Mobil konsep selain identik dengan bentuk yang tidak biasa, juga seringkali hadir membawa tema futuristis. Maka dari itu sebagian besar mobil konsep diciptakan suatu pabrikan sebagai alat pamer teknologi terbaru mereka.
Bahkan di beberapa kendaraan, teknologi tersebut serasa tidak realistis dan hampir tidak mungkin diwujudkan ke dalam bentuk mobil aslinya.
Tetapi ada kalanya teknologi dalam mobil konsep diaplikasikan langsung kedalam bentuk produksi aslinya. Mayoritas karena banyak mendapatkan opini positif dari calon konsumen yang melihat secara langsung.
Hal ini juga yang dialami oleh Hyundai sebagai pabrikan Korea yang terus berinovasi lewat mobil-mobil konsep mereka. Satu diantaranya yang cukup menarik untuk dibahas adalah soal teknologi layar besar di tengah roda kemudi.
Seperti dilansir Drive, Hyundai Motor Company sebagai induk dari Hyundai dan Kia, telah mengajukan paten kepada badan otoritas German Patent and Trademark Office (GPTO) yang berlokasi di Munich, Jerman.
Jika paten ini bisa diwujudkan, maka kedepannya bisa dipastikan panel instrumen konvensional akan perlahan mulai musnah.
Di dalam mengajukan paten, pabrikan juga memperlihatkan gambaran kasar soal cara pemasangan layar besar tersebut pada setir berpalang dua. Selain itu, didalam paten juga mengurai bagaimana fungsi airbag dan klakson yang tetap sama, meskipun letak dari pemasangan keduanya dipindahkan.
Jika sebelumnya posisi kantung udara disimpan di area tengah kemudi, berubah menjadi ke bagian pinggir yang sering diggengam pengemudi. Hal yang sama juga berlaku pada klakson.
Kembali ke 2019 lalu, Hyundai lewat sub brand mereka Genesis meluncurkan mobil konsep Mint di gelaran New York Auto Show.
Menampilkan mobil dua pintu bertenaga elektrik yang sudah support Autonomous Driving level empat.
Bagian setirnya sama seperti paten baru-baru ini, menggunakan layar di bagian tengah yang menampung semua informasi mobil, termasuk juga hiburan dan navigasi.
Kemungkinan besar konsep ini yang jadi inspirasi Hyundai untuk coba berinovasi merubah letak panel instrumen di mobil-mobil masa depan mereka.
Baca juga: Ini Dia Lawan Sepadan Toyota Fortuner 2.8 VRZ, Siapa yang Paling Kuat?
Paten yang diajukan Hyundai bisa jadi jalan keluar bagi beberapa pengemudi, yang seringkali memiliki masalah karena kluster instrumen terganggu oleh roda kemudi itu sendiri. Dengan informasi ditampilkan di setir, pengendara mendapatkan pandangan jelas soal kecepatan kendaraan, putaran mesin, dan jarak tempuh.
Selain itu juga, visibilitas area depan mobil semakin membaik. Disamping kabin yang terasa lebih lega dari sebelumnya. Tetapi dengan penggunaan layar instrumen di setir, turut menimbulkan masalah baru yang lebih kompleks.
Sudah pasti layar tersebut akan bergerak bersama dengan roda kemudi, sehingga menimbulkan kesulitan saat pengemudi sedang berbelok di tikungan dan ingin melihat informasi yang penting di layar.
Baca juga: Lebih Murah Tapi Semewah Alphard dan Staria, Mungkinkah GAC GN8 Master Edition juga Masuk Indonesia?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta