6 Kelemahan Suzuki Katana yang Harus Diwaspadai, Tidak Sehebat yang Terlihat (Part 1)

Suzuki Katana menjadi jip yang legendaris di Indonesia. Mobil yang diproduksi lokal oleh PT Suzuki Indomobil Sales ini merupakan opsi 2WD dari Jimny yang saat itu harganya begitu mahal. Walau menjadi titisan Jimny, banyak yang tidak menyadari Suzuki Katana punya banyak kelemahan.

Suzuki Katana dijual secara resmi oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sejak tahun 1986 sampai 2005. Sejarahnya, Suzuki Katana merupakan versi 4x2 dari Jimny generasi kedua, sedangkan Jimny yang otentik berpenggerak 4x4. Oleh sebagian orang, Katana pun disebut sebagai Jimny banci. 

Alasan menghadirkan versi 4x2 tak lain karena saat itu mobil 4x4 pajaknya sangat mahal. Ini yang membuat Jimny dan Katana pada tahun produksi 1986 memiliki model eksterior dan interior yang tidak berbeda.

Suzuki menawarkan Katana dalam dua model, sasis pendek dan panjang. Untuk tipe diantaranya; DX, DX Blitz, GX serta GX Blitz. Kemudian pada tahun 1993 Suzuki Katana mendapatkan beberapa penyegaran pada tampilan luar maupun dalamnya dan hanya menawarkan varian DX dan GX sebagai opsinya.

Katana kini menjadi mobil hobi bagi para penggemar off road. Mobil ini menjadi pilihan bagi pemula yang mulai main garuk tanah.

Lantas apa saja kelemahan yang perlu diketahui saat kalian ingin 'main' Suzuki Katana? Berikut ini uraiannya.

1.Kelemahan Khas Suzuki Katana: Suspensi Keras yang Bikin Mual

Suzuki Katana disukai banyak orang hanya karena menang soal perawatan, soal kenyamanan urusan sekian. Meskipun diklaim lebih empuk dari Jimny, namun tetap saja karakter suspensi Katana cukup keras.

Bahkan sering muncul kelakar dari warganet yang menyebut kalau ibu-ibu hamil naik Suzuki Katana bisa langsung melahirkan di jalan saking kerasnya suspensi mobil tersebut. Bahkan para pengguna Katana di grup Facebook Motuba menghujat suspensinya yang begitu keras serasa naik gerobak. 

"Mobilnya cukup limbung sehingga yang duduk di belakang merasa seperti dikocok + jika ada lubang atau gundukan langsung kena ke penumpang belakang," tulis Pinesthi Mukti Rizky Wibowo dalam forum Quora.

Alhasil, baik pengemudi atau penumpang yang belum terbiasa mengendarai Katana bisa auto pegal linu karena bantingan suspensinya itu. Belum lagi, ayunan suspensi yang keras ini tak jarang bisa membuat penumpangnya mual.

2. Interior Sempit dan Fitur Minimalis

Tak cuma suspensi yang keras, kabin Suzuki Katana juga sempit dan fiturnya minimalis alias sedikit. Wajar saja, dimensi mobil ini memiliki panjang 3.430 mm, lebar 1.460 mm serta 1.680 mm.

Dengan dimensi panjangnya tidak sampai 3,5 meter, tentu membuat interior Katana cukup sempit baik di baris pertama maupun kedua. Sebagai gambaran, posisi setirnya ada di depan dada, jadi saat harus memutar setir dengan penuh tangan bisa saling tabrakan dengan paha.

Sudah kabin belakangnya sempit, ini masih diperparah dengan konsol penyimpanan yang minim, khas motuba 90-an. Fitur interiornya pun hanya didukung AC dengan pengaturan sliding, radio tape, dan laci penyimpanan berukuran kecil yang cukup berfungsi untuk menaruh handphone atau e-money. 

3.  Mobil Mungil Tapi Radius Putarnya Besar

Kelemahan Suzuki Katana yang jarang orang sadari ialah radius putarnya besar dibanding ukurannya. Mobil ini jadi lincah karena tertolong karena ukuran mobil yang kecil dan overhang ban depan yang pendek. Bahkan pengguna Katana menyebut kalau ambil haluan mobil ini harus pakai ancang-ancang serasa mengendarai Kijang Innova.

Jelas ini tidak sepadan dengan mobilnya yang pendek, sehingga pengemudi harus bersusah payah saat harus berbelok atau ambil haluan. Makin merepotkan lagi kalau mengemudikan Katana yang belum terpasang power steering.