Perbedaan timing belt dan fan belt adalah dua hal yang cukup sering ditanyakan. Sama-sama pakai kata "belt" dengan bentuk mirip, keduanya juga punya fungsi vital di komponen mesin mobil. Dan komponen-komponen ini pun punya usia pakai.
Jika sudah waktunya, maka baik timing belt ataupun fan belt harus diganti. Karena kalau sampai putus saat berkendara di jalan, ada risiko kerusakan mesin lebih fatal.
Nah apa sih sebenarnya perbedaan timing belt dan fan belt? Mari kita ulas masing-masing berdasarkan informasi yang kami terima dari Daihatsu Indonesia.
Baca juga: Mobil Baru Kembali Pakai Timing Chain, Apakah Punya Keunggulan Lebih Baik dari Timing Belt?
Untuk mengetahui timing belt serta fan belt, maka wajib paham dulu apa itu timming belt maupun pengertian fan belt. Karena keduanya diletakkan pada posisi yang berbeda dan peranannya pun tak sama.
Timing belt adalah komponen sabuk bergerigi dengan bahan karet yang menjadi penghubung komponen di mesin mobil. Fungsi timing belt yaitu membuka dan menutup katup mesin ketika proses pembakaran terjadi.
Sebenarnya, arti kata timing merujuk pada pengaturan waktu ketika katup terbuka serta menutup. Butuh waktu yang pas bagi katup intake serta exhaust bergerak sesuai laju piston. Pergerakan buka tutup katum inilah yang diatur dengan sabuk karet tersebut.
Timing belt harus dilakukan pengecekan secara berkala. Umumnya ketika berada di 50.000 kilometer (km) hingga 80.000 km, timing belt harus diganti baru.
Baca juga: Ini Ciri Timing Belt Harus Diganti, Jangan Dibiarkan Putus
Kalau timing belt fungsinya mengatur kapan buka tutup katup intake di mesin, maka beda lagi dengan fan belt.
Tetap berupa sabuk berbahan karet, bedanya fan belt cenderung tidak bergeringi seperti timing belt. Komponen ini bisa dilihat dari luar karena fungsinya bukan menggerakkan komponen internal mesin.
Fan belt memiliki tugas menghubungkan berbagai komponen seperti AC, alternator, power steering dan lainnya. Komponen-komponen tersebut ini memperoleh suplai energi dari putaran fan belt. Sementara fan belt mulai bekerja dan menghasilkan gerakan ketika mobil berjalan.
Sama seperti timing belt yang perlu dicek berkala, kelenturan karet fan belt juga wajib diperhatikan. Ketika karet mulai getas maka sabuk bisa putus di tengah jalan. Kondisi ini akan membuat mobil overheat dan mogok.
Baca juga: Waspada Musim Hujan Hewan Sembunyi di Dalam Mobil, Bukan Cuma Kabel, Fan Belt Juga Bisa Putus!
Bukan cuma untuk perawatan berkala, ketika Anda hendak membeli mobil bekas maka kedua komponen ini juga wajib diperhatikan. Tanya kepada si pemilik atau penjual mobil tersebut, kapan ia terakhir kali mengganti timing belt dan fan belt. Sebab proses penggantian komponen ini tidak mudah.
Supaya mendapatkan mobil bekas berkualitas pastikan Anda membelinya di CARSOME.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta