Sensasi Mencicipi Royal Alloy TG 150, Tenaganya Halus dan Posisi Duduk Tinggi

First ride Royal Alloy TG 150.
  • Punya karakter tenaga smooth di semua putaran.
  • Posisi berkendara tinggi dan jinjit untuk pengendara 170 cm.
  • Wheelbase panjang bikin radius putar lebar.

Di Indonesia, Royal Alloy dihadirkan oleh Utomo Corp dengan memberikan sensasi berkendara matic retro modern yang berbeda. Gak hanya itu, Royal Alloy juga membuat nostalgia bagi para pecinta motor klasik.

Pasalnya Royal Alloy menggunakan desain bodi yang terinspirasi dari Lambretta, hal itu juga disebutkan pada website resminya. Kami pun berkesempatan mencicipi pertama kali matic retro satu ini atas pinjaman Bellissimo Indonesia.

Setang terasa rendah

Unit yang kami coba merupakan tipe TG 150 dengan tampilan yang lebih klasik. Seperti desain lampu sein terpisah dengan bodi dan menggunakan casing chrome yang mengkilap. Kalau begitu langsung saja simak ulasan first ridenya berikut ini.

Riding Position & Handling Royal Alloy TG 150

Menurut data spesifikasinya, Royal Alloy TG 150 punya tinggi jok 770 mm dengan desain jok yang tidak terlalu lebar. Bahkan bodi sampingnya terasa lebih lebar dibandingkan joknya.

Baca juga: Tampang Klasik Harga Rp 69 Jutaan, Royal Alloy TG150 2022 Jadi Alternatif Buat Yang Bosan Vespa

Ketika postur 170 cm coba duduk di atas joknya, rasa jok yang tinggi pun langsung terasa, cukup membuat kedua kaki jinjit saat menapak, tapi jika hanya satu kaki yang menapak maka terasa tidak terlalu jinjit karena bisa sedikit geser pantat.

Postur 170 cm harus jinjit saat kedua kaki turun

Bodi sampingnya benar lebar, karena saat kaki menapak maka paha pengendara terasa diganjal oleh bodi, ini membuat kaki pengendara harus membuka lebih lebar lagi.

Joknya yang tidak terlalu lebar ternyata juga tidak terlalu tebal. Dari segi desain memang jok ini bagus, namun untuk rasa nyaman rasanya kurang. Rasanya akan memberi rasa pegal ketika berkendara lama.

Terdapat glove box di tengah lengkap dengan power outlet

Kemudian pijakan kaki pengendara sangat luas, walaupun ada sedikit tulang rangka yang menonjol di tengah. Di pijakan kaki pengendara dibekali dengan lis karet untuk memberikan cengkraman sepatu, tidak ada masalah di sektor ini.

Baca juga: Simak Enam Hal Menarik Terkait Royal Alloy TG150 2022, Wajib Tahu Sebelum Beli!

Saat coba meraih setangnya, ternyata posisinya cukup rendah sehingga makin memberikan rasa berkendara yang tinggi. Untungnya ujung setang masih agak menekuk ke arah pengendara, sehingga jarak jok dan setang jadi terasa tidak terlalu jauh.

Ukuran sepatu 42 masih terasa lega untuk berpindah posisi

Hampir seluruh bodi utama dari Royal Alloy TG 150 terbuat dari pelat besi. Dari bagian bodi, yang terbuat dari plastik ternyata hanya sepakbor depan dan glove box saja.

Dengan dimensi bodi yang panjang serta penggunaan pelat besi yang banyak, membuat berat kosong TG 150 mencapai 122 kg. Berat tersebut dikombinasi jarak sumbu roda 1.390 mm ternyata cukup membuat momen parkir jadi sedikit rumit.

Dimensi bodi dan wheelbase panjang khas Lambretta

Ini juga terasa saat melakukan putar balik, wheelbase yang panjang membuat radius putarnya cukup lebar. Namun sisi positif dari hal tersebut adalah kestabilan berkendara yang dihadirkan matic retro modern ini.

Baca juga: Budget Rp 69 Jutaan, Mending Beli Royal Alloy TG150 2022 Atau Vespa GTS Super Sport 150 2022?

Yang unik juga dari Royal Alloy TG 150 ini adalah penggunaan suspensi depan ganda dengan setelan preload, desainnya seperti suspensi belakang, bukan model teleskopik seperti matic pada umumnya.

Konstruksinya terlihat sedikit rumit, karena selain untuk meredam guncangan juga ada anti-dive system pada konstruksinya. Jadi motor tidak akan amblas atau nungging ketika melakukan pengereman.

Suspensi depan ganda dengan anti-dive system

Dengan setelan preload standar, ternyata redamannya terasa agak keras ketika melewati jalur tidak rata dengan cepat, namun kalau dilewati dengan pelan maka akan terasa lembut.

Suspensi belakangnya juga punya karakter redaman yang sama. Rasanya jadi kurang cocok dengan karakter jalan di Indonesia yang sangat beragam. Kedua remnya cukup pakem karena sudah pakai cakram berdiameter 220 mm lengkap dengan ABS.

Performa Mesin

Karakter mesin 150 cc smooth di semua putaran

Royal Alloy TG 150 pakai mesin 150 cc berpendingin udara, beda dengan TG 300 yang sudah pakai pendingin cairan alias radiator. Mesin ini pakai kombinasi diameter piston 59 mm dengan panjang langkah 54,8 mm.

