Potret Pameran Otomotif di Arab Saudi, Tak Ada SPG dan Kebanyakan Mobil China

• Tak ada SPG di pameran mobil di Arab Saudi
• Arab Saudi menjadi negara paling banyak impor mobil dari China

Negara Arab Saudi telah selesai menggelar beberapa pameran otomotif berskala besar. Ada Riyadh Motor Show yang dihelat 19-24 November 2021, kemudian yang terbaru Jeddah International Motor Show 2021 yang telah diselenggarakan 6-11 Desember 2021. 

Hal yang menarik menurut laporan Motory adalah, ini merupakan perhelatan mobil baru yang dinanti sejak lama masyarakat di Timur Tengah itu. Terakhir negara bersyariat Islam tersebut menggelar pameran pada 2018 lalu, itu pun ditujukan untuk kaum hawa di suatu pusat perbelanjaan, setelah Rasa Salman mencabut larangan mengemudi kepada perempuan pada 2017.

Baca Juga: Waduh, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Tak Masuk Calon Penerima Diskon PPnBM Permanen

Hanya saja pameran mobil yang terbaru ini, memiliki karakteristik berbeda bila dibandingkan hajatan serupa di negara lain. Pada kedua pameran tadi, tak tampak usher atau sales promotion girl (SPG) seperti yang biasa ditemui di pameran otomotif besar, misalnya GIIAS 2021 yang diadakan di Indonesia bulan lalu.

Pada materi video yang diunggah panitia Jeddah International Motor Show, mobil-mobil yang dipamerkan tetap ditemani tenaga pemasaran pria. Kemudian hadirnya beberapa mobil eksotik dari luar negeri juga turut memeriahkan acara yang dihelat di Jeddah Superdrome itu. 

Arab Saudi Diserbu Mobil China 

Selain itu, tampak deretan mobil China seperti Changan, Hongqi, Dongfeng, GAC, Empaw, dan Ora. Bukan tanpa alasan merek-merek negeri tirai bambu mulai menyerbu negara monarki absolut itu, karena mengutip China Daily, Arab Saudi merupakan negara yang paling banyak mengimpor mobil dari China. 

Walaupun Covid-19 menyerang 2020 lalu, China telah mengapalkan setidaknya 97.780 unit mobil ke Arab Saudi. Kemudian ke Bangladesh 79.773 unit, ke Mesir 60.674 unit, Chili 56.617 unit, serta India 49.553 unit menurut data yang dihimpun Statista. 

Dari banyak merek, Changan dan Hongqi merupakan brand yang cukup populer di sana. Arab News melaporkan, Kata kunci Changan di mesin pencari di Arab Saudi terus mengalami peningkatan sejak medio 2016 hingga 2021 ini. 

Baca Juga: Asyik Honda Brio Satya hingga Toyota Innova Berpotensi Dapat Diskon PPnBM Permanen!

Marketing Communication Manager Almajdouie Changan, Wafi Al-Ghanim menjelaskan, ada tiga alasan utama brand-nya itu mendapat respons positif oleh publik, pertama harga, kedua kualitas, dan ketiga periode garansi. 

"Ketika Anda memikirkan kualitas dan spesifikasi yang dibandingkan dengan harga, Anda akan menemukan mobil China jauh lebih baik dari umumnya mobil Jepang dan Korea," katanya. 

Prediksinya mobil-mobil buatan China akan mengalami pertumbuhan penjualan yang pesat pada 2022, paling tidak bisa mengamankan market share hingga 15 persen. Untuk merealisasikan itu, Changan telah mendirikan pusat penjualan di Riyadh. 

Sementara brand Hongqi juga menuai respons yang tak kalah positif. Pabrikan malah akan terus berekspansi setelah bulan ini meresmikan satu diler di Riyadh, kemudian menyusul di Jeddah dan Dammam. "Pasar di Timur Tengah adalah kunci bagi Hongqi, dan pasar Arab Saudi merupakan yang paling penting," ujar GM Hongqi Middle East Division, Ma Zhenduo. 

Hatem Khattab, Marketing Manager FAW Bestune, yang turut menjual mobil China seperti FAW dan Hongqi menuturkan, keberhasilan mobil China dapat diterima di Arab Saudi karena lagi-lagi soal harga dan teknologi yang ditawarkan. 

"Alasannya di balik popularitasnya adalah fitur yang ditawarkan, mobil China jadi terlihat umum di jalanan, membuat orang berpikir lebih dapat diandalkan. Harganya juga terjangkau, bahkan belum lama ini ada kustomer yang beli 10 mobil untuk anggota keluarganya," katanya.  

Baca Juga: Wuling Hongguang Mini EV Convertible Siap Dipasarkan, Masuk Indonesia Juga?