Suka Bikin Tenaga Kedodoran, Ini Alasan AC Mobil Kadang Perlu Dimatikan Saat Jalan Menanjak

Mobil dengan kapasitas mesin kecil untuk saat ini masih cukup digemari oleh masyarakat Indonesia, karena unggul soal efisiensi bahan bakar. Masalahnya, untuk mobil yang sudah cukup berumur maka performanya mulai menurun dan tak jarang kita perlu mematikan AC ketika menghadapi tanjakan panjang.

Baca juga: 

7 Hal Penyebab AC Mobil Jadi Panas, Bisa Bikin Liburan Natal dan Tahun Baru Gak Asyik

AC Mobil Harus Tetap Menyala Saat Turun Hujan Lebat, Apa Alasannya?

Sejarah Munculnya AC Mobil, dari Pakai Batu Es Berganti Jadi Kipas

Alasannya sederhana, karena AC juga punya beban yang lumayan ke mesin saat harus bekerja. Sebagai contoh dengan mobil kapasitas mesin 1000 cc maka akan sangat berpengaruh terhadap performa mesin saat mobil menanjak dan AC kita hidupkan. 

Seberapa berat? Karena beban AC itu relatif, apakah hanya karena suara putaran mesin yang meninggi saat menyalakan AC atau tenaga mesin terasa berkurang drastis tenaganya.

Saat kalian hendak menanjak dari keadaan diam, maka mobil bermesin di bawah 1500 cc (NA/non turbo) cenderung terasa sedikit berat jika AC dinyalakan. Kemampuannya cukup berbeda dengan mobil dengan mesin 2400 cc, maka dengan AC dinyalakan ataupun tidak dinyalakan tidak ada bedanya.

Kompresor AC mengambil daya mesin sekitar 4–10 HP tergantung dari jenis kompresornya, dimana angka tersebut cukup membebani mesin khususnya pada mesin yang berkapasitas kecil, misalnya kurang dari 1500 cc.

AC Mobil Butuh Daya Besar Untuk Pendinginan Instan

Hal yang perlu kalian pahami, AC mobil ini berbeda dengan AC rumahan. Sebagai contoh, AC di kamar mungkin hanya butuh yang 0,5 PK sedangkan di mobil bisa jauh lebih besar. Kompresor AC mobil sekecil itu nyatanya mempunyai daya setidaknya 40.000 - 60.000 BTU atau bulatkan saja jadi 4-6 PK (HP).

Alasannya jelas untuk pendinginan kabin yang cukup instan. Bisa kita bayangkan saat mobil terjemur sekian waktu, maka interiornya mirip seperti di dalam oven. Hawa panas terperangkap didalamnya cukup lama, dan butuh hembusan udara dingin secara masif supaya kabin lekas sejuk.

Misalnya saja sebuah mobil idle di 800 rpm dengan estimasi tenaga dari mesin antara 10-13 HP. Jadi kalau beban AC saja sekitar 4 HP, maka perlu untuk menaikkan RPM digunakan untuk mengkompensasi power yang sudah terpakai untuk AC. Kalau RPM tidak dinaikkan, maka tarikan awal menjadi berat dan bisa menyebabkan mesin stall lebih sering terjadi.

Waktu yang Ideal Untuk Menyalakan AC Mobil

Ketika mesin mobil belum panas, ada suatu mitos bila kita dilarang menghidupkan AC. Sebenarnya tidak masalah menyalakan AC saat mesin belum panas, yang penting putaran mesinnya serendah mungkin. Waktu paling baik untuk menghidupkan AC itu adalah ketika putaran mesin seminimal mungkin, yaitu saat idle di 650–800 rpm. 

Ketika mobil baru dinyalakan, khususnya untuk mobil-mobil cc rendah biasanya putaran mesin ada di angka 1000–1200 rpm. Lama-kelamaan putaran ini akan turun. Secara sederhana, AC ini bisa kita nyalakan ketika mesin idle di putaran paling rendahnya.

kompressor AC terhubung langsung dengan serpentine belt sehingga memberikan beban langsung ke mesin mobil. Jika anda menyalakan mobil dengan AC pada kondisi ON, maka mesin perlu bekerja lebih keras di awal. Sebaiknya nyalakan AC sesudah mesin anda menyala.

Itulah mengapa, menyalakan AC itu berarti mengaktifkan magnet clutch kompresor AC, dan usia magnet clutch itu terpengaruh oleh pada putaran berapa anda menyalakan AC.