Baca juga:Royal Alloy TG150 2022, Alternatif Skuter Retro Baru Seharga Rp 69 Juta

Perbandingan kompresi dipatok 11:1 dengan klaim tenaga maksimal 13,3 ps pada 8.500 rpm dan torsi maksimal 12 Nm di 6.500 rpm. Mesin kapasitas mesinnya cukup besar, tapi ternyata karakter tenaganya cukup smooth.

Terdapat back rack untuk membawa barang

Karakter tenaga smooth ini terasa sejak putaran rendah hingga putaran tinggi, karena memang motor ini tidak ditujukan untuk speeding. Vibrasi dan suara knalpotnya cukup senyap, tidak mengganggu selama perjalanan.

Karenanya untuk menyalip atau menaklukan tanjakan harus memutar selongsong gas lebih dalam. Bicara penggunaan sehari-hari dengan cruising perkotaan sih rasanya sudah cukup.

Tertarik?

Spesifikasi Royal Alloy TG 150

Kapasitas mesin 149 cc
Bore x stroke 59 x 54,8 mm
Perbandingan kompresi 11:1
Tenaga maksimal 13,3 ps @8.500 rpm
Torsi maksimal 12 Nm @6.500 rpm
Sistem bahan bakar Delphi EFI
Pendingin mesin Udara
Suspensi depan Double preload adjustable dengan anti-dive
Suspensi belakang Adjustable coil, hydraulic shock absorber
Rem depan Cakram tunggal 220 mm, Bosch ABS
Rem belakang Cakram tunggal 220 mm, Bosch ABS
Ban depan Tubeless 110/70-12
Ban belakang Tubeless 120/70-12
P x L x T 1.845 mm x 670 mm x 1.115 mm
Jarak terendah ke tanah 330 mm
Berat kosong 122 kg
Kapasitas tangki bensin 11 liter
Jarak sumbu roda 1.390 mm
Tinggi jok 770 mm
    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Perbandingan Motor Terkait

Berita Terbaru

Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Pelumas multifungsi bisa untuk beragam keperluan. Contact cleaner bisa mencegah konsleting. Riding jarak jauh alias touring pakai motor memang menyenangkan, kegiatan ini ampuh melepas penat karena kegiatan di kantor. Sebelum bepergian tentu ada baiknya mempersiapkan kuda besi kesayangan, untuk meminimalisir kejadian yang tak mengenakkan. Mulai dari melakukan servis rutin, mengganti oli mesin, memeriksa kondisi ban, CVT, rantai sampai tekanan ban. Dan untuk mengantisipasi kejadian di jalan yang t

Honda Pamer CBR Rp 1 Miliar di GIIAS 2023, Tampangnya Agresif Banget!

Banderol Honda CBR1000RR-R lebih dari Rp 1 miliar. Hanya ada satu opsi warna dan tipe. PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya menghadirkan motor-motor produksi lokal di GIIAS 2023. Sejumlah motor besar atau moge dan produk CBU juga ditampilkan. Salah satunya Honda CBR1000RR-R. Sosok Honda CBR1000RR-R bisa Anda temui di booth Pre Function Hall 10 di ICE BSD, lokasi GIIAS 2023 berlangsung. Tampilan agresif dan sporty Honda CBR1000RR-R menyolok mata saat disandingkan bersama display lainnya. Dianta

Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Kecelakaan di Mandalika Meninggal Dunia

Haruki Noguchi turun di kelas ASB1000 ARRC 2023. Sempat finish ke-4 di race pertama. Pekan ini kabar duka hadir dari dunia balap internasional. Pasalnya setelah beberapa hari dirawat setelah insiden di Mandalika pada Minggu (13/8/2023), Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Noguchi diumumkan di akun Instagram Asia Road Racing Championship (ARRC) pada Kamis (17/8/2023). Sesuai permintaan keluarga, informasi tersebut disebar sehari setelah Noguchi dinyatakan meninggal. Pemb

Ragam Kegiatan Maxi Yamaha di Awal Agustus, Dari Camping Sampai Touring

Maxi Yamaha Day berlanjut di Kalimantan. Pengguna XMax touring ke Bukit Tinggi. Ratusan bikers ramaikan kedua acara tersebut. Pengguna Maxi Yamaha menggelar beragam aktivitas belum lama ini, ada yang camping, ada pula yang touring. Untuk yang camping, mereka mengikuti rangkaian Maxi Yamaha Day 2023 yang berlangsung di Pantai Panrita Lopi Beach, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Giat yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 itu jadi acara kedua, setelah sebelumnya di

Awas Bocor, Ini Efek Negatif Radiator Motor Diisi Pakai Air Kran

Air kran bisa timbulkan karat. Pendinginan mesin bisa terganggu. Untuk darurat pakai air AC atau aki. Sistem pendinginan motor kini sudah banyak yang menggunakan radiator, tapi bagaimana jika cairan yang dipakai adalah air kran? Meski kini sudah banyak tersedia radiator coolant, namun tetap ada saja yang mengisi radiatornya dengan air biasa. Bisa jadi karena darurat atau memang malas untuk membeli radiator coolant, sehingga mengisinya dengan air kran biasa. Untuk sesaat mungkin tak masalah, tapi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor
Royal Alloy TG150
Lihat