PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Wuling Motors telah menginjak usia tiga tahun di Indonesia. Selama waktu tersebut, raksasa otomotif asal China ini menjadi merek yang fenomenal. Melalui Wuling Confero, Wuling Motors sukses mengacak-acak pasar low MPV yang selama ini dikuasai oleh Toyota Avanza dan merek-merek Jepang lain.
Selama tiga tahun, Wuling Motors telah menghadirkan empat model kendaraan dari segmen yang berbeda. Wuling bisa diterima masyarakat karena menawarkan kendaraan dengan harga lebih murah tapi fitur yang lengkap.
Dengan berbagai kerja kerasnya ini, Wuling bahkan masuk 10 besar mobil terlaris hingga tahun ini. Namun, bila mereka berambisi menjadi merek terlaris di Indonesia, tentu Wuling Motors harus bekerja sangat keras dan melewati hadangan Toyota sebagai dedengkotnya mobil di Indonesia.
Melihat sejarahnya, Toyota sudah hadir di Indonesia selama puluhan tahun. Dimulai pada dekade 1970-an, Toyota hampir setengah abad hadir di Indonesia. Ini membuat brand Toyota terjamin dan dipercaya konsumen.
Lantas bagaimana dengan Wuling Motors? Sekalipun menjadi merek baru, SGMW Motor Indonesia telah berkomitmen jangka panjang dengan membangun pabrik di Indonesia. Tapi itu tidak cukup, karena rekam jejak merek China di Indonesia pada masa lalu cukup buruk.
Kami akan terus mewujudkan komitmen kami bagi negeri melalui ragam produk andalan serta layanan terbaik sesuai dengan tema ‘Bring the Best for Indonesia’ yang kami bawa dalam perayaan tahun ini,” ujar Nathan Sun selaku Vice President Wuling Motors melalui keterangan resminya.
Untuk membangun kepercayaan publik, Wuling Motors perlu secara agresif membangun jaringan purna jual hingga ke pelosok. Dengan demikian, para pemilik mobil Wuling di kota-kota kecil merasakan manfaat positif dengan kemudahan perawatan. Pada akhirnya, harga jual kembali cukup tinggi.
Pada 2019, ketika pasar otomotif nasional melambat pada kisaran 9,5%, Wuling bisa semakin laris manis. Sepanjang 2019, merek China ini mampu mengirimkan kendaraan ke konsumen sebanyak 21.112 unit.
Pabrik Wuling di Cikarang tidak hanya untuk basis produksi dalam negeri saja, tapi juga sudah merambah pasar ekspor. Manufaktur tersebut bahkan memasok Chevrolet Captiva sebagai rebranding dari Wuling Almaz ke beberapa negara di Asia Tenggara.
Toyota dan beberapa merek Jepang berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat karena memiliki komitmen kuat untuk layanan purna jual hingga ke kota kecil. Bahkan ada anekdot yang menyebut kalau kita bisa cari sparepart Toyota di toko onderdil kecil-kecilan.
Hal inilah yang harus jadi fokus selanjutnya bagi Wuling Motors untuk memperkuat rantai distribusi sparepart hingga ke kota kecil. Kini jaringan dealer Wuling Motors mencapai 116 outlet di berbagai daerah di Tanah Air. Bandingkan dengan Toyota yang sudah lebih dari 300 outlet di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Wuling bisa terus meningkatkan jumlah outlet hingga ke kota kecil seperti yang dilakukan oleh merek Jepang. Selain itu, masyarakat pastinya akan melihat komitmen Wuling Motors setelah eksis di atas lima tahun.
Soal marketing dan penjualan biasanya berjalan beriringan. Merek Jepang melalui jaringan dealernya begitu agresif menggelar roadshow atau membuka stand penjualan di mall dan pusat perbelanjaan setiap ada produk baru.
Langkah serupa semestinya bisa diikuti oleh Wuling Motors supaya lebih dikenal oleh konsumen di Indonesia. Menggelar aktivitas offline marketing disertai test drive akan membuat masyarakat tergoda dan melihat value fitur yang dimiliki oleh Wuling Motors bisa lebih baik dari merek Jepang.
Merek Wuling sedikit dihindari masyarakat karena harga jual kembali yang cukup jatuh. Padahal, dari sisi kelengkapan fitur tak kalah menarik dari merek Jepang. Hanya Wuling Almaz saja yang nilai depresiasi cukup kecil.
Masyarakat masih meragukan soal layanan purna jual dan kemudahan mendapat suku cadang bila mengalami kerusakan. Ketersediaan sparepart cuma ada di bengkel resmi saja dan terpusat di kota besar, belum banyak tersedia di sentra otomotif.
Andaikata pasokan sparepart sudah menyebar luas hingga ke toko-toko onderdil di luar Jakarta, pastinya membuat harga jual kembali dari mobil Wuling perlahan stabil dan tidak jatuh. Bukan rahasia lagi kalau makelar mobil bekas biasa cari unit dari Jakarta untuk dijual di kota lain.
Wuling Motors sebenarnya cukup berhasil memikat masyarakat Indonesia dengan jajaran produk yang value for money. Masyarakat yang melek fitur dan teknologi pasti akan membandingkan kelengkapan di mobil Wuling dengan mobil di merek Jepang.
Namun, Wuling Motors agak berat membuat Indonesia seperti China. Dimana mereka jadi merek terlaris di negara asalnya. Mindset masyarakat Indonesia sudah tertanam bila Toyota masih yang terbaik.
Apabila Wuling Motors bisa membuktikan komitmennya di pasar otomotif Indonesia, merek ini pasti akan sangat diperhitungkan. Masyarakat semakin banyak yang tergoda memakai mobil China karena sudah terjamin masalah ketersediaan sparepart. Pasokan sparepart yang kuat tidak cuma untuk bengkel resmi, tapi mudah dibeli ke toko onderdil dan bengkel umum.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Daihatsu ROCKY X 1.2
13.726 km
1,5 tahun
Banten
2022 Daihatsu ROCKY X 1.2
9.761 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Daihatsu TERIOS R 1.5
16.243 km
4,5 tahun
Jawa Barat
2021 Daihatsu TERIOS R 1.5
10.438 km
2,5 tahun
Java East