Suzuki Indonesia di pameran otomotif IIMS 2022 memamerkan teknologi Smart Hybrid pada platform Heartec. Teknologi Hybrid tersebut digadang-gadang akan dipasang di Suzuki XL7 maupun Ertiga Hybrid.
Bocoran ini sempat diutarakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita tahun lalu usai lawatan ke Jepang. Dirinya menyebut bahwa Ertiga Hybrid akan meluncur 2022 sementara XL7 Hybrid pada 2023.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Suzuki Ertiga Diesel Hybrid, LMPV Irit Seharga Daihatsu Sigra 2020
Namun perlu ingat. Sistem hybrid yang diusung berbeda dari mobil hibrida lain seperti Toyota Corolla Cross, Camry, dan lainnya yang punya dua sistem penggerak. Suzuki Smart Hybrid tergolong mild hybrid, tanpa motor listrik untuk menggerakkan roda.
"Fungsinya sebagai idling stop, kemudian akselerasi assist yang membantu putaran mesin, juga meningkatkan efisiensi bahan bakar, agar mesin tidak ngos-ngosan mengejar putaran mesin yang diharapkan," buka Yulius Purwantoro, Head of Product Development PT Suzuki Indomobil Sales, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Sistem ini bukan barang baru sebenarnya. Sebab pernah diaplikasikan pada Suzuki Ertiga Diesel yang meluncur 2017 lalu. Aki yang disematkan membantu menyuplai daya listrik ke Integrated Starter Generator (ISG), yang menggantikan alternator biasa.
Nah ISG ini akan bekerja mengganti peran motor listrik, untuk mendukung kerja mesin K15C pada Ertiga maupun XL7. Hanya saja pada teknologi terbaru, kapasitas akinya diperkecil, daya baterainya diperkuat berkat dukungan baterai lithium ion 6Ah 12 Volt yang ditempatkan di bawah jok penumpang depan.
"Jadi lithium ion yang ada di sistem ini untuk menyuplai listrk untuk komponen kelistrikan seperti speedometer, audio, lampu interior, sementara lampu utama dan kompresor dari aki," tambah Yulius.
Baca Juga: Suzuki Mulai Pamer Teknologi Smart Hybrid di IIMS 2022, Tanda Ertiga dan XL7 Terbaru Segera Lahir!
Mekanisme hybrid pada Suzuki ini bekerja saat idling stop dihidupkan, idealnya dalam kondisi macet stop and go. Mesin akan mati, namun sistem kelistrikan tetap menyala demi kenyamanan pengemudi maupun penumpangnya. Hal ini juga mencegah bahan bakar terbuang sia-sia.
"Saat mesin restart kembali, dinyalakan dari aki, akan memberikan daya ke ISG yang akan menyalakan emsin kembali. Saat menyala, kondisi akselerasinya lebih smoth dan suaranya amat pelan sekali tidak terasa start engine dari awal," papar Yulius.
Kemudian ketika memulai akselerasi, baterai lithium ion akan memberikan daya ke ISG untuk membantu mesin mencapai putaran yang diinginkan, sehingga terjadi yang namanya power assist. Disinilah efisiensinya, untuk mengejar kecepatan tinggi tidak perlu membejek gas dalam-dalam. Sayangnya Yulius tidak menjabarkan tingkat efisiensinya dibanding Suzuki Ertiga reguler.
Selebihnya saat cruising biasa atau berjalan dengan kecepatan stabil, maka kedua baterai tidak menyuplai listrik ke ISG, namun tetap menyuplai biasa ke sistem elektrik kendaraan. Lalu kapan baterai litihium diisi dayanya?
Baterai yang sudah terkuras ketika menyuplai daya ke ISG, bisa diisi lagi saat deselerasi. Momemntumnya ketika pedal rem diinjak. Ketika itu, ISG menggunakan putaran mesin yang tersisa mengisi baterai maupun aki.
"Saat deselerasi dan akan berhenti, mesin akan mati off kembali siklus awal. Aki menyuplai listrik ke kompresor, sementara elektrik dinyalakan oleh baterai lithium," tuntas Yulius.
Baca Juga: Cuma Disediakan 125 Unit, Apa Beda Suzuki Ertiga Limited Edition 2021 dan Ertiga Sport?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East
2020 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
15.086 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
17.091 km
2,5 tahun
Jawa Barat