Setiap pemotor dituntut harus berkonsentrasi dan waspada saat berkendara. Termasuk memperhatikan kondisi jalan yang hendak dilewati. Sebab ada waktunya akan melewati jalan rusak, bergelombang dan penuh lubang.
Oleh sebab itu perlu ekstra hati-hati agar tetap bisa mengendalikan motor. Terlebih ada potensi pemotor melibas lubang jalan, saat posisinya tepat di belakang mobil.
Ini karena pengendara motor tak bisa melihat lubang tersebut, karena terhalang mobil.. Jika jarak pemotor terlalu dekat, akan sulit bermanuver menghindari lubang, maka mau tidak mau terpaksa harus menghajarnya.
Baca Juga: Nih 3 Inspirasi Modifikasi Yamaha Aerox, Biar Tak Cuma Main Kirian Ngab
Bila mendapati hal ini, Instruktur Keselamatan Berkendara Astra Honda Motor (AHM) Hendrik Ferianto memberikan tips amannya. Ini dilakukan supaya bisa meminimalisir cedera akibat benturan motor melintasi lubang jalan, apalagi dalam kecepatan relatif sedang.
Sebab tak sedikit kejadian pemotor yang menghajar lubang jalan langsung hilang kendali, jalannya oleng, atau terjatuh. Bahkan India Times melaporkan, lebih dari 3 ribu orang meninggal karena kecelakaan menghantam lubang jalan.
"Selalu ingat saat ada lubang jalan, lakukan postur berkendara berdiri (kaki agak menekuk) agar pengendara masih bisa menjaga keseimbangan," jelasnya kepada AutoFun Indonesia belum lama ini.
Posisi ini juga ideal untuk meredam benturan keras saat ban depan berbenturan pada lubang jalan. Karena posisi tersebut layaknya pegas yang lebih mampu menyerap energi akibat benturan keras roda ke lubang jalan. Dengan begitu distribusi bobot juga bisa berpindah ke belakang, sehingga efek tumbukan area depan bisa berkurang.
Hendrik menambahkan selalu ingat jangan bertahan dalam posisi duduk. Efeknya justru bisa menimbulkan cedera, sebab ketika terjadi benturan tubuh langsung menerima dampak energi tumbukan. Khawatir terjadi luka serius bagian dalam.
Baca Juga: Ini Alasannya Bumper Mobil Kekinian Dirancang Gampang Penyok dan Ringsek
Satu lagi yang paling penting. Menurut Hendrik saat awal menghajar lubang jalan hindari melakukan pengereman depan secara mendadak. Efeknya ban bisa terkunci dan pengendaranya justru bisa terlempar ke depan karena momen inersia.
Di atas kertas tampak mudah dilakukan tapi sulit dipraktikkan, lantaran refleks orang bisa beragam bentuknya. Hanya saja dirinya berpendapat bahwa membiarkan kelajuan motor ketika menginjak lubang, dalam artian tidak melakukan pengereman, roda akan terus berputar diyakini sebagai langkah aman terhindar dari celaka atau upaya mengurangi cedera.
"Karena bisa mengurangi dampak yang diterima roda, kalau tidak mengerem dampak benturan langsung dirotasi oleh roda," imbuh Hendrik. Sederhananya memahami kebiasaan para atlet parkour, setelah mendarat mereka biasanya langsung berguling untuk mengubah dampak benturan menjadi menyebar lewat rotasi tubuh.
Setelahnya bisa tepikan kendaraan terlebih dulu dan mengecek komponen kaki-kaki motor serta anggota badan. Periksa apakah ada kerusakan pada bagian suspensi, ban, dan velg yang kemungkinan bisa peyang. Bila dirasa aman, maka perjalanan bisa dilanjutkan.
Kalau kurang yakin, bisa sambangi bengkel terdekat untuk diperbaiki. Atau gunakan layanan emergency road 24 jam seperti yang dimiliki diler Wahana Honda, atau Yamaha Executive Service khusus pengguna Maxi Yamaha. Juga hubungi layanan kontak darurat manakala merasa ada kejanggalan pada tubuh setelah motor menghajar lubang jalan.
Baca Juga: Darurat, Bolehkah Isi Radiator Honda Vario 125 2022 Pakai Air Mineral?