3.172 Unit Kawasaki Ninja H2 Kena Recall Karena Tensioner Rantai Keteng

• Tensioner rantai keteng bisa pecah.
• Sebabkan mesin mati mendadak dan bahayakan pengendaranya.
• Ribuan unit kena recall.

Siapa tak tahu Kawasaki Ninja H2? Motor hyperbike bermesin 1.000 cc tersebut disokong supercharged, untuk mengail tenaga maksimal. Tapi baru-baru ini motor tersebut kena recall karena ada masalah.

Kawasaki Amerika mengeluarkan informasi terkait masalah ini pada 14 Desember 2022 lalu, yang berdampak pada unit rakitan 2015 hingga 2023. Tercatat sebanyak 3.172 unit terkena masalah ini.

Baca juga : Update Harga Motor Kawasaki, Diskon W175 Series Menggiurkan Nih!

Model yang ditarik adalah Kawasaki Ninja H2 Series, yang mencakup Kawasaki Ninja H2, Kawasaki Ninja H2 Carbon, Kawasaki Ninja H2 SX, Kawasaki Ninja H2 SX SE, Kawasaki Ninja H2 SX SE+, Kawasaki Z H2, and Kawasaki Z H2 SE.

Yup, semua motor Kawasaki yang menggunakan mesin supercharged terkena masalah serupa, yang berpotensi membuat mesin tiba-tiba mati ketika dikendarai. Jika mesin mati mendadak, bisa berbahaya bagi pengendaranya.

Matinya mesin bisa disebabkan karena pendorong (per) pada tensioner rantai keteng, yang bisa terkunci tiba-tiba karena kerusakan part internal. Salah satu gejalanya timbul suara berisik dari sisi kanan mesin.

Baca juga : Kawasaki Stockman 2023 Ternyata Rakitan Lokal untuk Pasar Global

Pihak Kawasaki sendiri telah memerintahkan dealer untuk menghentikan sementara penjualan model-model tersebut, dan melakukan penarikan untuk diperbaiki pada pertengahan Desember ini.

Masih menurut pernyataan resmi, semua unit yang terdampak akan mendapatkan penggantian part yakni tensioner rantai keteng dan juga gasket. Sejak November 2022 lalu, tensioner dari vendor berbeda sudah dipakai dan tak ada masalah.

Baca juga : Kawasaki ER-6n Masih Jadi Moge Entry Level Idaman, Harga Bekas Mulai Rp 65 Jutaan

Dari seluruh model Kawasaki Ninja H2 yang terdampak, hanya Kawasaki Ninja H2 yang dijual resmi di Indonesia. Jumlahnya pun terbatas dan saat ini harganya mencapai Rp 830 juta on the road.