14 Dosa Pengendara Sepeda Motor yang Bikin Pengguna Jalan Lain Jengkel (Part 1)

• Sepeda motor jadi alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia
• Banyak pengguna sepeda motor melanggar lalu lintas 

Dewasa ini banyak pengguna jalan yang jengkel dengan pengendara sepeda motor. Wajar, karena kendaraan ini jadi alat transportasi yang paling banyak digunakan untuk melakukan mobilitas.

Penjualan kendaraan roda dua di Tanah Air mencapai lebih dari 5 jutaan unit per tahun. Maka jangan heran jika setiap hari ada oknum yang melakukan dosa dengan menggunakan kuda besi andalannya. 

Baca juga: Berusaha Hindari Razia di Tawangmangu, Pengendara Supermoto Langsung Dihajar Karena Ini

Tentu saja jika sudah menyangkut keselamatan orang lain, tak sedikit umpatan dan sumpah serapah keluar dari mulut seseorang terhadap oknum  pengguna sepeda motor karena membuat jengkel serta membahayakan.

Parahnya lagi, oknum pengguna motor kerap merasa hanya mereka yang paling buru-buru. Alhasil, berbagai aturan lalu lintas jadi dilanggar.

Nah, berikut ini dosa atau kesalahan pengguna sepeda motor yang membuat pengguna jalan lain jengkel dan saat ini masih sering terjadi. 

Baca juga: Viral Pengendara Suzuki Smash Terobos Palang Kereta, Selain Nyawa Hilang Juga Denda Menanti!

1. Pakai Knalpot Racing/ Bobokan

Mendengar suara knalpot racing/ bobokan dipakai sepeda motor yang digunakan mobilitas harian memang sangat mengganggu dan membuat orang disekitar menjadi tidak nyaman. Belum lagi jika kondisinya di jalanan perumahan, hal ini bisa membuat siapapun menjadi emosi. 

Perihal soal knalpot sendiri pada dasarnya dituangkan dalam Pasal 38 ayat 1 dan 3B, Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal tersebut mengatur soal persyaratan teknis laik jalan dan juga tingkat kebisingan. 

Adapun jika masih nekat pakai knalpot racing bisa kena pasal 285 ayat satu UU yang sama, yaitu kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250 ribu.

2. Lampu-lampu Tidak Berfungsi

Kesalahan pengguna motor lainnya yang menjengkelkan yaitu tidak dilengkapi pencahayaan baik lampu depan, lampu belakang dan lampu rem.

Untuk lampu utama, meski disiang hari tetap wajib menyala, namun sejatinya akan lebih sangat berguna pada malam hari. Jika tak ada lampu utama, tentu saja membuat pengguna jalan lain khususnya dari arah berlawanan jadi tidak mengetahui posisi si pengendara motor.

Demikian juga jika lampu belakangnya mati. Maka pengguna jalan lain tidak mengetahui keberadaan motor di depannya. Apalagi jika lampu rem mati, maka ini membuat pengguna jalan lain bingung apakah motor itu berhenti atau tidak. Tak pelak tabrakan bisa saja terjadi. 

Padahal sudah seharusnya pengendara sepeda motor melakukan pengecekan terlebih dahulu sistem kelistrikan, termasuk lampu-lampu. 

3. Lupa Menyalakan dan Mematikan Lampu Sein 

Hal lain yang sering terjadi pada pengguna sepeda motor yaitu lupa menyalakan dan mematikan lampu sein. Ya, hal ini memang kerap dianggap sangat sepele, karena pengendara cukup menggeserkan tombol lampu sein dengan sentuhan jempol.

Namun perlu diketahui, bagi pengguna jalan, baik saat di depan atau belakang, menyalakan atau mematikan lampu sein di waktu yang tepat sangat diperlukan. 

Maka dari itu, sebaiknya mengaktifkan lampu sein paling tidak 30 meter sebelum belok. Jika sudah belok, maka langsung dimatikan. Jika tidak langsung dimatikan, hal itu membuat pengguna jalan lainnya jadi bingung. 

4. Main HP atau Merokok

Hal yang cukup mengherankan pengendara sepeda motor saat ini yaitu mengemudi sambil bermain hp. Padahal hal tersebut sangat berbahaya baik untuk pengemudi maupun pengguna jalan lain. 

Saat ini banyak sekali pengendara motor sambil bermain hp dengan alasan mencari alamat. Padahal hal bisa saja menepi terlebih dahulu. Belum lagi, saat melihat hp mereka jadi tidak fokus ke jalan, sehingga terkadang bisa menabrak atau membuat kondisi jalan jadi macet.
 
Selain itu tak sedikit juga pengendara motor sambil merokok. Nah, saat merokok terkadang bara atau abu tertiup angin sehingga bisa mengenai pengguna jalan di belakang, khususnya pengendara motor. 

5. Asal Pencet Klakson 

Pengendara sepeda motor juga kerap membunyikan klakson sampai membuat pengguna jalan lain kesal. Ya, ini karena klakson tidak lagi dijadikan alat komunikasi untuk memberikan tanda berupa suara.

Sebaliknya, penggunaan klakson oleh oknum tersebut lebih kearah luapan emosi dan menyinggung. Mungkin jika klakson bersuara seperti manusia bunyinya seperti 'Awas Woy', 'Cepat', atau 'lambat banget'. 

Biasanya,oknum pengendara motor kerap melakukan hal ini saat di persimpangan jalan atau kondisi macet di lampu merah saat mendekati lampu hijau.

6. Membawa Beban Berlebihan

Sejatinya sepeda motor hanya digunakan untuk dua orang, yaitu seorang pengemudi dan satu penumpang. Namun faktanya, mereka kerap membawa beban banyak. Bahkan ada juga yang membawa pagar, bambu, kayu, hingga perlengkapan rumah tangga. 

Tentu saja ini membahayakan orang lain, apalagi jika tersenggol bisa terjatuh dan bagi pengendara mobil itu bisa membuat bodi lecet.

7. Parkir Sembarang Tempat

Oknum pengendara sepeda motor yang bikin pengguna jalan lain kesal yaitu parkir sembarangan. Karena bentuk sepeda motor terbilang kecil, mereka kerap asal parkir. 

Bahkan di wilayah jalanan sempit pengendara kerap tetap asal parkir dan beranggapan orang lain masih bisa lewat.

Padahal, bagi pengemudi mobil, melewati jalan sempit memang tetap bisa dilakukan saja asal bagian bodi tetap bisa dilalui. Namun begitu jika ada motor yang terparkir, tetap saja itu jadi kagok, apalagi bila ingin bermanuver.