Wuling Air EV Menumpuk di Dealer, Akibat Konsumen Tunggu Subsidi Pemerintah?

Rencana pemerintah memberikan subsidi untuk mobil listrik membuat konsumen menunda pembeliannya. Hal ini diakui Wuling Motors Indonesia bahwa ada konsumen yang menunggu subsidi mobil listrik untuk membeli Air EV.

Diungkapkan oleh Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors Indonesia saat pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023. Menurutnya memang ada beberapa konsumen yang menahan pembelian mobil listrik karena menunggu kepastian subsidi mobil listrik.

“Apakah ada konsumen yang hold (membeli Wuling Air EV), iya memang ada tapi sedikit. Ada banyak faktor mengapa penjualan Wuling Air EV pada Januari lalu menurun. Kebanyakan karena libur tahun baru dan imlek,” ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Anggap Insentif Mobil Listrik Harus Diterapkan, Negara Lain Sudah Lebih Dulu

Wuling Ready Stock Tanpa Inden

Dalam kesempatan yang sama, Dian juga mengatakan bahwa Wuling Air EV saat ini ready stock. Konsumen bisa membeli tanpa harus menunggu lama (inden). Namun untuk harga yang mendapat subsidi, Wuling menunggu detail mekanismenya untuk dipelajari dan detail peraturannya.

Wuling sendiri juga sudah menyiapkan lini produksi menyambut subsidi mobil listrik yang diyakini bisa mendongkrak penjualan Wuling Air EV. Namun hingga saat ini belum ada keputusan apakah jumlah produksi akan ditingkatkan atau tidak.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah mengumumkan subsidi mobil listrik. Dua produk yang mendapat subsidi ialah Hyundai Ioniq 5 (Spesifikasi | Berita) dan Wuling Air EV.

Baca juga: Komisi VII DPR RI Tolak Rencana Subsidi Mobil Listrik Rp80 Juta, Mending Turunkan Harga BBM

Agus memaparkan bahwa insentif mobil listrik diberikan kepada produsen dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen. Lalu produsen mendaftarkan kepada pemerintah jenis kendaraan listrik yang akan diberi insentif tersebut.

Setelah itu ada lembaga direaktivasi yang melakukan verifikasi terhadap kendaraan listrik yang didaftarkan. Melalui VIN  (Vehicle Identification Number) akan disesuaikan antara model dan jumlah TKDN yang nantinya pendataan diteruskan ke jaringan dealer.

Baca juga : Mobil Listrik ITS Dipatenkan Desainnya, Bakal Jadi Mobil Listrik Terjangkau