3 Kelemahan Suzuki Grand Vitara Bekas, Udah Boros Tenaga Juga Payah

Setelah sebelumnya kita telah membahas soal tiga kelebihan Suzuki Grand Vitara bekas, kali ini kita akan membahas soal kelemahan mobil ini. Dulu, SUV milik Suzuki kehadirannya mendapat antusiasme yang tinggi di kalangan masyarakat Indonesia. Fiturnya oke, dan punya banyak hal menarik lain yang tak dimiliki para rival.

Hanya saja tak ada mobil yang sempurna dari berbagai aspek, begitupun Suzuki Grand Vitara ini. Salah satu hal negatif dari mobil tersebut misalnya nyaris tak mendapat major change sejak meluncur pada 2006. Penyegaran hanya bersifat facelift dengan ubahan minimalis dan menambah varian mesin. 

Baca juga:

Harga Suzuki Grand Vitara Bekas Dibawah 100 juta, Lebih Menarik Daripada Nissan X-trail T30?

3 Kelebihan Suzuki Grand Vitara, Pernah Jadi Andalan Para Perwira Polri

Kenapa Nissan X-Trail T30 Lebih Layak Dipilih Daripada X-Trail T31?

Rupanya, hal negatif dari Grand Vitara tak cuma generasi yang tak kunjung mendapat update tapi juga ada beberapa aspek lain yang membuatnya jadi inferior dibandingkan Nissan X-Trail ataupun Honda CR-V. 

Sebagaimana kita ketahui, Nissan X-Trail saja sudah mengalami pergantian generasi di tahun 2008, sejak meluncur pertama kali pada 2003. Semestinya, Suzuki Grand Vitara juga mengalami pergantian generasi antara tahun 2011-2012 dengan siklus lima atau enam tahun untuk satu generasi.

Suzuki Grand Vitara bekas dijual mulai dari Rp 80 jutaan untuk lansiran 2006. Untuk unit paling gress ada di harga Rp 140 jutaan di beberapa platform jual beli mobil bekas.

Itu tadi sekilas poin minus dari Suzuki Grand Vitara yang juga populer sebagai mobil dinas polisi. Berikut ini daftar kelemahan Suzuki Grand Vitara yang patut kita waspadai.

1. Kelemahan Suzuki Grand Vitara, Radiator Rentan Overheat

Masalah overheat ini seolah sudah cukup sering terjadi dengan brand Suzuki, mulai dari Katana hingga Grand Vitara pernah mengalami. Penyebab overheat ini karena sirkulasi airnya ada yang bocor atau motor fan juga rusak. Kita bisa mengecek apakah air radiatornya ini gampang kurang atau tidak.

Kalau dibiarkan, silinder head-nya melengkung karena tidak dapat pendinginan yang optimal. Akibatnya kompresi bocor dan tenaganya berkurang. 

Saat akan membeli unit Grand Vitara, perlu teliti lagi bagian saluran pendinginan mesin. Perhatikan pula indikator temperatur ketika mesin dinyalakan, apakah anteng di posisi tengah saat mesin sudah panas, atau posisinya jarum terus beranjak hingga 75 persen mendekati hot, alias suhu mesin cukup tinggi. 

2. Mesin Suzuki Grand Vitara 'Vampir Oli'

Gejala vampir oli atau mesin yang suka menghisap oli sampai volume berkurang juga muncul di generasi Grand Vitara. Bisa dibilang penyakit ini adalah bawaan orok, yang sudah ada dari era Suzuki Vitara dan Escudo lawas.

Mirip seperti air radiator, kita harus rutin mengecek setidaknya tiap satu atau dua minggu sekali kalau mobil sering digunakan. Kalau ketinggian oli di dipstick berkurang, kita perlu menambahkan secukupnya hingga batas 'up'.

Penyebab vampir oli ini bukan karena kebocoran packing seperti mesin G16, tapi karena mesin J20/J24 panas dan belum terlumasi sempurna. Solusi mengatasi vampir oli ini bisa dengan ganti oli yang lebih encer.

"Karena hobi minumnya bukan karena kebocoran packing seperti mesin G16, tapi karena mesin J20/J24 panas dan belum terlumasi sempurna," tulis Dwi Budi Handoyo dalam forum Quora

3. Sahabat Pertamina, dengan Tenaga yang Bersahaja

Kalau kamu mencari SUV yang tenaganya jempolan, sebaiknya tidak memilih Grand Vitara. Pasalnya SUV yang dikenal sebagai mobil dinas Kapolres atau Dandim ini tenaganya biasa saja dengan konsumi BBM luar biasa. Sebagai gambaran, Nissan X-Trail 2.5 berkisar antara 12-14 km/liter, sedangkan untuk Grand Vitara hanya di kisaran 10 km/liter untuk rute luar kota.

Sementara itu untuk tenaganya juga tidak istimewa, karena ada X-Trail T30 yang luar biasa di segmen SUV medium. Grand Vitara hadir dengan mesin 2.0 L di awal peluncurannya. Mesin bensin berkode J20A yang dulu dipakai Escudo, sedikit di tune ulang oleh Suzuki. 

Outputnya sebesar 139 PS dan torsi maksimum 183 Nm, naik 13 PS dan 54 Nm dari sebelumnya. Sedangkan X-Trail hadir dengan mesin yang lebih bertenaga dibanding Vitara, menggunakan 2.0 L QR20DE bertenaga 140 PS dan torsi 192 Nm.

Pilihan mesin kedua hadir beberapa tahun kemudian dengan kode J24B. Mesin ini menghasilkan tenaga 166 PS dan torsi 225 Nm. Bandingkan dengan  mesin QR25DE 2.5L milik X-Trail yang pada saat itu memiliki tenaga terbesar yaitu 180 PS dan torsi maksimum 245 Nm.