Masih Sering Keliru, Sebaiknya Injak Pedal Rem Atau Pedal Kopling Dulu Saat Mengurangi Kecepatan Mobil?

Cara mengurangi kecepatan mobil pastilah dengan injak pedal rem sekuat mungkin sampai kendaraan tersebut benar-benar berhenti.

Tetapi ternyata sering terjadi selisih paham di antara pengguna mobil transmisi manual.

Ya, seperti kita ketahui, kendaraan roda empat atau lebih umumnya tersedia dalam dua tipe transmisi, yakni manual (M/T) dan transmisi otomatis (A/T).

Transmisi AT memang sebenarnya terbagi lagi dalam beberapa ragam teknologi, namun semuanya merujuk pada satu kesamaan yakni mobil matic hanya terdiri dari dua pedal yaitu pedal gas dan pedal rem.

Kalau pun ada satu pedal tambahan yang letaknya di sisi kiri pengemudi, biasanya itu adalah pedal untuk Parking Brake yang diterapkan pada beberapa tipe kendaraan.

Baca juga: Deretan Fitur Standar di Mobil yang Malah Jarang Dipakai Orang Indonesia

Mobil manual dipastika punay tiga pedal, yaitu kopling, rem, dan gas

Sementara untuk mobil manual, sudah bisa dipastikan punya tiga pedal, yakni pedal kopling, pedal rem yang letaknya di tengah-tengah, dan pedal gas.

Bagi kalangan pengemudi yang masih awam atau jarang bawa mobil manual, ada kecenderungan repot saat hendak menurunkan kecepatan kendaraannya, apalagi di kondisi darurat.

Mereka ada yang menginjak pedal kopling bersamaan dengan injak pedal rem dengan harapan mobil cepat berhenti.

Pada kesempatan lain, ada juga pengemudi pemula yang menginjak pedal kopling terlebih dahulu baru injak rem saat akan melakukan pengereman.

Lantas manakah dari dua kebiasaan tersebut yang dibenarkan?

Untuk tiulah di artikel ini kita akan bahas apakah yang harus dilakukan saat ingin melakukan deselerasi atau bahkan menghentikan kendaraan yang memakai gearbox manual.

Baca juga: Supercharged Mulai Ditinggalkan, Apa Perbedaan Dari Turbocharged yang Lebih Unggul?

Cara Nyetir Mobil Manual untuk Pemula

Di beberapa mobil matik, ada juga yang pakai satu pedal tambahan untuk Parking Brake

Buat kalian yang belum terbiasa memakai mobil dengan transmisi manual, harus tahu urutan injak pedal ketika mengendarai mobil tersebut.

Dikutip dari Wuling Indonesia, transmisi manual dikenal juga sebagai manual gearbox, transmisi standar, atau stick shift, merupakan sistem transmisi kendaraan bermotor multi speed.

Cara kerja transmisi ini penggantian gigi harus dilakukan oleh pengemudi secara manual dengan cara mengoperasikan gerak stik atau tuas transmisi gigi sembari menginjak pedal kopling.

Pada zaman dulu gearbox transmisi manual masih menggunakan mekanisme sliding mesh dengan 3 rasio gigi depan.

Namun Sejak tahun 1950-an, transmisi manual constant-mesh sudah sering digunakan dan jumlah rasio maju sudah meningkat menjadi 5 speed dan 6 speed, serta diaplikasikan untuk kendaraan saat ini.

Untuk memulai perjalanan dengan menggunakan mobil transmisi manual, Anda harus selalu memperhatikan tekanan kaki kanan ke pedal gas yang disesuaikan dengan injakan dan pelepasan pedal kopling.

Pada kondisi mobil masih diam di parkiran, pertama-tama kaki kiri injak pedal kopling sementara kaki kanan injak pedal rem.

Kemudian tangan kiri menggeser tuas transmisi ke gigi 1, lantas secara perlahan pindahkan kaki kanan ke pedal gas dan injak perlahan pedal gas.

Ketika pedal gas sudah diinjak, lakukan bersamaan dengan pelepasan pedal kopling, sampai dirasa mobil mulai bergerak maju dengan perlahan dan halus, baru lepas kaki kiri dari pedal kopling.

Ketika mobil sudah melaju, Anda harus mengganti gigi dengan memperhatikan rpm yang ada di panel instrumen.

Naikkan posisi gigi tiap 3.000-3.500 rpm untuk membuat mobil melaju lebih kencang, sementara oper gigi ke gigi yang lebih rendah saat mau mengerem.

