Suzuki Ertiga Hybrid 2022 resmi diluncurkan dengan ubahan signifikan pada bagian mesin. Bila masih bingung dengan jenis hybrid yang digunakan pada Low MPV ini, simak jenis-jenis hybrid yang ada di dunia.
Pemerintah Indonesia terus mendorong elektrifikasi pada industri otomotif. Mobil-mobil full elektrik dengan harga terjangkau pun mulai bermunculan dari berbagai merek. Namun sebelumnya sudah ada teknologi hybrid yang banyak dipakai oleh para pabrikan.
Hybrid sendiri ialah kendaraan listrik hibrida yang memadukan dua sumber daya yang berbeda untuk menggerakkan mobil. Umumnya dua sumber daya yang dipakai pada mobil ialah mesin bensin dipadu listrik atau mesin diesel dikombinasikan dengan listrik.
Hingga saat ini ada tiga jenis teknologi hybrid yang sudah dipakai oleh banyak pabrikan, mulai dari full hybrid, mild hybrid dan plug-in hybrid. Ketiga jenis hybrid ini memiliki tujuan yang sama yakni menggunakan bagian listrik dari drivetrain sebanyak mungkin tanpa mengurangi kinerja mesin bensin atau diesel itu sendiri.
Sehingga ketika hibrida ini berjalan emisi berbahaya akan berkurang serta efisiensi bahan bakar mobil meningkat. Hal ini terjadi karena motor listrik lebih hemat dibandingkan mesin pembakaran dan tidak menghasilkan emisi. Lantas apa beda dari 3 jenis hybrid tersebut?
Baca juga : 5 Hal Menarik Suzuki Ertiga Diesel Hybrid, Low MPV Elektrifikasi Pertama di Indonesia
Sebuah mobil yang menggunakan teknologi ini bisa berjalan hanya menggunakan mesin pembakaran saja (bensin/diesel), motor listrik saja (tenaga dari baterai), atau kombinasi kedua mesin tersebut. Toyota Prius adalah contoh umum dari mobil yang menggunakan teknologi ini.
Saat mobil berjalan dengan kecepatan rendah, misal dibawah 30 km/jam biasanya mobil digerakkan oleh motor listrik saja. Sementara ketika kecepatan menengah akan mengkombinasikan dua mesin. Tetapi bila sudah kecepatan tinggi misal diatas 100 km/jam maka mobil mengandalkan penuh mesin pembakaran.
Kelebihan dari FHEV ialah bisa membuat mobil menjadi sangat hemat bahan bakar. Selain itu motor listrik juga tidak perlu dicolokkan untuk mengisi ulang baterai. Hal ini karena baterai diisi ulang ketika mesin pembakaran berjalan saat pengereman atau deselerasi.
Baca juga : Toyota Fortuner Hybrid Muncul di 2023, Pakai Teknologi Mirip Ertiga Hybrid?
Jenis hybrid kedua ini yang diterapkan pada Suzuki Ertiga Hybrid 2022. Perbedaannya dari FHEV ialah mild hybrid memiliki motor listrik dan mesin pembakaran yang selalu bekerja sama. Mobil yang menggunakan teknologi mild hybrid ini tidak dapat berjalan hanya dalam mode motor listrik saja atau mesin pembakaran saja. Keduanya selalu bekerja sama secara paralel.
Hal ini karena motor listrik tidak cukup kuat untuk menggerakkan roda pada kecepatan berapapun tanpa bantuan mesin pembakaran. Maka tidak heran ukuran baterai dari mild hybrid bisa lebih kecil dari full hybrid. Ciri dari mobil yang menggunakan teknologi mild hybrid umumnya memiliki auto stop-start dan pengereman regeneratif. Semua itu dimiliki oleh Suzuki Ertiga Hybrid 2022.
Jenis hybrid terakhir ialah plug-in hybrid. Perbedaan utama jenis hybrid ini dengan yang lain adalah perlu mencolokkan ke listrik untuk mengisi penuh baterai. Salah satu contoh mobil yang dijual di Indonesia ialah Mitsubishi Outlander PHEV.
Mengingat pengisian baterai pada jenis PHEV ini melalui colok listrik maka kapasitasnya lebih besar dibandingkan FHEV sekalipun. Keunggulan dari kapasitas baterai yang lebih besar membuat mobil ini bisa dikendarai dalam mode full electric lebih jauh dari rata-rata FHEV.
Baca juga : FAQ Suzuki Ertiga Hybrid 2022: Teknologi Suzuki Smart Hybrid Untuk Sokong Mesin Lama?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East
2020 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
15.086 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
17.091 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
8.996 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2021 Honda MOBILIO RS 1.5
12.090 km
2,5 tahun
Java East