Pilihan Skuter Retro Rp 60 jutaan Selain Vespa, Merek Eropa Semua Nih!

Pilihan matic Retro Premium 150 cc selain Vespa
  • Ada 3 merek yang hadir di Indonesia.
  • Paling mahal ada Royal Alloy TG150i seharga Rp 75 juta.

Kelas skuter retro premium harga Rp 60 jutaan di Indonesia semakin beragam karena maraknya produsen sepeda motor baru yang hadir membawa line up terbaiknya.

Tapi memang di kelas ini nama besar Vespa menjadi yang paling membekas karena memiliki history panjang, termasuk di Indonesia.

Kalau sedang mencari skuter retro premium harga Rp 60 jutaan dan bosan dengan Vespa, berikut ada beberapa pilihan merek dan model yang bisa dipertimbangkan.

Dan yang menarik, pilihan yang ada semuanya adalah merek Eropa lho. Ada apa saja pilihannya?

Peugeot

Pilihan pertama jadi yang paling terjangkau kalau dibandingkan dengan beberapa kompetitor lainnya, adalah Peugeot Django 150i dengan harga jual Rp 65 juta on the road Jakarta.

Peugeot Django 150i punya desain yang khas

Baca juga: Asyik! Ratusan Kades dan Lurah di Majalengka Dapat Yamaha NMax Baru

Sejak pertama kali hadir di Indonesia, Django 150i memang punya desain bodi yang khas sehingga membuatnya tampil berbeda jika dibandingkan merek lain.

Desain bodinya dilengkapi dengan lekuk bodi landai, dilengkapi striping bodi yang memanjang dari sepatbor depan hingga lampu belakang.

Dan punya desain bodi belakang cukup ‘gondrong’ hingga membuat roda belakang ‘celup’ bodi.

Pakai kombinasi spidometer analog dan digital

Seluruh lampu penerangan pada Django 150i sudah menggunakan LED sehingga memberi kesan mewah juga modern, tidak lupa ada DRL yang bersanding dengan logo Peugeot.

Spidometernya kombinasikan analog sebagai penunjuk kecepatan dan layar digital yang memberi informasi kapasitas bahan bakar, odometer, trip, dan suhu udara sekitar.

Baca juga: Adu Irit Yamaha Lexi LX 155 VS Honda Vario 160, Bedanya Tipis Banget!

Bodinya yang 'gondrong' bikin roda belakang sampai 'celup'

Joknya terbuka secara terpisah, di bawah jok pengendara terdapat ruang bagasi yang cukup luas dan dalam.

Sedangkan di bawah jok pembonceng jadi tempat aki dan perangkat kelistrikan lainnya. 

Di sektor mesin, Django 150i digerakan dengan mesin 4 tak, SOHC 2 katup, fuel injection, dan berpendingin udara melalui kipas di sisi kanan.

Mesin berkapasitas 150 cc ini punya klaim tenaga maksimal 11,5 ps di 8.000 rpm dan torsi maksimal 11,2 Nm pada 6.000 rpm.

Scomadi

Berikutnya ada Scomadi yang menyuguhkan dua tipe untuk kelas retro premium 150 cc, yang mana baru saja diluncurkan pada IIMS 2024 lalu.

Baca juga: Pemotor Tewas Karena Kabel Menjuntai, Siapa yang Harus Disalahkan?

Scomadi Turismo Picollo yang ditujukan untuk pengendara wanita

Ada Scomadi Technica 150i yang dibanderol Rp 67 juta dan Scomadi Turismo Piccolo 150i dengan harga jual Rp 69 juta.

Technica 150i hadir dengan konsep sporty ditunjukkan dengan penggunaan spion model bar end di ujung setang dan desain bodi belakang yang hanya setengah tertutup.

Dengan desain bodi belakang yang hanya setengah tertutup ini cukup mengekspos sisi rangka, perangkat elektronik, dan sektor mesin tentunya.

Satu hal lagi yang membuat Technica 150i terasa sporty adalah penggunaan knalpot model freeflow layaknya knalpot aftermarket.

Meski begitu untuk suara tetap disesuaikan agar memenuhi ambang batas maksimal kebisingan.

Baca juga: Yamaha Lexi LX 155 Tembus Rp30 Juta, Masih Menarik Dibeli?

Scomadi Technica tampil gahar dan sporty

Untuk varian Turismo Piccolo 150i hadir dengan konsep yang cukup unik, karena meskipun secara desain hampir mirip dengan Technica 150i tapi ternyata keduanya memiliki perbedaan.

Turismo Piccolo 150i hadir dengan pilihan warna beragam dan cerah, ternyata karena matic ini memang ditujukan untuk para pengendara wanita.

Agar lebih sesuai dengan pengendara wanita, Turismo Piccolo 150i sudah menggunakan lowering kit pada suspensi.

Dengan begitu jok akan lebih rendah sehingga pengendara bisa menapakan kaki lebih sempurna.

Uniknya di bawah jok Scomadi ini tidak ada ruang bagasi, ketika jok diangkat maka hanya akan terlihat mulut tangki bensin yang punya kapasitas tampungan mencapai 11 liter.

Baca juga: MS Glow For Men Racing Team Meluncur, Andalkan Rider Jebolan Moto2 !

Desian bodinya yang setengah tertutup jadi ciri dari Technica

Di sektor pengereman sudah menggunakan diameter cakram 220 mm baik untuk depan maupun belakang, bedanya untuk depan pakai kaliper 2 piston dan belakang 1 piston.

Keduanya dibekali mesin 4 tak 150 cc, SOHC 2 katup, pakai pendingin udara, dan sistem bahan bakarnya sudah fuel injection.

Mesin dengan rasio kompresi 10,5:1 ini klaimnya punya tenaga maksimal 9,85 ps pada 7.300 rpm dan torsi maksimal 9,67 Nm di 7.200 rpm.

Royal Alloy

Berikutnya ada Royal Alloy, memang jika melihat sekilas antara Royal Alloy dan Scomadi memiliki kemiripan tapi tetap ada detail perbedaannya, kedua merek ini justru terinspirasi dari Lambretta.

Baca juga: Honda Stylo 160 Dominasi Penjualan AHM di IIMS 2024

Royal Alloy TG150i yang punya lekuk membulat, sepatbor lebar, dan lampu utama bulat

Di kelas ini Royal Alloy punya varian GP atau Grand Prix 150i dengan harga Rp 69 juta dan kalau ada dana lebih boleh cek juga tipe Tigara Grande 150i seharga Rp 75 juta.

Sesuai dengan namanya GP150i ini punya aura yang lebih sporty terlihat dari sepatbor depannya punya bentuk ramping dan dibekali beberapa lekuk.

Desain dasi juga tegas di sisi bawah dengan ‘moncong’ chrome yang membuatnya nampak ikonik.

Tipe ini menggunakan lampu utama dengan desain segienam, di tengah terdapat DRL lengkap dengan tulisan Royal Alloy.

Sedangkan seinnya tipis menyatu pada bodi, oiya seluruh lampunya juga sudah pakai LED.

Untuk TG150i lebih menguatkan kesan klasik, ini sangat terlihat dari desain sepatbor depannya yang jauh lebih gambot, dasinya juga desain melandai tanpa ada lekukan kaku.

Baca juga: Kerap Dirazia dan Terancam Bangkrut, Pengusaha Knalpot Curhat ke Pemerintah

Royal Alloy GP150i pakai bentuk lampu utama segienam dan desain sepatbor lebih ramping

Kesan klasik juga terasa dari penggunaan lampu depan model bulat utuh, walau beda bentuk tapi di sisi tengahnya tetap ada DRL bertuliskan Royal Alloy.

Kalau di GP150i keempat seinnya menyatu dengan bodi, beda pada TG150i yang mana keempat seinnya justru pakai model terpisah dengan desain kecil.

Meski kesannya klasik tapi motor Royal Alloy sudah menyematkan spidometer TFT display sehingga lebih nyaman dipandang mata selama perjalanan.

Pakai spidometer TFT display

Sama seperti Scomadi, di bawah jok Royal Alloy juga langsung terlihat tangki bensin 11 liter, jadi untuk menyimpan barang bawaan hanya mengandalkan konsol tengah.

Baca juga: Yamaha Hentikan Penjualan Superbike R1 Tahun Ini, Terganjal Regulasi Emisi?

Mesin kedua Royal Alloy ini menggunakan spesifikasi 149, 8 cc, 1 silinder, SOHC 4 katup, pendingin udara, dan sudah fuel injection.

Dengan rasio kompresi 11:1 mesin ini punya klaim tenaga maksimal 13,3 ps pada 8.500 rpm dan torsi maksimal 12 Nm yang bisa diraih di putaran 6.500 rpm.

Nah, jadi skuter retro Rp 60 jutaan mana nih yang kalian suka?

    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Video Pendek Terkait

Perbandingan Motor Terkait

Kawasaki miliki saham Modenas. Modenas menjual motor Kawasaki di Malaysia. Modenas adalah merek motor asli Malaysia. Jika suatu saat kalian jalan-jalan ke Malaysia, yang melihat sosok Ninja 250 justru bukan berlabel Kawasaki, jangan kaget ya. Pasalnya memang Kawasaki sudah angkat kaki dari negeri jiran tersebut. Dituliskan Wapcar.my, ini lantaran kerjasama antara Modenas, yang merupakan merek lokal Malaysia dengan Kawasaki. Urusan penjualan motor Kawasaki kini menjadi distributor resmi merek yan
330 unit untuk Kepala Desa dan 13 untuk Lurah. Anggarkan dana Rp 11 miliar. Dimaksudnya untuk mendukung kinerja dan pelayanan. Sepertinya Yamaha NMax jadi salah satu motor yang favorit untuk dijadikan motor dinas pejebar pemerintahan. Pasalnya baru-baru ini ratusan Kepala Desa (Kades) dan Lurah se-Kabupaten Majalengka mendapat motor tersebut. Penyerahan ratusan motor dinas tersebut dilakukan Selasa (27/2/2024) kemarin di Pendopo Bupati Majalengka. Baca juga : Berkah Ramadan, Ratusan Lurah dan Ka
Volta Virgo meluncur, harganya cuma Rp 15 jutaan Daya jelajah motor listrik ini sekitar 60 km, seperti Jakarta-Bogor Fiturnya sudah keyless, panel instrumen digital, dan punya speaker Pabrikan motor listrik Volta asal Semarang meluncurkan produk baru di pameran otomotif IIMS 2022 lalu. Kemampuan baterainya ketika diisi penuh daya listrik, bisa menjangkau jarak sekitar 60 km, atau rute yang sama dari Jakarta ke Bogor. Adapun kecepatan maksimalnya dibatasi hanya 55 km/jam agar daya tempuhnya terja
Kapasitas mesin beda tipis. Bobot motor mirip-mirip. Iritnya beda tipis saja. Yamaha Lexi LX 155 yang hadir awal tahun 2024 ini seolah menjadi penantang baru untuk Honda Vario 160. Bagaimana tidak, karena keduanya sama-sama punya dek rata dan kapasitas mesin yang relatif mirip. Sebelumnya gacoan Honda itu disejajarkan dengan Yamaha Aerox 155, tapi kini ditambah dengan Lexi LX 155. Selain performa, fitur, harga dan desain, salah satu hal yang jadi pertanyaan seberapa irit konsumsi bahan bakarnya?
Pengendara sepeda motor tewas akibat lehernya terjerat kabel Kecelakaan bisa karena kelalain manusia, kendaraan, jalan, maupun lingkungan. Seorang pengendara sepeda motor tewas akibat lehernya terjerat kabel yang menjuntai di jalan Peta, Kopo, Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/2/2024) malam. Kabarnya, korban bernama Dodih sempat dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung namun nyawanya tidak tertolong. Kasus pengendara sepeda motor yang terjerat kabel sejatinya bukan kali ini pertama. Baca juga:

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor
Peugeot Django 150
Lihat