Ekspor Motor Indonesia Melempem, Turun Jauh Dibanding 2021

• Turun hingga lebih dari 60 ribu unit.
• Ekspor bulan Desember paling rendah.

Selain data penjualan domestik, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) juga menampilkan data ekspor motor produksi Tanah Air ke pasar global. Sayangnya, dari data AISI diketahui jika ekspor dari Indonesia menurun.

Penurunan ekspor motor di tahun 2022 terlihat jika disandingkan dengan data di tahun 2021. Total ekspor motor asal Indonesia sepanjang 2022 hanya 743.551 unit saja. 

Sedangkan pada 2021, ada 803.931 unit motor yang diekspor dari Indonesia. Sehingga ada penurunan sebesar 60.380 unit dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Total Penjualan Motor di Indonesia Sepanjang 2022 Tembus 5,2 Juta Unit!

Ekspor Bulan Desember Terkecil

Dari data statistik AISI, bisa diketahui jika ekspor terkecil sepanjang 2022 terjadi pada bulan Desember. Di mana hanya ada 47.362 unit motor saja yang diekspor. Hal ini jauh di bawah rata-rata ekspor semester II 2022 yang kerap menyentuh angka 70 ribuan unit per bulan.

Penurunan ekspor sendiri seolah sudah bisa diprediksi pada bulan November yang hanya mencetak angka 52.361 unit saja. Menurun jauh ketimbang bulan Oktober yang mencapai 75.368 unit yang menjadikannya rekor ekspor sepanjang 2022.

Baca Juga: Biar Makin Tertib, Kamera ETLE Portable Diuji Coba di Jakarta

Menariknya, ketika produksi motor di Tanah Air terkena kendala minimnya suplai chip semikonduktor pada bulan Mei dan Juni, angka ekspornya masih lebih baik ketimbang di Desember. Di mana masing-masing bulan masih mengekspor 50.693 unit dan 71.420 unit.

Baca Juga: Kisah Yamaha Pertamina Indonesia Team, Sempat Ikut Balap GP250 Tahun 2008

Peran Penting Sebagai Pengekspor Motor

Turunnya permintaan pasar global pada produk-produk buatan Indonesia memang tengah terjadi. Meski demikian, peran Indonesia sebagai salah satu produsen motor terbesar masih belum goyah.

Hal ini disampaikan oleh Strategic Planning Asst. To Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Ei Mochizuki pada Autofun. "Indonesia ditunjuk menjadi sub oleh Suzuki Motor Corp. jadi perannya sangat penting. Karena sebagai suplier roda dua di Asia Tenggara," katanya.

Mochizuki menambahkan jika saat ini Suzuki mengekspor unit bukan hanya dalam kondisi utuh atau CBU. Tapi juga dalam bentuk parts terurai atau CKD.

Selain itu, beberapa model yang dipasarkannya juga masih ramai diterima pasar, khususnya ASEAN. "Misalnya Satria F150 yang cukup laris di Filipina. Komponennya dari Indonesia," ucapnya.