Ada keyakinan yang berkembang di masyarakat bahwa permukaan jalan yang terbuat dari beton, bikin ban mobil lebih cepat aus atau botak. Sebaliknya jalan aspal, tidak terlalu bikin permukaan ban terkikis.
Lalu selanjutnya, fakta atau mitoskah hal tersebut?
Baca Juga: Ketahui Sebab Telapak Ban Mobil Cepat Aus Serta Cara Pencegahannya
Soal ini, On Vehicle Test Manager Gajah Tunggal, Zulpata Zainal menjelaskan bahwa benar jalan beton membuat ban lebih cepat aus. Tetapi harus diukur dan dibandingkan tingkat kekasaran jalan antara aspal dan beton.
Oleh karena itu, sederhananya tidak selamanya jalanan beton bikin ban cepat botak. Di sisi lain, bisa jadi aspal jenis tertentu justru membuat permukaan ban lebih cepat kemakan.
"Lebih tepatnya harus diukur friksi atau koefisien permukaan jalan. Bisa aspal yang lebih kasar daripada beton, atau jenis permukaan aspalnya," terang Zul, sapaan akrabnya.
Ujar Zul, contohnya aspal di lintasan balap. Umumnya permukaan aspal di sirkuit dirancang dengan traksi tinggi, sehingga membuat ban lebih cepat aus apabila dibandingkan aspal di jalan tol maupun arteri. "Makanya kalau aspalnya kasar, betonnya halus, lebih cepat keausan ban di aspal," imbuhnya.
Dari jurnal ilmiah karya Anbalagan Thangavel, Spesialis dari Robert Bosch Engineering and Business Solution, terdapat angka koefisien gesek karet atau ban di atas berbagai macam sampel permukaan jalan, yang terdiri dari:
Terlihat karet di atas aspal memiliki gaya gesek yang lebih rendah dibandingkan beton. Yang berarti bahwa keausan ban akan lebih sedikit di permukaan aspal ketimbang beton. Ini juga mengindikasikan ban lebih kecil kemungkinannya tergelincir di atas beton daripada aspal.
Jalan beton lebih kaku dan menahan beban dengan kekuatan lentur rendah, sehingga memberikan lebih banyak friksi akibat hambatan gulir yang besar, dan akhirnya memanasakan ban.
Sementara jalan aspal, mampu mendistribusikan beban ke lapisan tanah. Ini membuat panas yang dihasilkan lebih sedikit. Ibaratnya jalan aspal seperti lembaran fleksibel yang mentransfer beban ke berbagai lapisan di bawahnya.
Kendati demikian, benefit jalan beton adalah umurnya yang lebih panjang jika dikonstruksi secara benar. Usianya 20-40 tahun, empat kali lebih kuat dibanding aspal. Selain itu, beton juga mampu menahan beban dan tekanan yang besar lebih baik.
Baca Juga: Begini Caranya Menghadapi Situasi Mobil Pecah Ban Agar Tidak Celaka
Zul menambahkan, selain perbandingan nilai koefisien gesek ada beberapa faktor yang mempengaruhi ban lebih cepat botak, yakni gaya mengemudi apakah cenderung agresif dan sering bermanuver, kecepatan, kemudian tipe ban yang dipakai, hingga beban muatan kendaraan.
"Faktanya apabila kondisi semua jalan sama, kecepatan sama, muatan, dan cara nyetirnya sama, tipe ban sama (antara mobil di aspal dan beton), iya fakta keausan ban bisa lebih cepat di permukaan beton, terutama yang cross rain groove yang garisnya melintang dengan arah laju kendaraan," pungkasnya.
Meski begitu, maksudnya lebih cepat aus tidak sampai membuat ban langsung botak seada-adanya. Ada pengurangan masa pakai atau umur ban sedikit lebih singkat dari anjuran pabrikan. Karena balik lagi, tidak semua jalan dibuat dari beton.
"Sebelum ban dipasarkan kami melakukan wearing test, ban berhalan setiap hari sampai puluhan ribu kilometer dengan permukaan jalan berbeda-beda, ada beton, aspal, turunan-tanjakan, lurus, belok-belok, basah, kering, dan sebagainya," katanya.
Dari uji tersebut, pabrikan ban membuat standar soal tingkat keausan ban minimal. Tes tersebut juga dilakukan untuk memenuhi syarat bisa menyuplai ke produsen mobil agar bisa digunakan sebagai ban bawaan pabrikan.
Terlepas dari cepat atau tidaknya keausan ban, Zul mengingatkan bagi pengemudi atau pemilik mobil, selalu perhatikan pola perawatan ban. Karena bagaimana pun komponen ini vital keberadaannya, sehingga jangan sampai diabaikan.
Menjaga kondisi ban tetap optimal tidaklah sulit. Cukup lakukan langkah berikut:
"Jangan lupakan juga ukuran, tipe ban, kecepatan, serta bobot muatan yang diangkut harus sesuai yang direkomendasikan produsen mobil," tuntas pria ramah ini.
Baca Juga: Begini Cara Mudah Spooring Ban Mobil di Rumah, Jaga Arah Setir Mobil Tidak Belok Sendiri
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta