Sebagai Multi Purpose Vehicle (MPV) yang sangat legendaris di Tanah Air, pada akhirnya Isuzu Panther mengalami masa purna bakti setelah genap 3 dekade turut meramaikan kancah otomotif nasional.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) beberapa hari yang lalu secara resmi menyuntik mati salah satu flagship andalannya ini, karena ingin fokus kepada mobil niaga dan SUV.

"Kami umumkan bahwa Isuzu Panther tidak lagi diproduksi. Kami akan fokuskan menjual mobil di segmen ke commercial vehicle dan SUV andalan kami yakni MU-X pada tahun ini," ujar Attias Asril, General Manajer Marketing PT IAMI.

Menilik penjualan Isuzu Panther selama 2020 memang mencatat angka yang tidak terlalu gemilang. Terlihat pada data yang dihimpun dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), kucing hitam dengan body minibus ini hanya berhasil terjual sebanyak 320 unit, sedangkan varian pick up nya berhasil terboyong sebanyak 365 unit dikirmkan dari pabrik ke diler.

Perlahan eksistensi Isuzu Panther memang mulai dihilangkan. Sejak mendapatkan model kapsul pada era 2000-an awal hingga pada akhirnya didiscontinued pada 2021 ini, pihaknya tidak melakukan ubahan secara signifikan.

Terlebih jantung mekanis yang digunakan pada Isuzu Panther masih memiliki teknologi yang terbilang jadul.

Berbeda dengan pesaingnya, Toyota kijang Innova diesel telah menggunakan teknologi Common Rail yang serba diatur menggunakan komputer. Sedangkan, Isuzu Panther masih memakai teknologi yang dinamai Direct Injection.

Sedikit bicara mengenai teknologi Direct Injection pada mesin Isuzu Panther, Mesin ini hanya memiliki satu ruang bakar diatas piston yang terletak di cekungan di atas piston. Diesel dengan Direct Injection tidak membutuhkan busi pijar dan injektor akan langsung dimasukkan ke bagian dalam ruang bakar melalui kepala silinder bagian atas.

Kelebihan mesin ini yakni mudah dalam perbaikan. Selain itu, karena terbilang konvensional, mesin Direct Injection pada Isuzu Panther dapat distel powernya menyesuaikan feeling pemilik serta dapat dengan bebas menenggak solar dengan kualitas yang rendah.

Namun pada kekurangannya, mesin berkodekan 4JA1 2.500 cc 4 Silinder 2500cc OHV Direct Injection dengan tenaga 80 PS @3.900 Rpm serta torsi 170 Nm @2.300 Rpm yang ada di Isuzu Panther ini, memiliki polusi udara serta polusi suara yang tinggi.

Namun begitu, siapa sangka kalau harga bekas Isuzu Panther kini semakin stabil terlebih pasca stop produksinya.

Harga Bekas Isuzu Panther Bersaing dengan Toyota Kijang Innova Diesel

Isuzu Panther dan Toyota Kijang Innova diesel, merupakan MPV bermesin diesel yang sangat bersaing di segmen ini.

Melansir iklan mobil bekas Isuzu Panther pada beberapa marketplace yang ada di Indonesia, MPV Isuzu ini memiliki harga jual kembali yang terbilang sangat stabil.

Sebagai contoh, Isuzu Panther Type LS (trim termahalnya) manual lansiran 2005 dijual Rp120,000,000. Bicara rivalnya, Toyota Kijang Innova G diesel manual 2005 ditawarkan Rp129,000,000.

Itu artinya, Isuzu Panther masih memiliki harga yang sangat stabil meskipun secara tampilan, fitur, serta teknologi tertinggal jauh dari Toyota Kijang Innova diesel.

Harga mobil bekas Isuzu Panther yang bervariatif, menentukan tipe dan kondisi. 

Kesimpulan

Meski kini Isuzu Panther sudah tidak lagi diproduksi, pada kenyataannya harga bekasnya terbilang sangat stabil.

Tidak hanya itu, MPV diesel jenama Isuzu ini terbilang memiliki tingkat durabilitas yang sangat baik serta mudah dan murahnya perawatan. Tak heran bila kondisi bekasnya terus diburu khsusnya di daerah-daerah penjuru nusantara.

Bicara soal suku cadang, pihaknya juga terus menjamin ketersediaan spare parts. "Kami menyediakan spare part itu sampai delapan tahun sejak run out (dihentikan). Jadi untuk delapan tahun ke depan masih kami jamin. Untuk ketersediaan spart part pun rasanya tidak perlu dikhawatirkan," ungkap Heri Wasesa, After Sales Service Division Head Astra International-Isuzu.