Berkenalan Dengan Mobil Listrik Tama, Mbah-nya Nissan Leaf Dari Tahun 1947

Boleh dibilang Nissan Leaf adalah salah satu pionir mobil listrik massal. Pertama dikenalkan sekitar 2010, kala itu namanya juga terdengar seperti anak sulung famili Electric Vehicle (EV) Nissan. Dalam persepsi produk massal, pernyataan tadi ada benarnya juga. Tidak ada “Leaf” atau produk EV yang diutus untuk konsumen umum sebelum ia mendebut sekitar sebelas tahun silam.

Kendati begitu, kalau menarik sejarah, kendaraan listrik bukanlah barang baru bagi pabrikan. Jauh sampai sekitar 74 tahun lalu, EV tercatat masuk dalam cerita perjalanan. Adalah mobil listrik Tama yang lahir pasca PDII, tepatnya 1947. Tampak tidak salah kalau disebut sebagai mbahnya Leaf, mari kita berkenalan lebih dekat.

Bikinan Perusahaan Pesawat Terbang

Agak sulit menyebutnya sebagai bagian murni dari akar Nissan. Tama tidak lahir langsung dari rahim Nissan. Kalau boleh disederhanakan, ia merupakan bagian sejarah atas hasil cangkok. Berasal dari cabang berbeda, mulanya merupakan produk hasil pengembangan Tachikawa Aircraft di 1947. Perusahaan kemudian berevolusi menjadi Tokyo Electric Car Company, lanjut berubah jadi Prince Motor Company, dan baru berakhir merger dengan Nissan di 1966.

Menyoal Tama, ia terlahir sebagai solusi mobilitas di masa krisis. Kala itu Jepang tengah dilanda kelangkaan minyak, komoditas, dan termasuk pangan. Namun, tidak semua langka. Suplai listrik dari pembangkit tenaga air justru melimpah sebab disebut nyaris tidak ada perabot elektronik atau konsumsi energi dalam kapasitas besar di jamannya. 

Atas kondisi ini, perusahaan berinovasi lewat prototipe mobil bertenaga baterai. Dibuatlah truk mungil 2 penumpang berkapasitas angkut 500 kg dengan motor listrik 4,5 hp. Nama “Tama” lalu disematkan berdasarkan kota kelahirannya.

Bertubuh Mungil dan Begitu Sederhana

Realisasi kendaraan penumpang dilakoni dengan menghadirkan model dua pintu berkode E4S-47. Huruf “E” diartikan Electric, “4S” merupakan varian sedan 4 penumpang, dan 47 adalah tahun kelahirannya.  Jangan bayangkan image sedan seperti apa yang kita kenal sekarang ini. Ia cenderung membawa kesederhanaan sebuah mobil ekonomis di era 40-an.

Dimensi sama sekali tidak besar.  Bahkan diukur kurang lebih sepantaran Mini klasik. Tercatat panjang keseluruhan hanya 3.035 mm, lebar 1.230 mm, dan tinggi 1.630 mm. Belum lagi jarak antarsumbu cuma 2 meter pas. Untuk menggambarkan seberapa mungil, Mini orisinal memiliki panjang 3.050 mm, lebar 1.270 mm tanpa spion, dan tinggi 1.346 mm. Juga wheelbase 2.036 mm masih sedikit lebih panjang dari Tama.

Selain diwaliki dimensi, nuansa bersahaja kuat terasa kalau kita lirik ke bagian interior. Utilitarian mengutamakan fungsi pengangkutan empat penumpang tanpa banyak pemanis. Semua dibiarkan polosan. Namun jika melihat foto, kabinnya memang terkesan cukup lapang. Di samping itu, akses ke belakang tidak tampak merepotkan berkat sambutan dua suicide door memanjang.

Namun meski bertubuh imut, Tama menghadapi salah satu kelemahan mobil listrik yakni bobot. Ketika Mini dengan tubuh sekecil itu bisa sampai seringan 600-700 kg, lain cerita untuk sang leluhur Leaf. Ibarat material dengan densitas tinggi. Disebut sampai 1,1 ton! Bayangkan, ia masih lebih berat dari sekelas Toyota Calya atau Daihatsu Sigra.

Terobosan Hebat di Masanya

Terlepas dari ukuran dan segala kesederhanaan, Tama bisa disebut sebagai terobosan hebat di masanya. Menganut layout komponen pencipta velositas sebagaimana sebuah EV modern dengan penempatan baterai di lantai – tak salah kalau disebut cikal bakal Leaf. Bukan sebatas ditanam ke lantai pula.

