Musim liburan akhir tahun akan segera tiba, tak sedikit yang menyiapkan agenda untuk touring bermotor. Lokasi dan treknya bisa bervariasi, termasuk kawasan perbukitan atau pegunungan yang punya kontur tanjakan dan turunan.
Hal ini patut menjadi perhatian, terutama bagi Anda pengguna motor jenis motor matic yang belum paham medan. Jika asal menggeber motor di kawasan tersebut, justru bisa celaka. Apalagi motor minim engine brake.
Kasus yang cukup umum seperti motor yang meluncur di turunan karena rem panas. Tak sedikit juga pengguna matic yang kesulitan saat menanjak.
Untuk itu, tips dan trik berkendara saat melalui tanjakan dan turunan bagi pengendara matic dari Yamaha patut disimak. Sehingga pengendara skuter matic tetap bisa aman dalam menghadapi trek perbukitan.
Baca Juga: Tengok Pansela, Jalur Alternatif Yang Bikin Mudik Berasa Touring Sambil Healing
Menurut instruktur Yamaha Riding Academy (YRA), M. Arief, hal penting bagi pengendara untuk aman dalam menghadapi segala trek dengan memastikan kondisi sepeda motor dalam kondisi baik sebelum digunakan.
"Salah satu cara menjaga kondisi sepeda motor dengan melakukan perawatan rutin dan tepat," ucapnya sekaligus menjelaskan tips berkendara di perbukitan.
Baca Juga: Berencana Touring Akhir Tahun? Cek Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan
Saat melewati tanjakan, Anda patut memperhatikan jarak yang cukup dengan kendaraaan yang berada didepan. Jaga jarak agar bisa mengantisipasi kondisi kendaraan di depan.
Selain itu, Anda juga memiliki ruang ancang-ancang yang cukup untuk menjaga torsi mesin yang dibutuhkan untuk menanjak.
Lalu atur bukaan gas agar memiliki kecepatan yang sesuai serta tetap mendapatkan tenaga sesuai kondisi tanjakan. Hindari terlalu sering menutup gas, mencegah tenaga motor turun atau drop.
Saat berhenti dan akan jalan kembali, putar gas terlebih dahulu sebelum melepas rem. Tujuannya agar motor tidak mundur. Tak lupa agar tetap waspada namun nyaman melewati tanjakan, posisikan badan tetap rileks.
Berkendara memakai motor matic di turunan pun perlu diperhatikan. Ini karena tak adanya gigi transmisi membuat engine brake yang dihasilkan minim. Sehingga pengendara kerap menekan tuas rem berlebihan yang berujung blong karena panas.
Padahal, engine brake tetap ada meski tak besar. Caranya dengan membuka gas sedikit ketika turunan, hingga ada efek engine brake atau pengereman dari mesin yang membuat motor agak tertahan seperti di rem.
Selain itu, jaga jarak yang cukup dengan kendaraan yang berada didepan. Hindari pengunaan rem yang terus menerus dan lama, mencegah rem menjadi panas serta dapat mengakibatkan rem blong.
Saat melintasi turunan, peran rem sangat diperlukan. Maka jika pengendara merasakan ada perubahan dari rem sebaiknya berhenti dan cek terlebih dahulu. Jika terlalu panas, tunggu hingga suhu sistem pengereman normal.
Jaga posisi duduk tetap rileks, tidak terlalu ke depan atau ke belakang khususnya saat jalan menurun yang curam hindari posisi duduk terlalu ke depan. Kondisi ini untuk mencegah risiko motor terpelanting saat pengoperasian rem yang mendadak.