkan

Yang membuat kami kagum pada saat mengendarainya, tak perlu adaptasi yang lama untuk bisa memacunya dengan cepat di lintasan.

Sebagai info saja, sebelum mencoba Aprilia Tuono 660, kami terlebih dulu menjajal Aprilia RS 660 untuk menghafalkan tikungan dan titik pengereman.

Menggunakan motor sport full fairing tersebut, kami butuh beberapa lap selain untuk menghafal tikungan, juga mencoba memahami karakter motor dan handlingnya.

Ringan dipakai nikung.

Namun adaptasi cepat begitu kami masuk lintasan menggunakan naked bike tersebut. Setang fatbar ala motor naked yang lebar, membuat posisi badan lebih tegap.

Bobotnya terasa lebih ringan meski aslinya lebih berat isinya sama saja dengan Aprilia RS 660 (183 kg). Alhasil asyik untuk melibas 17 tikungan sirkuit Pertamina Mandalika.

Memaksanya untuk late braking mendekati titik apex tikungan sembari melakukan downshift cepat membuat buritan motor sedikit bergoyang.

Namun karena bobotnya yang setara dengan sebuah motor sport 250 cc, alhasil motor masih terkontrol dengan sangat baik.

Kinerja paket pengereman dari Brembo dengan kaliper radial empat piston pada setiap cakram 320 mm di depan pun sangat mantap. 

Bobot cuma 183 kg.

Untuk pengereman belakang sendiri sangat jarang dipakai ketika melaju di sirkuit, hanya sesekali saja untuk membantu kontrol motor. 

Namun spesifikasinya kaliper dua piston yang menjepit cakram 220 mm. Sebagai catatan, untuk komponen ini sendiri tak pakai vendor dari Brembo ya.

Pengendalian yang ringan dan memudahkan ini juga tak lepas dari sasis yang dipakai, yang ternyata identik dengan Aprilia RS 660.

Baca juga : Aprilia Track Day Jadi Ajang Unjuk Gigi Performa Aprilia RS 660 dan Tuono 660

Menggunakan sasis alumunium yang disebut dual beam chassis, yang ujung main frame-nya ternyata hanya sampai bagian atas mesin saja.

Posisi mesinnya sendiri menggantung dan sekaligus menjadi tumpuan untuk lengan ayun. Artinya mesin pun juga menopang struktur motor.

Ada winglet-nya.

Motor pun terhitung stabil dipacu pada kecepatan tinggi, karena ada efek tambahan downforce, berkat winglet yang tersembunyi pada bodi depannya.

Kekurangannya adalah tak ada steering damper pada motor ini, sehingga membuat setang terlalu ringan dan mudah goyang saat dipacu pada kecepatan maksimal.

O iya, tinggi joknya sendiri 820 mm, untuk rider berpostur 172 cm ternyata masih memudahkan, kaki tetap bisa menapak aspal.

Performa Mesin Aprilia Tuono 660 

Jantung pacu secara basic sama dengan Aprilia RS 660. Aprilia menyebut mesinnya ini dengan Aprilia forward-facing parallel twin.

Mesin dua silinder segaris tersebut sudah 4-tak, DOHC 8 katup, dengan pendingin cairan serta transmisi 6 speed. 

Main frame hanya sampai atas mesin.

Kapasitas murni mesinnya 659 cc dengan paduan ukuran piston 81 mm dan langkah piston 63,9 mm. 

Tapi meski basic mesinnya sama, ada beda output menyesuaikan peruntukan motornya. Tenaganya 96,3 PS di 10.500 rpm dan torsi 67 Nm di 8.500 rpm.

Namun begitu 80% torsinya bisa didapat pada 4.000 rpm dan terus membesar sampai 90% dari torsi maksimal, yang bisa dirasakan pada 6.250 rpm. 

Maka tak heran untuk keluar tikungan menggunakan motor ini, terasa meledak-ledak. Top banget!

Torsinya yang kuat serta suara raungan mesinnya terdengar kencang, semakin memacu adrenalin.

Torsi kuat, keluar tikungan lebih cepat.

Top speed yang bisa kami dapatkan pada trek lurus sirkuit Pertamina Mandalika yang tak begitu panjang, yakni 200 km/jam.

Kami harus segera melakukan down shift cepat sebelum memasuki tikungan pertama, dan kehadiran assist & slipper clutch membuat efek engine brake tak sampai mengunci roda.

Dan sayangnya absennya fitur quick shifter membuat akselerasi Aprilia Tuono 660 ini kalah cepat dari Aprilia RS 660. 

Selain karena kalah tenaga, tak adanya fitur tersebut membuat setiap perpindahan gigi harus menarik kopling, sehingga ada waktu sekian detik yang terbuang.

Tak ada fitur quick shifter.

Tapi karena ini adalah sebuah naked bike, maka hal itu kami anggap wajar. Toh memang peruntukannya untuk penggunaan harian atau untuk touring berkat posisi berkendaranya yang nyaman.

