Boleh Ditiru, Aceh Jadi Provinsi Pertama Yang Pakai Motor Listrik Gesits Sebagai Kendaraan Dinas

• Aceh punya program ramah lingkungan.
• Gesits bisa dipesan lewat e-katalog.

Penetrasi pasar motor listrik Gesits semakin luas. Setelah menjadi mitra bagi sederet perusahaan, baik swasta dan pemerintah, kini merambah pada kendaraan operasional daerah.

Provinsi pertama yang memanfaatkan Gesits adalah Aceh, yang tengah merealisasikan program pengurangan emisi karbon dan program Aceh Hijau.

Rencananya, Gesits akan dipakai untuk kebutuhan operasional petugas pengumpul data perindustrian dan survei kebutuhan pokok di Aceh. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kepada perwakilan 23 Kabupaten/Kota pekan lalu.

Baca Juga: PLN Percayakan Gesits Jadi Motor Dinas, Mulai 'Tendang' Motor Bensin Dari Markasnya

37 Unit Gesits Untuk Operasional

Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pembelian Gesits sebanyak 37 unit melalui e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan, latar belakang pemilihan Gesits untuk menghemat biaya dan mempermudah kinerja, juga sebagai bentuk apresiasi kepada karya anak bangsa. Serta pengenalan kepada masyarakat Aceh tentang kendaraan hemat energi dan bersih lingkungan.

“Dengan demikian nantinya kita siap berpartisipasi mendukung operasional seluruh kendaraan bertenaga listrik di Indonesia pada tahun 2050,” ujar Nova Iriansyah.

Provinsi Pertama Pengguna Motor Listrik

Kerjasama ini juga menjadi langkah baru di Indonesia. Di mana untuk pertama kalinya, pemerintah daerah memesan motor listrik tersebut sebagai kendaraan operasional.

“Aceh merupakan provinsi pertama di Indonesia yang menggunakan sepeda motor listrik Gesits sebagai kendaraan operasional di lingkungan pemerintahan daerah," ucap Direktur Utama PT WIKA Industri Manufactur (WIMA), M. Samyarto.

Dirinya menambahkan jika dengan sinergi bersama ini menjadikan Aceh sebagai role model bagi provinsi lainnya di Indonesia. Terutama dalam mendukung ketahanan energi nasional, dengan mulai menggunakan kendaraan ramah lingkungan.

Disamping itu, Samyarto berharap hadirnya Gesits di Aceh dapat mendorong dan meningkatkan semangat dan kesadaran masyarakat Aceh dalam memanfaatkan energi hijau yang ramah lingkungan.

Gesits Sudah Bisa Disebut Motor Nasional

Sementara dalam proses produksinya, Gesits juga turut memberdayakan pemasok lokal. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan komponen yang di produksi di dalam negeri sebanyak 85 persen dari total 162 komponen yang dipasok oleh 24 perusahaan dan lima diantaranya BUMN.

Sedangkan untuk nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) GESITS saat ini sebesar 46,73 persen. Ini artinya Gesits sudah bisa disebut sebagai motor listrik nasional karena nilai TKDN lebih dari 40 persen.

Untuk kebutuhan operasional, pihak WIMA menyatakan jika prosesnya dapat dilakukan melalui tender atau pembelian langsung secara elektronik (e-purchasing). Dengan begitu Gesits dapat dipesan melalui e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Joss!