Nissan Kicks merupakan crossover compact yang menggunakan teknologi e-Power. Sistem ini memungkinkan Kicks memiliki motor listrik yang dibekali baterai, namun tidak membutuhkan charging ke sumber lsitrik. Sebab pengisian daya baterai dilakukan menggunakan mesin bensin konvensional yang juga disertakan.
Dengan teknologinya itu, sejatinya Nissan Kicks jadi solusi untuk konsumen yang ingin beralih dari menggunakan mobil bensin atau bahan bakar konvensional, menuju mobil hybrid atau mobil listrik murni. Apalagi teknologi e-Power pun menjadikan konsumsi bahan bakar Kicks jadi efisien sebab pada kondisi tertentu, hanya motor dan baterai listriknya yang bekerja.
Namun dikutip dari Autofun Thailand, ternyata mobil ini kurang diminati. Beberapa orang pun menyebutkan alasannya mengapa tidak membeli mobil yang sempat meraih predikat Best Technology tersebut.
Baca juga : Apakah Teknologi "Ribet" jadi Alasan Nissan Kicks e-POWER Kalah Laris?
Nissan Kicks Crossover telah beredar di sejumlah negara di Asia Tenggara selama lebih kurang setahun. Namun penjualannya ternyata tak sebagus yang diharapkan. Tercatat penjualan Kicks di Thailand hanya beberapa ratus unit per bulannya dari target yang diharapkan mencapai ribuan unit.
Di Jepang, Kicks dijual mulai dari 2,3 juta Yen atau kira-kira Rp300 jutaan untuk yang varian mesin bensin. Sementara Nissan Kicks e-Power justru lebih mahal yakni mulai 2,75 juta Yen (Rp359 juta).
Menurut pendapat sebagian konsumen di Jepang, harga ini masih terlalu mahal mengingat Kicks masuk kategori kendaraan ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri harga Nissan Kick e-Power dipatok Rp471 juta.
Baca juga : Bukan cuma listrik, Nissan Kicks facelift juga tersedia mesin bensin di AS!
Dikebanyakan negara, Nissan menjual Kicks berteknologi e-Power. Padahal sejatinya ada pula Kicks bermesin bensin. Namun Nissan Kicks bermesin bensin ini hanya dipasarkan di Amerika Utara. Sementara untuk pasar di Jepang dan ASEAN, cuma versi e-Power yang disodorkan.
Mesinnya berkapasitas 1.6-liter 4 silinder dengan daya puncak 124 hp dan otrsi 155 Nm. Mesin tersebut juga dikombinasikan transmisi Xtronic CVT dan tenaganya disalurkan ke roada depan.
Selain teknologi e-Power yang unik, Kicks juga dibekali Nissan dengan teknologi one pedal. Pedal akselerator pada Nissan Kicks berfungsi ganda. Jika ingin berakselerasi pedal di injak, kalau mau memperlambat mobil, pedal diangkat.
Kondisi ii ternyata membuat tidak nyaman bagi sebagian orang. Khususnya bagi mereka yang sudah mencoba mobil ini menyatakan kalau kendaraan jadi lebih sulit di kontrol. Terutama saat harus memperlambat laju mobil.
Baca juga : 3 SUV Kompak Terpanas, Nissan Kicks e-Power Alami Penjualan Terendah?
Meskipun dibekali motor listrik dan mesin bensin, rupanya Nissan Kicks dianggap tidak mencapai efisiensi bahan bakar yang baik. Orang-orang di Jepang menilai Kicks tidak sehemat mobil hibrida dalam hal konsumsi bahan bakar.
Apalagi jika pada kondisi mesin bakar harus terus menerus bekerja untuk menghasilkan daya ke motor lsitrik. Situasi ini dianggap bertentangan dengan citra mobil hybrid yang dipahami banyak orang.
Terakhir, dengan harga di atas Rp300 juta, banyak yang berharap Nissan Kick kaya akan fitur selain teknologi e-Power. Nyatanya, pengaturan jok saja masih dilakukan manual bukan elektrik. Lantas headunit belum mampu terkoneksi dengan Android Auto. Sesuatu yang sudah ada bahkan di mobil Rp250 jutaan.
Baca juga : Jangan Keliru, Ini Perbedaan Mobil Hybrid dan Mobil Listrik Murni
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
45.271 km
4 tahun
Jakarta
2018 Honda CR-V TURBO PRESTIGE 1.5
84.641 km
5,5 tahun
Banten
2018 Honda CR-V TURBO PRESTIGE 1.5
76.014 km
4,5 tahun
Banten
2019 Honda CR-V TC (CKD) 1.5
36.348 km
4 tahun
Jakarta
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat