Jawaban untuk Daihatsu Ayla Apakah Layak Dibeli atau Sebaliknya

Berbicara tentang Hatchback kompak, Daihatsu kembali meluncurkan Ayla terbaru pada Maret lalu. Ubahan yang dilakukan Daihatsu terhadap Ayla terbaru sebenarnya tidak terlalu signifikan. Daihatsu Ayla hanya mendapatkan sedikit penyegaran di sektor eksterior dan interior.

Jika melihat tampilan luar, Daihatsu Ayla terbaru kini terlihat lebih maskulin dan agresif. Terutama pada segi wajah, mobil yang bermain di segmen Low Cost Green Car (LCGC) kini mendapatkan lampu utama yang dilengkapi LED berprojector. Selain itu, untuk memberikan visibiltas yang baik terhadap pengemudi, sistem pencahayaan LED DRL juga diberikan yang mana berhasil disisipkan di dalam Head Lamp.

Tidak hanya lampu utama, bagian bumper depan Daihatsu Ayla juga mendapatkan sedikit ubahan. Yang mana kini dibuat lebih sporty, berkat ditambahkannya lips-spoiler add-on.

Saat beranjak ke bagian dalam mobil, kalian akan menemukan ubahan pada instrument tombol pengaturan pendingin udara yang kini menggunakan sistem AC digital. Di atasnya terdapat layar sentuh dari Head Unit baru yang terlihat lebih mewah dan fungsional.

Meski telah mendapatkan penyegaran yang menjadikannya terlihat lebih sporty dan dinamis, apakah Daihatsu Ayla masih layak untuk dibeli? Atau bahkan sebaliknya?

Alasan Daihatsu Ayla layak untuk dibeli

1. Harga terjangkau

Salah satu syarat untuk memenuhi regulasi kendaraan LCGC, produsen diminta supaya menjual produknya dengan harga yang murah. Perlu diketahui, Daihatsu Ayla kini ditawarkan dalam dua varian mesin, 1.0L dan 1.2L. Untuk varian 1.0L sendiri dihadirkan dalam tiga tipe, sedangkan 1.2L disajikan dalam dua tipe. Bicara harga, Daihatsu Ayla 2020 dibandrol mulai dari Rp102.150.000 - Rp159.900.000 On The Road Jakarta.

2. Irit bahan bakar

Tidak hanya diwajibkan untuk menjualnya dengan harga yang murah, mobil LCGC juga diharuskan efisien dalam hal penggunaan bahan bakar. Yang mana setidaknya mobil LCGC menghasilkan konsumsi bahan bakar minimum 20 km/liter.

Ketika pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan, Hatchback kompak ini mampu mencatat angka 18 km/liter penggunaan di dalam kota. Saat mobil diajak melaju pada kecepatan konstan dengan kondisi jalan lurus bebas hambatan, tercatat konsumsi mobil ini menjadi lebih irit. Di mana bahan bakar yang diperoleh mencapai 20 km/liter.

Salah satu faktor pendukung yang membuat Daihatsu Ayla menjadi irit, berkat disematkannya fitur ECO yang bekerja mengimbangi antara konsumsi bahan bakar dengan menghasilkan tenaga yang optimal.

3. Cocok digunakan mobilitas sehari-hari

Kalian yang setiap harinya diharuskan menggunakan mobil untuk melakukan aktifitas sehari-hari, rasanya Daihatsu Ayla bisa menjadi opsi tepat ketika sedang mencari mobil untuk itu. Mengingat Daihatsu Ayla hanya memiliki ukuran dimensi panjang 3.660 mm, lebar 1.600 mm dan tinggi 1.520 mm. Dengan panjang di bawah empat meter, dan lebar di bawah dua meter, rasanya Daihatsu Ayla akan sangat mudah digunakan menembus kemacetan di kota-kota besar.

Ditambah adanya varian transmisi otomatik 4-percepatan, membuat pengemudi sedikit lebih menikmati perjalanan ketika terjebak macet.

Alasan Daihatsu Ayla tidak layak untuk dibeli

1. Getaran mesin untuk varian 1.0L

Memiliki dapur pacu berkubikasi 998 cc berkodekan 1KR-DE 1.0L 3-silinder segaris DOHC, mesin ini mampu memuntahkan tenaga mencapai 65 PS @6.000 Rpm serta torsi maskimal 86 Nm @3.600 Rpm. Mesin ini hanya mengandalkan tiga buah piston. Dengan begitu varian 1.0L dianggap menghasilkan getaran berlebih dibandingkan varian 1.2L.

2. Tidak cocok digunakan ke luar kota

Sebagai City Car, Daihatsu Ayla memang didesain untuk digunakan di dalam kota. Untuk itu, jika berkendara ke luar kota menggunakan Daihatsu Ayla, rasanya akan mudah lelah.

Selain memiliki dimensi yang kecil, mesin di bawah 1.500 cc rasanya kurang pantas melakukan perjalanan jauh, karena diharuskan melakukan putaran mesin tinggi secara terus menerus.

3. Body terkesan tipis

Tak dapat dipungkiri bila Daihatsu Ayla dianggap memiliki plat body yang terkesan tipis. Tidak heran juga bila mobil ini mudah penyok ketika menyenggol suatu benda, meski tidak begitu kencang.

Akibat dari penggunaan plat yang tipis serta minimnya peredam, kerap kali menimbulkan suara bising dari luar yang memaksa masuk ke dalam kabin.