Di bawah kabin melekat sepaket baterai Lead-Acid dalam penyimpanan seperti laci. Membuat baterai mudah dikeluarkan dari samping, jadi solusi atas lamanya waktu pengisian ulang daya. Tinggal ganti baterai yang terisi penuh dan urusan selesai. Rancangan ini terbilang pintar sampai disebut mendapatkan penghargaan tertinggi saat pelaksanaan tes performa oleh Kementerian Perdagangan dan Perindustrian di Negeri Matahari Terbit itu.

Performa pada pengujian tersebut juga cukup mumpuni. Dari satu kali pengisian penuh, Tama sanggup berjalan sampai 96 km. Sementara itu, pabrikan mengklaim tempuhan maksimal 65 km. Tapi kalau soal kemampuan berlari mungkin kurang impresif, maksimum di 35 kpj saja. Well, tidak bisa berharap banyak sebab hanya tersedia 4,5 hp dari motor listrik untuk mengimbangi bobot 1,1 ton. Meski begitu, berbekal kapabilitas ini, Tama populer digunakan sebagai taksi dan truk listrik hingga 1951. 

Baca juga: 7 Keistimewaan Nissan Leaf, Bisa Bikin Pengguna Mobil Konvensional Pindah Haluan?

Perkembangan Mobil Listrik Nissan, Dulu Hingga Kini

Yep, mobil listrik bukanlah inovasi abad ke-21. Seakan terlena dan hanyut terbawa arus kencang perkembangan motor bakar konvensional, opsi setrum justru baru satu atau dua dekade belakangan santer terdengar. Namun untuk diketahui, ceritanya sendiri bisa ditarik jauh bahkan sampai sebelum mobil pertama dipatenkan. 

Sama halnya terkait perkembangan mobil listrik dalam sejarah Nissan meski tidak sampai sejauh itu. Setidaknya sudah eksis cukup lama sejak Tama pertama dikenalkan. Juga mereka tidak lantas selesai, hilang, lalu hadir kembali membawa Leaf. 

Dari Tama E4S-47 saja masih ada pengembangan lain yakni Tama Senior EMS di 1949. Boleh dibilang inilah model kendaraan penumpang yang lebih manusiawi. Berwujud sedan empat pintu, ia lebih panjang 1.000 mm, ekstra lebar 300 mm, dan wheelbase dipanjangkan 400 mm. Kapabilitasnya juga ikut ditingkatkan. Menawarkan daya tempuh 200 km dan kecepatan maksimal sampai 55 kpj.

Tidak sedikit pula model EV berdatangan dari 1970 hingga 2000-an. Memang belum untuk umum. Antara sebatas konsep, kendaraan eksperimen, atau produk jadi untuk keperluan tertentu. Sebut saja kontestan seperti Nissan 315 X 1970, EV Resort 1985, Avenir EV 1994, FEV II 1995, atau Altra EV 1998. 

Baru lah di 2009 mereka kenalkan Leaf untuk kali pertama dan mulai dipasarkan 2010. Ialah salah satu mobil listrik murni pertama yang terealisasi untuk menyasar mass-market. Kini dua generasi telah bergulir dan versi termutakhir belum lama ini pun meramaikan lansekap kendaraan listrik di Indonesia.

Sumber: Nissan

Baca Juga: Nissan Siapkan Mobil Listrik Baru yang Lebih Kecil dari Leaf, Harganya Setara Avanza

Ikuti media sosial kita:

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Nissan Leaf

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

2020 Honda BRIO RS 1.2

Rp 189,00 Juta
Rp 3,85 Juta/bln

18.587 km

3 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2022 Honda BRIO SATYA E 1.2

Rp 178,00 Juta
Rp 3,63 Juta/bln

5.503 km

0,5 tahun

Jawa Barat

Cek Tawaran Juli

2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2

Rp 149,00 Juta
Rp 3,04 Juta/bln

5.751 km

1 tahun

Jawa Barat

Cek Tawaran Juli

2020 Honda BRIO SATYA E 1.2

Rp 152,00 Juta
Rp 3,10 Juta/bln

15.855 km

2,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2020 Honda BRIO SATYA E 1.2

Rp 164,00 Juta
Rp 3,34 Juta/bln

16.096 km

3,5 tahun

Jawa Barat

Cek Tawaran Juli
Lihat Lebih

Video Tiktok

Related Videos

Nissan Indonesia Meluncurkan Mobil listrik Canggih All-New Nissan Leaf

Berita Terbaru

Hyundai Stargazer Essential Resmi Diluncurkan dengan Harga Menarik, Ini yang Berubah