Kesimpulan

Jika kalian tertantang mencoba moge yang berbeda dan tak pasaran, maka Aprilia Tuono 660 ini bisa masuk radar. 

Teknologinya pun lumayan lengkap, dengan pasangan posisi berkendara yang relatif nyaman untuk semua kalangan.

Aprilia Tuono 660.

Kinerja mesin terutama torsinya sangat menyenangkan dengan paduan handling yang ringan, serasa membawa motor sport kelas 250 cc.

Hanya saja memang harganya terhitung tinggi, untuk ukuran moge medium karena menyentuh Rp 610 juta, on the road Jadetabek.

Spesifikasi Aprilia Tuono 660
Panjang 1.995 mm
Lebar  805 mm
Sumbu Roda 1.370 mm
Tinggi Jok 820 mm
Berat Isi 183 kg
Kapasitas Tangki 15 liter
 
Tipe Mesin Parallel twin, DOHC 8 katup, pendingin cairan
Diameter x Langkah 81 x 63,93 mm
Kapasitas Mesin 659 cc
Rasio Kompresi  13,5 : 1
Transmisi  Manual 6 speed
Tenaga Maksimal 96,3 ps @ 10.500 rpm
Torsi Maksimal 67 Nm @ 8.500 rpm
 
Suspensi Depan Upside down
Suspensi Belakang Monosok
Rem Depan Cakram
Rem Belakang Cakram
Ban Depan 120/70-17
Ban Belakang 180/55-17
    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Harry

Senior Reporter

Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberi...

Perbandingan Motor Terkait

Berita Terbaru

Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Pelumas multifungsi bisa untuk beragam keperluan. Contact cleaner bisa mencegah konsleting. Riding jarak jauh alias touring pakai motor memang menyenangkan, kegiatan ini ampuh melepas penat karena kegiatan di kantor. Sebelum bepergian tentu ada baiknya mempersiapkan kuda besi kesayangan, untuk meminimalisir kejadian yang tak mengenakkan. Mulai dari melakukan servis rutin, mengganti oli mesin, memeriksa kondisi ban, CVT, rantai sampai tekanan ban. Dan untuk mengantisipasi kejadian di jalan yang t

Honda Pamer CBR Rp 1 Miliar di GIIAS 2023, Tampangnya Agresif Banget!

Banderol Honda CBR1000RR-R lebih dari Rp 1 miliar. Hanya ada satu opsi warna dan tipe. PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya menghadirkan motor-motor produksi lokal di GIIAS 2023. Sejumlah motor besar atau moge dan produk CBU juga ditampilkan. Salah satunya Honda CBR1000RR-R. Sosok Honda CBR1000RR-R bisa Anda temui di booth Pre Function Hall 10 di ICE BSD, lokasi GIIAS 2023 berlangsung. Tampilan agresif dan sporty Honda CBR1000RR-R menyolok mata saat disandingkan bersama display lainnya. Dianta

Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Kecelakaan di Mandalika Meninggal Dunia

Haruki Noguchi turun di kelas ASB1000 ARRC 2023. Sempat finish ke-4 di race pertama. Pekan ini kabar duka hadir dari dunia balap internasional. Pasalnya setelah beberapa hari dirawat setelah insiden di Mandalika pada Minggu (13/8/2023), Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Noguchi diumumkan di akun Instagram Asia Road Racing Championship (ARRC) pada Kamis (17/8/2023). Sesuai permintaan keluarga, informasi tersebut disebar sehari setelah Noguchi dinyatakan meninggal. Pemb

Ragam Kegiatan Maxi Yamaha di Awal Agustus, Dari Camping Sampai Touring

Maxi Yamaha Day berlanjut di Kalimantan. Pengguna XMax touring ke Bukit Tinggi. Ratusan bikers ramaikan kedua acara tersebut. Pengguna Maxi Yamaha menggelar beragam aktivitas belum lama ini, ada yang camping, ada pula yang touring. Untuk yang camping, mereka mengikuti rangkaian Maxi Yamaha Day 2023 yang berlangsung di Pantai Panrita Lopi Beach, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Giat yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 itu jadi acara kedua, setelah sebelumnya di

Awas Bocor, Ini Efek Negatif Radiator Motor Diisi Pakai Air Kran

Air kran bisa timbulkan karat. Pendinginan mesin bisa terganggu. Untuk darurat pakai air AC atau aki. Sistem pendinginan motor kini sudah banyak yang menggunakan radiator, tapi bagaimana jika cairan yang dipakai adalah air kran? Meski kini sudah banyak tersedia radiator coolant, namun tetap ada saja yang mengisi radiatornya dengan air biasa. Bisa jadi karena darurat atau memang malas untuk membeli radiator coolant, sehingga mengisinya dengan air kran biasa. Untuk sesaat mungkin tak masalah, tapi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor
Aprilia Tuono 660
Lihat