Mazda CX-30 tampil perdana di ajang Geneva International Motor Show pada Maret 2019 Ialu. Setahun setelahnya, compact crossover ini masuk ke Indonesia yang dibawa oleh PT Eurokars Motor Indonesia selaku distributor.
Dalam review singkat kali ini, kita akan mengulas soal desain dan fitur unggulan di Mazda CX-30. Crossover ini menggabungkan proporsi desain yang tegas dari sebuah SUV dengan gaya elegan. Tidak salah juga, bila kita menyebut CX-30 ini seperti versi crossover dari Mazda3, walaupun sudah ada CX-3 juga.
Crossover ini dibangun dengan memiliki 4 value utama, yaitu desain, comfort, safety, dan performance. Proporsi Mazda CX-30 menggabungkan ketangguhan sebuah SUV dengan keindahan yang mengalir dan luwes layaknya coupe dengan konsep desain 'Sleek & Bold'.
Desain khas Mazda CX-30 berkarakter tajam dengan kontur pada bumper depan yang lebih solid dengan lekukan yang membuatnya terlihat dinamis. Kemudian, aksen hitam pada bumper belakang yang besar membuatnya terlihat kokoh layaknya SUV penjelajah.
Evolusi desain KODO - Soul of Motion dari Mazda mengekspresikan bentuk baru keanggunan pada CX-30 yang terinspirasi oleh nilai-nilai estetika Jepang. Bahasa desain ini berasal dari garis sapuan kuas yang digunakan dalam kaligrafi Jepang dan dikembangkan untuk mengintegrasikan tiga faktor kunci dari tema desain KODO terbaru, yaitu Yohaku, keindahan ruang kosong; Sori, kurva yang menggambarkan ketenangan dan keseimbangan; serta Utsuroi, permainan cahaya dan bayangan.
Masuk ke kabin, kita bisa merasakan suasana berkendara yang memiliki rasa yang menyatu antara mobil dengan sang pengendara (Jinba Ittai). Pengaturan posisi mengemudi diatur lebih tinggi untuk membeirkan ruang pandang yang jelas dan memberikan pengemudi fokus pada jalan.
filosofi human-centric milik Mazda dan arsitektur tradisional Jepang dengan memanfaatkan penggunaan ruang kosong (Ma). Tujuannya adalah untuk menjadikan pengemudi dapat menikmati suasana berkendara tanpa hilang konsentrasi. Sementara itu, para penumpangnya dapat merasa nyaman dan menikmati perjalanan.
CX-30 akan mengisi segmen antara CX-3 dan CX-5. Sekalipun dimensinya cukup mungil, kabin CX-30 nyaman untuk empat orang dewasa. Ini sesuai dengan konsep Ma, yaitu optimalisasi ruang kabin agar tetap pas bagi penumpang beserta barang bawaan.
Desain CX-30 dirancang sebagai mobil yang driver oritented. Hal ini didasarkan pada filosofi desain yang berpusat pada manusia (human-centric) khas Mazda. Elemen pada panel instrumen dirancang dengan sudut yang menghadap supir.
Lebih menarik lagi, terdapat Sunroof untuk melihat langit dan membuat kabin terkesan luas. Head unit kini berukuran 8,8 inci yang sudah terintegrasi dengan smartphone. Selain itu, disematkan pula delapan buah speaker yang membuat alunan lagu dari head unit cukup membahana.
Ada banyak ruang penyimpanan yang tersedia di kabin Mazda CX-30. Penyimpanan mulai dari cup holder hingga konsol di bawah armrest bangku depan yang cukup dalam untuk menyimpan smartphone atau dompet. Bagasi Mazda CX-30 juga cukup besar untuk membawa koper dan berbagai barang bawaan lainnya.
Sekalipun platform sama, namun ada perbedaan mencolok pada desain CX-30 dibanding Mazda3. Tampilan jendela CX-30 tetap datar hingga bagian belakang, menjadikan kesan pilar D yang lebih besar dan berotot. Desain lampu depan adaptive (Adaptive Front-Lighting System atau AFS) untuk memudahkan berkendara di malam hari
Desain lampu depan menampilkan susunan LED yang menghasilkan bentuk bulat yang rumit untuk menunjukkan keindahan artistik. Kemudian lampu sein LED memiliki pola cahaya running LED yang khas. Alur nyala lampu sekn dimulai dengan pancaran cahaya penuh dan kemudian secara bertahap menurun.
Salah satu ciri khas produk Mazda adalah fitur yang berlimpah, termasuk pada CX-30 yang meluncur di awal tahun ini. Mazda membekali fitur G-Vectoring Control Plus yang memungkinkan mobil untuk mengontrol stabilitas secara otomatis ketika pengemudi melakukan manuver untuk menghindar secara darurat.
Mazda CX-30 juga memiliki sensor sensitif, seperti Mazda Radar Cruise Control yang disematkan pada bagian depan mobil. Fitur tersebut bekerja secara otomatis mengurangi kecepatan saat cruising apabila di depan ada mobil yang mengerem mendadak.
Tak kalah menarik, fitur blind spot monitoring yang disematkan pada spion Mazda CX-30 juga sangat membantu untuk melihat keadaan sekeliling mobil. Sistem akan bekerja dengan mengirimkan notifikasi di sudut spion. Sehingga, risiko tabrakan dengan kendaraan lain bisa dihindari.
CX-30 memakai mesin yang sama dengan Mazda CX-3, yaitu SkyActiv-G 2.0L 4-silinder segaris berteknologi DOHC. Kerennya, mobil ini memiliki tenaga dan torsi lebih besar dibanding saudaranya versi hatchback. CX-30 tenaganya mencapai 155 PS, atau lebih besar 6 PS dibandingkan CX-3, torsi maksimal tercatat 200 Nm, atau 5 Nm lebih besar.
Tenaga yang lebih besar tentunya cukup bermanfaat bila mobil diajak berpetualang ke luar kota. Mobil punya cukup tenaga dan torsi untuk melahap tanjakan, atau melewati jalan berbatu khas pedesaan.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
45.271 km
4 tahun
Jakarta
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
28.043 km
4 tahun
Java East
2018 Mazda CX-9 2.5
53.282 km
5 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat