Data penjualan mobil listrik di ASEAN 2022 baru saja dirilis. Dari data itu terlihat, sepanjang tahun lalu penjualan mobil listrik kategori kendaraan penumpang (passanger car) mengalami kenaikan hingga 35 persen dibanding tahun lalu.
Thailand tercatat sebagai negara dengan konsumsi mobil listrik paling besar. Pangsa pasarnya bahkan mencapai hampir 60 persen. Sementara Indonesia menempati urutan kedua dan diikuti Singapura di posisi ketiga.
Baca juga: OJK Izinkan Mobil Listrik Bisa DP 0 Persen, Ini Daftar Mobil Listrik yang Dijual di Indonesia
Data yang dirilis oleh Counterpoint Global Passenger Electric Vehicle Model Sales Tracker itu mengungkap, pada quartal ketiga (Q3) 2022, pasar kendaraan listrik di Thailand mengalami pertumbuhan yang fenomenal. Akibatnya pangsa pasar EV di negara itu mencapai 59,2% dari total penjualan mobil listrik di Asia Tenggara.
Thailand dianggap sukses untuk memajukan kendaraan listrik berkat penerapan subsidi, keringanan cukai, hingga pengurangan pajak impor. Bahkan pemerintah di negara itu sudah menetapkan kalau di tahun 2035, semua penjualan domestik harus berjenis kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).
Baca juga: Pemerintah Belum Umumkan Insentif Untuk Elektrfikasi, Masyarakat Tunda Beli Mobil Listrik
Untuk posisi kedua ditempati Indonesia yang menyumbang 25,2 persen dari total pasar EV penumpang di ASEAN. Penjualan terbesar datang di Q3 2022, sejak Wuling Air ev mulai resmi dipasarkan di Tanah Air.
Dikutip dari Seasia, Jumat (13/01/2023), pertumbuhan EV di Indonesia dilirik oleh banyak produsen mobil listrik global. Mereka berminat untuk membangun fasilitas perakitan hingga produksi baterai EV. Ini membuat Indonesia bisa jadi produsen EV yang signifikan di ASEAN.
Baca juga: 6 Mobil Listrik Murah Wuling di Cina, Air ev Cuma Rp150 Jutaan
Untuk Singapura, negara ini menyumbang pangsa pasar 11,8 persen. Sudah ditargetkan hanya menjual mobil listrik mulai tahun 2030, sejumlah kebijakan juga telah ditetapkan pemerintah setempat. Antara lain dibangunnya 60.000 jaringan stasiun pengisian baterai listrik.
Kemudian di Malaysia menyumbang pangsa pasar 3,1 persen. Negara ini juga masih terus berkembang dalam hal populasi mobil listrik. Namun Malaysia telah membebaskan pajak impor, cukai, hingga pajak penjualan untuk mendorong peralikan ke EV.
Terakhir ada Vietnam dan Filipina yang terus berkonsentarsi untuk mempopulerkan EV. Bahkan pabrikan lokal seperti Vinfast pun sudah bertekad untuk berhenti memproduksi mobil dengan sisitem pembakaran internal (ICE).
Dengan segala regulasi dari masing-masing negara, penjualan mobil listrik di ASEAN diprediksi akan melampaui 3,5 juta unit di akhir dekade ini. Terlebih lagi dengan banyaknya mobil listrik harga terjangkau dari Cina seperti Wuling, BYD, GWM, dan SAIC yang akan meramaikan pasar EV di ASEAN.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Honda CITY RS HATCHBACK 1.5
23.843 km
2 tahun
Jakarta
2021 Honda CITY RS HATCHBACK 1.5
32.285 km
2 tahun
Banten
2021 Honda CITY RS HATCHBACK 1.5
41.113 km
2 tahun
Jakarta
2017 Honda JAZZ RS 1.5
47.105 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2017 Honda JAZZ RS 1.5
55.538 km
6 tahun
Jakarta