Melihat Teknologi Pengereman MotoGP, Tahan Panas Tapi Umur Pakai Singkat

Sistem pengereman MotoGP merupakan aspek terpenting. Sebab para pembalapnya harus melakukan deselerasi ekstrem sebelum melibas tikungan. Bila tidak, motor tak bisa menikung mengikuti garis balap sesuai lintasan. 

Bayangkan, kecepatan MotoGP bisa melesat hingga 300 km/jam. Kemudian harus bisa melambat secara cepat sebelum menikung, paling tidak sampai di bawah 100 km/jam tergantung kurva tikungan dalam hitungan sepersekian detik. 

Oleh karena itu, motor pembalap MotoGP perlu sistem pengereman berteknologi canggih yang tak biasa. Mengutip laman resmi MotoGP, piringan cakramnya terbuat dari material karbon. 

Cakram rem MotoGP pakai material karbon.

Cakram Karbon Tahan Panas

Material karbon diyakini lebih ampuh menahan panas. Cakram karbon memiliki berat 1 hingga 1,2 kilogram dan mampu menahan panas tinggi sampai 800 derajat celcius. Suhu tersebut lebih panas dari knalpot yang biasanya mencapai 700 derajat celcius. 

Bandingkan dengan piringan cakram biasa yang cuma tahan pada suhu 600 derajat celcius dan penggunaannya bisa sampai di atas 50 ribu km. Sedangkan kemampuan cakram karbon MotoGP meskipun tahan panas, hanya ideal untuk pemakaian maksimal 1.000 km. 

Berbagai diameter cakram MotoGP.

Namun begitu cakram karbon bisa menjanjikan pengereman optimal ketika mencapai suhu ideal. Nah suhu idealnya itu harus dicapai pada temperatur minimal 200 derajat celcius. Oleh karena itu sebelum balapan diadakan pemanasan dulu, selain memanaskan ban juga kesempatan menaikkan suhu cakram. 

Tak berhenti di situ. Untuk menunjang pengereman, selain cakran karbon juga dibutuhkan kampas rem berkemampuan tinggi. Kampas rem khusus MotoGP dibuat mampu bertahan dalam suhu tinggi, karena juga dibuat dari bahan karbon. 

Kampas rem MotoGP juga terbuat dari karbon yang tahan panas.

Umurnya juga tak bisa bertahan lama karena cepat habis karena gesekan. Maksimal bisa bertahan 700 sampai 900 km. Beda dengan kampas rem motor biasa yang mampu bertahan hingga 9 ribu km. 

Penggunaan material karbon baik pada cakram dan kampasnya diutamakan sebagai pengereman, karena selama balapan berlangsung tak mudah luruh akibat friksi berlebih. Karbon juga diperlukan untuk memangkas bobot sehingga larinya bisa lebih cepat. 

Biar cakram karbon tetap panas saat dipakai hujan, diperlukan cover tambahan.

Lalu bagaimana bila hujan? Brembo, sebagai salah satu penyedia sistem pengereman MotoGP melaporkan, cakram berbahan baja digunakan dalam kondisi hujan. 

Sebab cakram karbon akan sulit mencapai suhu ideal ketika temperatur lingkungannya cenderung rendah. Beberapa konstruktor tetap menggunakan cakram karbon supaya pengereman motor tetap terjaga, tapi ditambah cover agar suhu ideal tetap terjaga. 

Cakram MotoGP dibuat dari material karbon yang tahan temperatur tinggi.

Baca Juga: Cerai dari Aprilia, Tim Gresini Pacu Motor Ducati di MotoGP 2022

Cara Kerja Rem di MotoGP 

Selayaknya motor pada umumnya, sistem pengereman MotoGP tetap menggunakan tuas, master rem, serta kaliper rem. Tuas atau lever berfungsi sebagai tangkai menyalurkan tenaga dari jari dan kaki pembalap guna melakukan pengereman atau perlambatan. 

Sedangkan master rem kerjanya membawa tekanan tadi ke kaliper. Komponen ini terdiri dari tangki penampung berisi cairan rem, juga bodi master rem yang menghasilkan tekanan hidrolik yang digunakan dalam mekanisme pengereman. 

Brembo sebagai penyedia sistem pengereman pada MotoGP.

Lanjut komponen kaliper, menggunakan 4 piston monoblok berbahan alumunium. Fungsi kaliper ini sebagai perangkat hidrolik yang mengubah energi hidrolik menjadi gerakan piston pada kampas rem. 

Beda dari motor biasanya, pada MotoGP ini memiliki quick coupling, yang bertugas membuang udara yang tak diperlukan pada master rem. Apabila ada udara terjebak, performa rem tak maksimal, untuk itu perlu dikeluarkan agar pembalap bisa melakukan deselerasi instan. 

Meski pakai komponen tahan panas, cara kerja rem Moto GP hampir sama dengan motor pada umumnya.

Mengenai cara kerjanya serupa sistem pengereman pada umumnya. Ketika jari pebalap MotoGP menarik tuas rem, master rem akan tertekan kemudian mendistribusikan tekanannya pada cairan rem, lalu diteruskan melalui selang rem ke piston. Akibatnya kampas rem terdorong dan menjepit piringan cakram yang berputar cepat, dan terjadilah pengereman.

Baca Juga: Jadwal MotoGP 2022 Bocor! Sirkuit Mandalika Jadi Tuan Rumah Seri Kedua

Oops... Something broke.
    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Berita Terbaru

Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Pelumas multifungsi bisa untuk beragam keperluan. Contact cleaner bisa mencegah konsleting. Riding jarak jauh alias touring pakai motor memang menyenangkan, kegiatan ini ampuh melepas penat karena kegiatan di kantor. Sebelum bepergian tentu ada baiknya mempersiapkan kuda besi kesayangan, untuk meminimalisir kejadian yang tak mengenakkan. Mulai dari melakukan servis rutin, mengganti oli mesin, memeriksa kondisi ban, CVT, rantai sampai tekanan ban. Dan untuk mengantisipasi kejadian di jalan yang t

Honda Pamer CBR Rp 1 Miliar di GIIAS 2023, Tampangnya Agresif Banget!

Banderol Honda CBR1000RR-R lebih dari Rp 1 miliar. Hanya ada satu opsi warna dan tipe. PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya menghadirkan motor-motor produksi lokal di GIIAS 2023. Sejumlah motor besar atau moge dan produk CBU juga ditampilkan. Salah satunya Honda CBR1000RR-R. Sosok Honda CBR1000RR-R bisa Anda temui di booth Pre Function Hall 10 di ICE BSD, lokasi GIIAS 2023 berlangsung. Tampilan agresif dan sporty Honda CBR1000RR-R menyolok mata saat disandingkan bersama display lainnya. Dianta

Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Kecelakaan di Mandalika Meninggal Dunia

Haruki Noguchi turun di kelas ASB1000 ARRC 2023. Sempat finish ke-4 di race pertama. Pekan ini kabar duka hadir dari dunia balap internasional. Pasalnya setelah beberapa hari dirawat setelah insiden di Mandalika pada Minggu (13/8/2023), Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Noguchi diumumkan di akun Instagram Asia Road Racing Championship (ARRC) pada Kamis (17/8/2023). Sesuai permintaan keluarga, informasi tersebut disebar sehari setelah Noguchi dinyatakan meninggal. Pemb

Ragam Kegiatan Maxi Yamaha di Awal Agustus, Dari Camping Sampai Touring

Maxi Yamaha Day berlanjut di Kalimantan. Pengguna XMax touring ke Bukit Tinggi. Ratusan bikers ramaikan kedua acara tersebut. Pengguna Maxi Yamaha menggelar beragam aktivitas belum lama ini, ada yang camping, ada pula yang touring. Untuk yang camping, mereka mengikuti rangkaian Maxi Yamaha Day 2023 yang berlangsung di Pantai Panrita Lopi Beach, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Giat yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 itu jadi acara kedua, setelah sebelumnya di

Awas Bocor, Ini Efek Negatif Radiator Motor Diisi Pakai Air Kran

Air kran bisa timbulkan karat. Pendinginan mesin bisa terganggu. Untuk darurat pakai air AC atau aki. Sistem pendinginan motor kini sudah banyak yang menggunakan radiator, tapi bagaimana jika cairan yang dipakai adalah air kran? Meski kini sudah banyak tersedia radiator coolant, namun tetap ada saja yang mengisi radiatornya dengan air biasa. Bisa jadi karena darurat atau memang malas untuk membeli radiator coolant, sehingga mengisinya dengan air kran biasa. Untuk sesaat mungkin tak masalah, tapi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor