Isuzu Panther tahun ini resmi masuk purna bakti setelah genap 3 dekade turut meramaikan kancah otomotif nasional. Meskipun sudah berhenti diproduksi, Isuzu Panther tetap jadi primadona, dan kini unit bekasnya banyak diburu. Dengan uang Rp 100 jutaan, Isuzu Panther bekas jauh lebih memikat daripada mobil keluarga yang baru.
Baca juga:
Resmi Pensiun, Bagaimana Harga Bekas Isuzu Panther Saat Ini?
Tangguh di Segala Kondisi, Isuzu Panther Generasi Pertama Andalan Masyarakat Pedesaan
Bila kita membandingkan harga dengan range Rp 100-130 jutaan, maka kita bisa mendapatkan Isuzu Panther Kapsul alias Panther generasi kedua facelift pertama. Sementara itu bila beli mobil baru, duit segitu hanya cukup untuk beli LCGC 7-seater. Sebab, harga Toyota Calya mulai dari Rp146.190.000 dan Daihatsu Sigra 1.0 MT Rp 120.650.000.
Sudah cukup kontras bedanya, karena Panther ini dikategorikan MPV medium yang kelasnya setara Toyota Kijang. Lantas, apa saja kelebihan si kucing hitam ini sehingga selalu jadi incaran? Yuk kita ulas kehebatan MPV diesel ini.
Isuzu Panther generasi kedua dibekali mesin 4JA1-L yang sudah dilengkapi teknologi Turbocharger Direct Injection. Tenaga yang dihasilkan 80 PS @3.900 rpm serta torsi 170 Nm @2.300 Rpm. Artinya, teknologi yang diusung belum begitu modern dan mesin ini cukup mudah dalam perbaikan.
Teknologi Direct Injection pada mesin Isuzu Panther ini hanya memiliki satu ruang bakar diatas piston yang terletak di cekungan di atas piston. Diesel dengan Direct Injection tidak membutuhkan busi pijar dan injektor akan langsung dimasukkan ke bagian dalam ruang bakar melalui kepala silinder bagian atas.
Karena masih konvensional, mesin Direct Injection pada Isuzu Panther dapat disetel powernya menyesuaikan feeling pemilik. Jangan khawatir bepergian jarak jauh karena Panther dapat dengan bebas menenggak solar dengan kualitas yang rendah.
Masih berhubungan dengan poin pertama, Isuzu Panther ini angka konsumsi bahan bakarnya juga irit. Dengan memakai solar bersubsidi, angka konsumsi BBM rata-rata 10 km/liter sampai 13 km/liter. Catatan yang impresif untuk ukuran mobil bermesin 2,5 liter.
Teknologi Overhead Valve Engine Direct Injection yang terdapat di mesin Panther ini diklaim oleh pabrikan mampu membuat konsumsi BBM tetap irit meskipun memiliki semburan tenaga yang besar. Dengan harga BBM jenis Bio Solar kini dibandrol Rp5.150 perliter, perjalanan jarak jauh ratusan kilometer pun tetap hemat.
Jangan khawatir soal perawatan Isuzu Panther, karena teknologi yang diusungnya masih cukup konvensional. Ini membuat banyak bengkel umum yang bisa menangani 'si kucing hitam'. Ketersediaan suku cadangnya juga tetap aman, apalagi sparepart mesin.
Sebab, mesin 4JA1-L milik Panther kini diwariskan ke Isuzu Traga, yang artinya masih tetap eksis. Untuk sparepart lainnya masih tersedia hingga delapan tahun ke depan.
"Kami menyediakan spare part itu sampai delapan tahun sejak run out (dihentikan). Jadi untuk delapan tahun ke depan masih kami jamin. Untuk ketersediaan spart part pun rasanya tidak perlu dikhawatirkan," ungkap Heri Wasesa, After Sales Service Division Head Astra International-Isuzu beberapa waktu lalu.
Sisi kenyamanan tak melulu diukur dari banyaknya fitur yang terdapat pada interior suatu mobil. Sebagai mobil yang berusia cukup lawas, Isuzu Panther memang tak dilengkapi fitur hiburan yang berlimpah.
Namun Isuzu tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada penghuni kabin Panther. Kabin luas, jok dan soft touch berbalut kulit, dan AC yang super dingin sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kenyamanan bagi sebagian orang.
Isuzu Panther dimensinya cukup besar dengan panjang 4.535 mm, lebar 1.770 mm dan tinggi 1.920 mm. Memang bukan yang terbesar di kelasnya. Tapi ukurannya ini cukup untuk menampung 7-penumpang dengan nyaman.
Untuk menutupi kelemahan dari kelengkapan fitur, Isuzu Panther mengoptimalkan kemampuan fitur yang ada. Pada kenyataannya, hembusan udara dari AC mobil ini terasa begitu dingin.
Hal ini jadi kelebihan Panther yang beberapa variannya tidak dilengkapi dengan double blower. Dengan begitu, penumpang baris kedua dan ketiga tidak perlu khawatir merasa gerah meskipun udara sejuk hanya disalurkan melalui bagian depan saja.
Isuzu Panther masih memiliki harga yang cukup stabil meskipun secara tampilan, fitur, serta teknologi tertinggal jauh dari Toyota Kijang Innova diesel di tahun yang sama. Bila dibandingkan dengan Kijang Innova diesel generasi pertama dengan mesin 2KD-FTV turbo non intercooler maka Panther ini bisa jadi alternatif pilihan yang murah meriah.
Sebagai perbandingan, pasaran Kijang Innova diesel manual 2005 di angka Rp135 juta, sementara itu Isuzu Panther di tahun yang sama di angka Rp 120 juta. Mungkin, ini adalah bentuk kompensasi dari fitur dan dimensi mobil yang lebih kecil.
Selisih harganya, bisa kamu manfaatkan untuk upgrade fitur yang lebih kekinian, misalnya ganti head unit dengan layar monitor berikut sound system. Jadi, Isuzu Panther milikmu bisa lebih nyaman kan?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East