Tak Cuma Bayar Pajak Kendaraan, 7 Hal Ini Bisa Dilakukan di Aplikasi Signal

Masyarakat yang hendak bayar pajak kendaraan bermotor bisa pakai aplikasi Samsat Digital Nasional atau Signal. Selain tak perlu repot keluar rumah, bayar pajak lewat Signal bahkan bisa sambil rebahan. 

Namun menariknya, penyempurnaan dari aplikasi Samolnas ini punya beberapa fitur selain bayar pajak tahunan kendaraan bermotor. Kasubdit STNK Korlantas Polri Kombes Muhammad Taslim Chaeruddin menjelaskan, Signal hadir sebagai database kendaraan yang bersumber dari data ranmor Korlantas Polri.

Baca Juga: Daftar 7 Motor Honda yang Disuntik Mati Sejak 2016, Ada Vario dan Supra X Loh!

Maka dari itu lewat aplikasi tersebut masyarakat bisa melakukan7 hal diantaranya: 

1. Memastikan kepemilikan kendaraan, kesesuaian antara NIK dan wajah pengguna yang bersumber dari database e-KTP Dirjen Dukcapil Kemendagri dan telah didigitalisasi oleh Div. TIK Polri.
2. Memastikan jumlah pajak dan atau dendanya, yang berasal dari sistem Bapenda provinsi masing-masing daerah.
3. Informasi jumlah premi SWDKLLJ yang didapatkan dari sistem PT Jasa Raharja Persero.
4. Mengetahui lokasi Samsat terdekat.
5. Daftar perbankan yang melayani pembayaran pajak kendaraan.
6. Berita terkini yang berkaitan aktivitas Korlantas Polri.
7. Informasi seputar pendaftaran dan kendala yang sering ditemui saat menggunakan aplikasi Signal.

"Perlu diketahui masyarakat bahwa Signal ini adalah merupakan sistem kecerdasan buatan, dengan menghubungkan data dan informasi dari berbagai sub sistem," katanya, Selasa (26/10) di Jakarta. 

Aplikasi Signal Bisa Digunakan dengan Baik Asal...

Namun begitu Taslim mengatakan, ada beberapa hal yang membuat aplikasi Signal tak bisa bekerja dengan baik. Misalnya sulit mendaftar karena gagal mendapatkan kode OTP, waktu tunggu atau loading yang cukup lama, hingga aplikasi keluar sendiri. 

"Saya perlu jelaskan, agar masyarakat paham bahwa ketika ada sub sistem bermasalah, maka akan menyebabkan sistem secara keseluruhan tidak berfungsi. Kedua, ada norma, standar, dan prosedur yang harus dipenuhi, ketika tidak dipenuhi maka sistem tidak akan bisa digunakan," lanjut Taslim. 

Baca Juga: Cara Bayar Pajak Motor yang Baru Mati, Seberapa Rumit Sih?

Dirinya menambahkan, penggunaan aplikasi Signal bisa berjalan baik asal memenuhi kriteria berikut:

1. Harus didukung jaringan yang cukup, kalau terlalu lama prosesnya bisa menyebabkan sistem time out
2. Harus lolos verifikasi NIK dan Face Matching atau kesesuaian wajah antara NIK dan wajah melalui aplikasi face recognition
3. Transaski tidak dilakukan pada jam-jam hari berakhir, atau waktu di mana sistem Bapenda atau perbankan untuk mekanisme pembayaran pajak sedang dalam perawatan
4. Hanya dapat digunakan oleh pemilik langsung dan atau setidaknya tercatat dalam 1 kartu keluarga.

"Hambatan lain yang mungkin terjadi adalah belum semua perbankan terhubung untuk menjadi mitra penerima, atau bisa digunakan sebagai channel pembayaran. Target saya sampai awal tahun 2022 semua perbankan yang bersedia bisa kami koneksikan," pungkasnya. 

Sudah Tersedia di 28 Provinsi

Aplikasi Signal untuk saat ini baru bisa digunakan di 28 provinsi. Saat ini wilayah yang belum terkoneksi mencakup Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat. Taslim menargetkan akhir November semua daerah sudah terkoneksi Signal. 

Baca Juga: Siap-Siap, Mobil dan Motor Bakal Pakai Stiker Khusus Penanda Telah Bayar Pajak Tahunan