Sejumlah pabrikan motor termasuk Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha berencana akan menyuntik mati sekitar 20 model tahun ini. Mengutip laporan Asia Nikkei, hal ini lantaran terbentur standar emisi baru yang lebih ketat dan akan berlaku di Jepang.
Penghentian produksi ini merepresentasikan 10% dari total 190 model yang dijual oleh keempat pabrikan besar tadi. Ini juga menjadi bagian dari strategi perusahaan melangkah untuk memproduksi motor listrik.
Baca Juga: Jangan Asal, Pakai Lampu Jauh dan Klakson Juga Ada Etikanya Lho!
Honda nantinya akan memproduksi semua line-up motornya menjadi elektrifikasi pada 2040, sementara Yamaha akan membuat 90% model barunya merupakan listrik setrum pada 2050. Lebih lanjut Suzuki dan Kawasaki belum ada penjelasan terkait komitmennya di elektrifikasi.
Terkait model yang akan dipensiunkan kebanyakan merupakan sepeda motor lawas. Dari Honda, nantinya akan menyudahi eksistensi 10 dari 80 model populer seperti Honda CB400 Super Four, sebuah kuda besi berukuran menengan dan menjadi best seller sejak 90-an.
Yang mengagetkan adalah Honda Gold Wing series juga ikut ke dalam daftar model yang bakal stop produksi karena alasan standar emisi. Plus skutik Benly, yang terkenal menjadi andalan para kurir deliveri juga akan dipensiunkan pada tahun ini.
Adapun Yamaha akan menyetop penjualan FHR1300. Adapun Suzuki memutuskan menghentikan penjualan 5 dari 20 model yang ada pada Oktober mendatang termasuk Suzuki GSX250R. Lalu Kawasaki, akan stop distribusi model motor besarnya pada akhir tahun.
Baca Juga: Viral Video Kawasaki Ninja ZX-25R Ditilang di Dealer, Ternyata Alibi Buat Hindari Polisi
Jepang diketahui akan mengadopsi standar emisi yang lebih ketat sejak 2020 pada model-model terbaru. Standar ini akan mulai berlaku pada semua model yang ada pada November 2022.
Aturan tersebut mengikuti Euro 5 di Eropa yang dikenalkan pada Januari 2020. Aturan tersebut mengamanatkan bahwa emisi nitrogen oksida harus dikurangi hingga 33%.
Untuk mematuhi peraturan yang akan berlaku itu, pabrikan motor di Jepang perlu memasang komponen katalitik konverter yang ditingkatkan atau mesin yang didesain ulang supaya emisinya lebih baik. Sayangnya hal itu tidak semudah membalik telapak tangan.
Biaya pengembangan mesin baru disebut-sebut akan sangat tinggi. Terlebih harga logam sebagai bahan baku katalitik konverter telah melonjak tajam. Opsi mendesain ulang sepeda motor juga akan menaikkan harga jual 3 sampai 4 kali lipat.
Sayangnya dalam pengembangan prospek roda dua ke depannya, khusus pasar Jepang akan menemui jalan buntu, artinya tidak terlalu menjanjikan. Sehingga pabrikan memilih menyusutkan pilihan model dan mengurangi peluncuran model baru.
Motor listrik akan menjadi masa depan para pabrikan asal Jepang ini. Pabrikan Jepang menguasai sekitar 40% pasar sepeda motor global. Semuanya telah memusatkan dana penelitian dan pengembangan ke motor listrik, sehingga diperkirakan akan mempercepat transisi dari motor bakar ke listrik.
Baca Juga: Penjualan Motor Mei 2022 Terjun Bebas, Merosot 43,5 Persen Dibanding April 2022