3 Kelemahan Mercy Boxer yang Jarang Diketahui, Kadang Bikin Kikuk Pengemudi

Para penghobi mobil retro modern 90-an tentu tidak asing dengan sosok Mercedes-Benz W124 atau yang kita kenal sebagai Mercy Boxer. Sedan medium ini merupakan simbol kemewahan era 90-an yang dulunya banyak digunakan sebagai mobilnya para sultan atau bos-bos perusahaan.

Kini, Boxer jadi salah satu sedan 90-an yang jadi primadona karena desain mewah yang timeless dan built quality yang perkasa. Perawatannya juga masih tergolong mudah dan sparepart W124 masih banyak tersedia baik genuine, OEM, hingga kampakan. Sedan ini juga terkenal cukup bandel dan hanya sedikit muncul isu kerusakan elektrikal maupun mekanis. 

Baca juga:

Kelebihan dan Kelemahan Mercedes-Benz E-Class W124 Aka Boxer, Sedan Jadul yang Lagi 'Digoreng'

Pengen Miara Mercy Boxer W124? Segini Estimasi Biaya Perawatannya

Terbukti Bukan Sedan Ecek-Ecek, Mercy Boxer Tembus 1,5 Juta Kilometer Jadi Taksi di Albania

Namun siapa sangka, sedan yang didesain oleh Bruno Sacco ini juga memiliki beberapa kelemahan yang tak semua orang mengetahui. Sebagian kelemahan muncul karena usia kendaraan, sebagian lainnya karena desain yang out of the box sehingga menuntut para pengguna untuk beradaptasi. 

Lantas, apa saja kelemahan yang perlu kita ketahui dari Mercy Boxer tersebut? Berikut ini uraiannya berdasarkan pengalaman memakai mobil tersebut. 

1. Posisi Pedal Parking Brake Merepotkan Untuk Pengguna Mercy Boxer Manual

Kelemahan pertama yang butuh adaptasi dari para pengguna baru Mercy Boxer ialah ketika memakai Parking Brake. Pasalnya pedal parking brake ada di sisi kiri sebelah pedal kopling dan untuk melepasnya memakai handle yang ada di sisi samping kanan setir. 

Hal yang cukup merepotkan ialah saat menghadapi tanjakan ketika situasi macet. Kaki dan tangan kiri harus cekatan dalam perpindahan gigi sembari berganti menginjak pedal kopling dan pedal parking brake. 

Urutannya saat mobil harus berhenti kita injak pedal rem dan kopling sembari tangan kiri memindahkan tuas transmisi ke posisi netral. Sambil injak pedal rem, kaki kiri segera menginjak pedal parking brake agar mobil tidak melorot ke belakang. 

Saat akan mulai berjalan kembali, kita masukkan transmisi ke gigi 1, lepas setengah kopling sambil injak gas sedikit sampai terasa agak terdorong maju. Kemudian, kita tarik handle yang ada di sebelah kanan setir untuk release parking brake. 

Sedikit lebih repot bukan? 

2. Rentan Keropos yang Tidak Terlihat

Kelemahan berikutnya yang kadang muncul di Mercy Boxer ialah keropos. Memang, Mercedes-Benz W124 ini tidak ada isu soal body keropos tapi bukan berarti tidak bisa terjadi masalah tersebut. 

Namanya mobil tua, kadang ada beberapa bagian yang kurang optimal saat dicuci sehingga rentan menimbulkan karat dan keropos. Selain bagian kolong atau inner fender, bagian yang berpotensi keropos ialah pada frame body di balik jendela belakang atau depan. 

Biasanya karat muncul karena saluran pembuangan air tersumbat kotoran, atau sisa dedaunan kecil sehingga air menggenang dan menimbulkan oksidasi pada body logam. Akibatnya, mobil jadi bocor saat turun hujan lebat melalui bagian yang keropos tadi. Mau tidak mau kita harus bongkar kaca jendela untuk mengelas ulang bagian yang keropos agar rapi dan tidak terjadi kebocoran. 

Untuk itu kita perlu secara telaten membersihkan jalur buangan air di sekeliling frame kaca depan-belakang saat sedang mencuci mobil. Selain itu, bagian-bagian tersembunyi seperti bagian kolong dan inner fender juga harus tetap dicuci bersih supaya tidak ada sisa kotoran yang menimbulkan karat. 

3. Karet-karet Jendela Mulai Getas Karena Usia

Masalah lainnya yang muncul di Mercy Boxer karena usia ialah pada Karet-karet terutama karet kaca yang getas. Peran karet cukup penting terutama di kaca depan dan belakang karena melindungi agar air hujan tidak merembes masuk ke dalam. 

Pada kaca depan bahkan fungsinya begitu penting, karena karet pelipit bagian bawah berfungsi melindungi agar air hujan tidak merembes ke bawah kap mesin. Di bawah kaca depan tersimpan komponen elektrikal seperti modul-modul lampu di sisi kanan hingga aki mobil di sisi kiri. 

Karet pelipit jendela yang ada di pintu juga tak kalah penting untuk melindungi agar kotoran tidak masuk ke sela-sela kaca jendela. Dengan usia mobil yang kini telah mencapai 30 tahunan, karet-karet sudah banyak yang mengeras dan perlu diganti baru. Nah, untuk biaya mengganti karet-karet body juga tidak bisa dibilang murah, dan ketersediaan partnya tak sebanyak part mesin maupun komponen bergerak. 

Kesimpulan

Nah itu tadi kelemahan di Mercy Boxer yang kadang luput diketahui orang, terutama yang awam dengan brand Eropa. Meskipun demikian, kelemahan tadi bukanlah masalah yang sulit untuk diatasi meskipun kadang jadi kerusakan tersembunyi. 

Dengan populasi pengguna yang cukup besar, kita pun masih bisa menemukan bengkel spesialis Mercedes-Benz yang bisa menangani W124 di berbagai kota besar.