Lakukan hal ini dengan mulus dengan cara memperhatikan pelepasan kaki kiri di kopling dan kaki kanan yang ada di gas seperti saat mumulai perjalanan.

Baca juga: Bukan Hitam dan Silver, Ini Warna Mobil yang Aman Dari Kecelakaan

Cara Deselerasi di Mobil Manual yang Benar, Injak Rem Dulu

Injek pedal rem untuk mengurangi laju kendaraan

Ketika menghadapi jalan yang kondisinya ramai, macet, atau mungkin jalan menurun, buat kalian yang belum terbiasa memakai mobil dengan transmisi manual, harus tahu urutan injak pedal agar pengeremannya optimal.

Jika Anda seorang pengemudi pemula, hindari menekan rem dan kopling bersama saat hendak berhenti.

Langkah yang benar adalah mengerem terlebih dahulu lalu injak kopling. Kebutuhan menginjak kopling ini hanya perlu dilakukan ketika kecepatannya sangat rendah dan butuh mengoper ke gigi lebih redah agar mesin tidak mati. 

Prinsipnya untuk deselerasi pada kecepatan tinggi maka injak rem terlebih dahulu. Kalau injak kopling terlebih dulu, malah kalian bakal kehilangan momentum engine brake. 

Prosedur yang paling benar adalah kaki kanan harus lepas dari gas kemudian menginjak rem, padukan dengan menginjak kopling sebelum berhenti.

Cara ini juga perlu dilakukan ketika Anda ingin berhenti total, diawali dengan injak rem diikuti oleh kopling dan memindahkan tuas transmisi ke posisi netral.

Alasan logisnya, dengan menginjak pedal rem terlebih dahulu maka terdapat efek engine brake untuk membantu pengereman. 

Bila ingin menurunkan kecepatan sambil oper gigi, boleh injak kopling bersamaan dengan injak rem.

Dengan catatan, pedal kopling harus langsung dilepas ketika posisi tuas gigi sudah berpindah lebih rendah. 

Ingat, ketika menemui jalan turunan panjang, jangan pernah posisikan tuas transmisi di netral (N) karena engine brake tidak berfungsi.

Alhasil Anda membutuhkan tekanan pedal rem yang sangat kuat dan kinerja rem akan semakin berat karena terus menerus bergesekan. 

Jika terjadi masalah pada rem, maka membuat rem blong. Mobil dapat meluncur tidak terkendali karena kehilangan engine brake efek dari posisi gigi netral.

Semakin besar dan berat suatu mobil, membuar jarak berhenti akan akan sangat berbeda.

Bila beban kendaraan kian berat maka daya dorong juga semakin besar.

Untuk bisa berhenti, membutuhkan jarak yang lebih jauh dibanding mobil yang lebih kecil dan ringan.

Pengemudi mobil manual, sebaiknya memposisikan transmisi pada gigi 1 atau 2 agar ada menghasilkan engine brake.

Putaran mesin agak tinggi untuk membantu menahan laju kendaraan dan deselerasi sambil dibarengi beberapa kali injak rem perlahan.

Baca juga: 3 Penyebab Pedal Kopling Mobil Berat Waktu Diinjak, Biar Nggak Bikin Gempor

Injak Kopling Terlebih Dahulu Bisa Dilakukan Saat Stop And Go

Teknik deselerasi dengan cara menginjak kopling terlebih dahulu tidak dilarang.

Hanya saja, cara ini akan lebih cocok bila diterapkan dengan kondisi macet stop and go yang memiliki kecepatan 5 -10 km/jam. 

Putaran mesin terlalu rendah yang akan mati jika kita tidak kombinasikan dengan injak kopling.

Kalau kita menginjak rem terlebih dulu, maka membuat mobil menjadi tersendat-sendat.

Karena itu perhatikan triknya, yakni apabila dari kejauhan sudah terlihat ada kemacetan, maka segeralah melakukan deselerasi dengan menginjak pedal rem secara halus.

Jika kecepatan mobil sudah melambat, oper gigi ke posisi rendah, misalnya dari 4 lalu turun ke 3, dan dioper lagi ke gigi 2.

Jika ternyata kemacetannya cukup panjang dan pergerakan mobil sangat lambat, sebaiknya gunakan gigi 1, sambil sesekali menginjak pedal rem untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain.