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan Hyundai Stargazer Essential yang menjadi varian baru dari Stargazer, Senin (17/7/2023). Kehadiran Hyundai Stargazer Essential ini ternyata menggantikan tipe Trend. Alhasil, varian Stargazer saat ini untuk urutan termurah sampai termahal adalah Active, Essential, Style dan Prime. Baca juga: Hyundai Stargazer Essential Segera Diluncurkan, Fiturnya Lebih Lengkap Menurut President Director PT Hyundai Motors Indonesia, Woojune Cham kehadiran Stargazer E

Terungkap, MG Cyberster 2023 Bisa Sprint Lebih Cepat dari Ferrari dan Lamborghini

Mobil listrik pertama MG berjeniskan roadster soft top, MG Cyberster 2023 diperkenalkan pertama kali pada April lalu. Pabrikan China berdarah Inggris, MG, hadirkan Cyberster 2023 bukan cuma membawa desain yang agresif sekaligus atraktif, namun juga dengan performa tinggi. Baru-baru ini diungkapkan bahwa mobil listrik ini bahkan lebih cepat dan lebih bertenaga daripada banyak supercar terkemuka dunia. Wang Jian, director of electric propulsion development SAIC Motor, mengatakan Cyberster merupaka

6 Catatan Penting Wuling Air ev Selama di Indonesia

Tepat 11 Agustus 2022, mobil listrik Wuling Air ev memasuki satu tahun kehadirannya di pasar otomotif Indonesia. Nah, bersamaan dengan kehadiran Wuling Motors di Indonesia sejak Juli 2017, merek mobil asal China ini menggelar acara Green Drive Festival dengan mengundang konsumen Air ev serta komunitas Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI). Dalam acara tersebut, Wuling Motors menghadirkan berbagai aktivitas seru serta penampilan dari stand up comedian, Mongol, dan hingga mendatangkan penyanyi

Review Pemilik: Honda City Hatchback RS 2021, Cocok Buat Dimodif

**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik Honda City Hatchback RS 2021 Honda City Hatchback RS dihadirkan sebagai penerus Jazz GK5 di Tanah Air. Mewarisi berbagai keunggulan yang menjadi ikonik hatchback Honda, City Hatchback RS terlihat stylish, sporty, canggih, serta memiliki performa besar, yang mempunyai karakter 11-12 dengan Jazz. Pada review pemilik kali ini, kami akan mengulas City Hatchback RS manual lansiran April 2021. Menurut cerita dari pemilik, ia membeli mobil ini dalam

Top 5 Artikel Pekan Ini, Harga Bekas Innova Reborn Diesel yang Stabil Sampai Carry Bagong Pakai Turbo

Kepopuleran Toyota Innova Reborn diesel rupanya belum luntur oleh waktu. Bahkan kemunculan Innova Zenix dengan teknologi hybrid tidak menghapus kecintaan masyarakat Indonesia akan MPV bermesin diesel tersebut. Tak heran harga jual Toyota Innova Reborn diesel saat ini masih sangat bertahan dan masih banyak peminatnya. Hal itu pula yang menjadikan artikel Autofun khususnya mengenai Toyota Innova Reborn Diesel masih tinggi pembacanya. Berikut 5 artikel paling populer di Autofun periode 10 - 15 Apri

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaru
Hot
Toyota

Toyota Raize

Rp 229,80 - 299,20 Juta

Lihat Mobil
Hot
Daihatsu

Daihatsu Rocky

Rp 214,20 - 265,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Brio

Rp 156,90 - 227,10 Juta

Lihat Mobil
Tidak Dijual
Honda

Honda Jazz

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Hot
Hyundai

Hyundai Palisade

Rp 842,00 - 1,11 Milyar

Lihat Mobil
Hot
Wuling

Wuling Almaz

Rp 279,50 - 470,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda City Hatchback

Rp 333,60 - 362,60 Juta

Lihat Mobil
Hot
Kia

Kia Sonet

Rp 193,00 - 296,00 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX

Rp 849,50 - 949,50 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX Wagon

Rp 975,50 - 1,03 Milyar

Lihat Mobil
Wuling

Wuling Alvez

Rp 209,00 - 295,00 Juta

Lihat Mobil
Daihatsu

Daihatsu Ayla

Rp 103,30 - 161,05 Juta

Lihat Mobil
Varian Baru
Toyota

Toyota Agya

Rp 175,40 - 253,50 Milyar

Lihat Mobil
Land Rover

Land Rover Range Rover Sport

Rp 4,52 Milyar

Lihat Mobil

Perbandingan Mobil Terkait

Nissan Leaf
Lihat