Jangan lupa, lepas atau sesuaikan tekanan pada pedal kopling bersamaan dengan penambahan tekanan pada pedal gas supaya mobil tetap bisa melaju dengan lancar dikecepatan rendah. 

Buat pengemudi pemula, mungkin saja ketika melaju dengan kecepatan rendah dan gigi 1, mesin mobil bisa tiba-tiba mati jika tak dibarengi injakan pedal kopling yang sesuai.

Tak perlu panik, kalau mesin mati, geser posisi tuas transmisi ke Netral (N), injak pedal rem, dan starter kembali mesin mobil.

Apabila mesin sudah hidup kembali, injak pedal kopling dan masukkan gigi 1 untuk memulai kembali perjalanan.

Jika kemacetan yang terjadi cukup parah dan membuat mobil tidak bergerak sama sekali, maka jangan biarkan kaki kiri terus menerus ada di atas pedal kopling.

Sebaiknya posisikan transmisi di N, lepas pedal kopling, injak pedal rem, dan aktifkan handbrake (rem tangan).

Dengan kondisi ini kendaraan Anda akan aman di posisinya sampai arus lalu lintas terurai kembali.

Baca juga: Mudik Pakai Mobil Manual? Jangan Lupa Cek Kondisi Kampas Kopling

    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Au...

Beli mobil lebih murah, jual mobil lebih cepat

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Toyota Raize

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Pasaran harga bekas Suzuki Grand Escudo kini ditawarkan mulai dari Rp50 jutaan. Sebagai salah satu SUV legendaris pabrikan jenama asal Jepang berlogokan ‘S’, Grand Escudo diperkenalkan di Tanah Air pertama kali pada tahun 2001. Kehadirnya mobil ini sejatinya merupakan Suzuki Vitara generasi kedua di global yang hadir dalam bentuk mid-size SUV 4x2. Dijual hingga 2006, kehadiran Grand Escudo melawan kedigdayaan Honda CR-V gen 1. Namun sayang, nasib Grand Escudo saat itu tak seberuntung CR-V gen-1
Honda Brio merupakan salah satu produk terlaris PT. Honda Prospect Motor (HPM) pada setiap bulannya. Kalau melihat kilas balik kehadiran Brio di Indonesia, mobil mungil belogo H tegak itu pertama kali diperkenalkan HPM pada Agustsu 2012. Ketika pertama kali hadir, Brio didatangkan secara utuh dari Thailand dan menggunakan mesin bensin berkapasitas 1.300 cc. Namun tepat setahun berikutnya, Brio mulai dirakit lokal di pabrik HPM yang berada di Karawang, Jawa Barat, tetapi mesinnya berubah jadi 1.2
Biaya pembuatan SIM A sebenarnya tidak semahal yang dipikirkan apalagi seperti ditawarkan para calo. Ya, saat ini memang masih ada yang beranggapan biaya membuat SIM atau Surat Izin Mengemudi untuk mobil, motor atau truk dan bus sangat mahal. Namun sebelum mengetahui berapa budget untuk biaya pembuatan SIM A, B, C, atau D, maka Autofun akan mengulas terlebih dahulu seluk beluk soal SIM. Baca juga: Asyik.. Polisi Izinkan Latihan Terlebih Dahulu Sebelum Ujian Praktik Bikin SIM Baru Dasar Hukum SIM
Mobil irit BBM tidak melulu LCGC dan city car, jenis LMPV juga hemat bahan bakar berkat teknologi yang diusungnya. Meski irit BBM, mobil jenis ini umumnya memiliki performa tinggi serta nyaman digunakan. Tak heran jika mobil LMPV masih menjadi andalan bagi sebagian besar keluarga Indonesia, yang memiliki penghasilan atau budget pas-pasan. Selain digunakan sebagai kendaraan keluarga, mobil jenis LMPV yang irit BBM ini kerap dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan bisnis. Mulai dari kendaraan operas
Toyota Kijang Kapsul diesel dihadirkan sebagai pesaing Isuzu Panther, menemani varian Toyota Kijang yang bermesin bensin. Mobil ini pertama kali dihadirkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) pada tahun 1997 sebagai Toyota Kijang generasi keempat. Dinamai Kijang Kapsul, lantaran bentuk bodi eksterior Kijang gen 4 tersebut hadir serba membulat seperti kapsul. Rancang bangunnya benar-benar berbeda dibanding Toyota Kijang Gen 3 yang dikenal dengan nama Kijang Super atau Kijang Grand. Selain ubahan bod

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil